part 2

564 12 1
                                    

Setelah pulang sekolah, aku tidak pulang kerumah melainkan pergi kerumah cindy. Karna aku bosan dirumah. Makanya aku pergi kesana

"Assalamualaikum...!"teriakkku sambil mengentuk-mgentuk pintu rumahnya

"Waalaikum salam"guman adik cindy yg bernama Ryan,ia pun membukakan pintu lalu menyuruh ku masuk

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam dan duduk di sofa

"Cindy mana"

"Dia lagi ganti baju kak"

"Ohh"

Tak beberapa lama aku duduk, aku melihat sesuatu dari tangan cindy

"Nih" cindy menyodotkanku sesuatu yAitu coklat

"Apaan nih cin? Siang-siang kasih coklat, gue gak mau makan coklat" kataku menolak coklatnya

"eye..... siapa yang nyuruh loe makan coklat, ini coklat punyamu"

"Emang dari siapa? Rasanya aku gak ada pesan coklat deh"

"David yang kasih, buat loe"

"HAH??? AKU???" Aku kaget mendengar ucapan cindy, david kasih coklat buat apa

"Ngapain sih kasih coklat, kan lagi gak valentine" kataku sambil menerima coklat itu

"Mana gue tau. Dan kayaknya david suka loe deh, butiknya ia kasih coklat dan tanya nomor telepon loe ke gue" ujah cindy lagi serius

"Terus loe kasih" ujahku seolah tak percaya perkataan cindy

"Nggak, soalnya nggak bawa ponsel dan gue nggak ingat nomor loe"

"SyukurlAh" ucapku lega

"Kok gito"

"Ya iya lah, gue nggak mau kasih nomor gue kpd orang yg belum gue kenal"

"Ya iyah, sok sombong banget sih loe. Lagian itu kesempatan buat loe berpacaran mumpung ada yg suka sama loe keis"

"nggak ah, ogah!!! gue pacaran lagian kita kan masih smp"

"apa salahnya dicoba" ucapnya sedikit memaksa keisya agar ia mau berpacaran karna ia tak mau melihat keisya sendiri mulu

"NGGAK tetap aja NGGAK"

"Oke, deh terserah loe" ucap cindy menyetujui permintaan sahabatnya itu

****
DI MALAM HARI
Saat aku sedang tidur bersama nenekku aku mendengar suara papa yg sedang membentak mama, tapi tak terdengar jelas olehku. Maka aku pun terbangun dibuatnya, ingin rasanya aku memdengar dan mencegah tapi aku dicegah oleh nenek

"Udah biarkan saja" ucap nenekku sambil memegang tangaanku agar aku tidak pergi

"tapi nek" ucapku cemas

"Sudah kamu tidur saja, besok kamu sekolah kan"

"Iya nek"ucapku kembali tidur

Di pagi harinya
aku bergegas ke kamar mama karna aku penasaran dengan kejadian kemaren malam.
Pelan-pelan ku buka pintu kamar untuk melihat keadaan mama. Tapi yg ku mama tidak ada dikamar dan juga papa. Tapi aku masih penasaran dibuatnya dan aku harus cari tau

*****
sudah beberapa hari ini aku tidak kerumah cindy dan begitu pulang dengan cindy sebaliknya karna aku mendengar kalau mama cindy sakit dan dirawat dirumah sakit dan aku berniat mengjenguknya maka aku menelefon cindy

"Hello" ucap cindy seberah

"Hello cin, loe dimana"

"Di rumah "

"Loe nggak dirumah sakit"

"Iya sebentar lagi gue kerumah sakit"

"Gue ikut yah"

"Oke gue tunggu loe dirumah"

"Iya" ucapku menutup telepon

Aku pun siap-siap dan pergi ke rumah sakit bersama

di rumah sakit
Bau tajam khas obat-obatan seketika menyeruak dari dalam ruangan itu, aku sempat berdehem karna tiba-tiba saja tenggerokkan tidak enak karna bau obat tersebut sangat tajam

Lalu aku melihat seorang wanita paruh baya yg tergeletak lemah di atas tempat tidur melirik ke arah pintu yg terbuka, lalu wanita itu tersenyum kepadaku

"Selamat siang tante"ucapku

"Selamat siang keis"

"Bagaimana keadaan tante"

"Alhamdulillah,mulai membaik"

"Syukurlah"

Setelah beberapa lama dirumah sakit aku pulang sendiri, cindy tidak mengantarku pulang karna harus menjaga mamanya yg sedang sakit, dan iA cuma mengantar di pagar perkarangan rumah sakit

"Udah, yaa keis, cuman disini saja gue antari"

"Nggak apa-apa kok, udah sana jagain nyokap loe"

"oke.bye" ucap cindy melambaikan tangannya lalu pergi

Setelah itu aku pergi ke halte untuk menunggu bis, tiba-tiba seorang yg mengendarai motor sport merah menghampiriku, dan berhenti di samping ku ia membuka helm ia adalah david, aku tersenyum melihatnya

" Hy " ucap david dengan suara lembutnya

"Iya ada apa"

"Loe lagi ngapain"

"Nih lagi nunggu bis"

"Ohh"

Di halte ada keheningan yg membuatku bosan sekaligus aku merasa gugup berada dekat david dan jantungku dag did dud dibuatnya, kulihat david yg mobil yg lewat tanpa melirikku, apakah aku harus mulai duluan? Yah sudahlah

"Dav"

"Kei"

Ucapku dan david serentak membuat kami tersenyum malu-malu

"Loe aja duluan dav"

"Gak loe aja"

"emm..... ngomong-ngomong loe tahu nggak kalau mama cindy sakit"

"Tau "

"Lo tau dari siapa, dari rio yaa?"

"Nggak, gue tau karna gue satu sekolah sama çindy dan rio, satu kelas lagi"

"Ohh gitu"

Lalu aku melihat bis sudah datang

"Dav kayaknya bis gue sudah datang gue pulang dulu yaa" ucap berpamitan kepada david

belum sempat keisya pergi, keisya merasakan seseorang menahan tangannya dia terkejut melihat david mengengam pengelangan tanganya,

"Keis, tunggu!!"

"Ada apa dav"

"Gimana kalau gue anterin loe pulang"

"Hahh" ucapku melotot, aku tidak menyangka david memcegahku naik bis, karna ia ingin aku bersamanya dengan memgantarku pulang

"Keis kok diam, gimana loe mau nggak gue anterin" ucapnya melihat ku diam

"Ok deh.gue mau"ucapku tersenyum,

Tak tahu kenapa hati kayak tersenyum sumringah

 DEAR KEISHA (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang