Chapter Sixteen.

8.4K 309 6
                                        

Daren sedang terdiam diruang tamu. Ia menatap kosong ruangan yang ia tempati. Pasalnya ia bingung, bagaimana cara membuktikannya. Kini Daren sudah seperti, orang yang kehilangan akal sehatnya. Bahkan otak Daren tak terbelesit sedikitpun tentang bagaimana caranya untuk membuktikan omongan Sandra tidaklah benar.

'Ting... Nong'

"Naya..." gumam Daren dengan menampakan senyumannya itu. Padahal ia sendiri belum tahu kalau yang datang adalah Naya atau bukan. Dengan langkah yang terbirit-birit Daren membukakan pintunya.

'Ceklek..'

"Naya...." Ucap Daren yang langsung memeluk tubuh seorang perempuan yang ada dihadapannya. Namun, lama-kelamaan Daren merasa aneh dengan tubuh perempuan ini. Daren hafal sekali bau harum Naya. Dan ini bukanlah bau harum tubuh Naya melainkan tubuh orang yang sudah merusak hubungannya dengan Naya.

"San... Dra" Segera Daren melepaskan pelukan itu dari tubuh Sandra. Betapa bodoh dirinya, ia tak melihat dulu siapa yang datang. Dan akhirnya, ia jadi salah memeluk orang.

Sandra tersenyum licik untuk kebodohan yang Daren lakukan. Ia senang jika Daren sudah hancur begini. "Gapapa, kali. Lagiankan, bentar lagi kita suami istri."

Daren terdiam mencerna kata-kata Sandra. Daren tak tahu harus berbicara apa. Yang pasti, otak jernihnya sudah tidak sejernih dulu. "Yaudah masuk yuk." Ajak Sandra agar Daren masuk kedalam rumahnya. Sedangkan Daren hanya menuruti kemauan Sandra.

Detik kemudian, Daren dan Sandra sudah berada didalam rumah Daren yang lebih tepatnya diruang tamu rumahnya. Keduanya tengah duduk disofa ruang tamu. Sandra masih asyik berbicara seputar dengan kehamilannya kepada Daren. Namun sepertinya Daren tidak tertari untuk itu, ia lebih memilih diam tak bergeming. Sandra yang menyadari bahwa ucapannya itu diabaikan oleh Daren, ia langsung mengerutkan bibirnya. Dan ia pun langsung bergelendot manja ditangan kanan Daren. Sedangkan Daren, masih diposisi awal ia masih diam saja.

"Ih... Daren! Kamu kok diem aja sih, daritadi." Ucap Sandra dengan nada yang sangat manja.

"E..e..enggak kok." Daren tersenyum paksa kepada Sandra. Entah setan apa yang masuk ketubuh Daren tiba-tiba saja memeluk Sandra. Setelah memeluk ia pun tak segan-segan mencium bibir Sandra. Sandra yang menyadari hal itu, hanya tersenyum puas didalam hatinya. Sementara Daren, ia masih memagut bibir Sandra dengan lembut.

"Daren...." Tiba-tiba saja ada suara perempuan, dan itu membuat Daren melepaskan pagutannya dengan Sandra. Kini Daren masih tak percaya dengan apa yang dilakukannya. Sungguh! Daren melihat Sandra seperti melihat Naya. Tapi lagi-lagi Daren salah fokus yang ada dihadapannya itu bukan Naya melainkan Sandra.

"Naya..."

Mata Daren melotot sempurna. Karna Naya tengah berdiri dibelakang Daren bersama kedua anaknya.

"Ternyata bener ya, kamu itu selingkuh!" Ucap Naya diiringi dengan isakannya.

"Gak. Ini gak sep—"

"Keyra, kita pulang aja yuk!" Ajak Naya kepada Keyra agar segera pulang kerumah orang tuanya. Ia sudah tidak kuat dengan apa yang dilihatnya itu.

Sandra?

Jelas saja ia merasa senang. Karna inilah yang ia tunggu-tunggu. Melihat Naya dan Daren sedang dirundung masalah membuat Cassie menampakan senyuman licik dibibirnya.

"Der, aku akan segera urus perceraian kita. Yuk sayang, kita pulang." Ucap Naya yang kini air matanya masih membasahi pipinya. Kini Naya berjalan meninggalkan Daren dan Sandra.

"Arghhh... Ini semua gara-gara lo!" Bentak Daren kepada Sandra. Hanya gara-gara Sandra Darsn akan diceraikan oleh Naya. Perempuan perusak hubungan orang, itulah yang Daren deskripsikan tentang Sandra.

REGRET [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang