part 4

317 9 3
                                    

MENGAPA MAMA KINI SERING TERMENUNG? DAN APA YANG MAMA PIKIRKAN ?

Lalu aku pertanyaaa pada nenek tepat berada di sampingku

"Nek, apakah boleh aku tanya sesuatu"

"Tanya apa nak"

"Apakah terjadi seseatu pada mama nek, sehingga aku lihat mama sering memenung "

dan aku melihat reaksi nenek yang tampak terkejut dengan pertanyaanku, ia tampak menunduk dan tampak bersedih dan sepertinya menyembuyikan Rahasia besar dariku, aku harus cari tau?

"nek kenapa, ada yg salah dari pertanyaanku ?"

"nggak apa-apa" ucanya menyelus-elus rambut ķu

"Tapi kok kelihatan nenek sedih gitu, apakah ada sesuatu nenek sembunyikan dariku"

"Gimana, kalau besok nenek ceritakan!"

"Tapi..."

"Keisya nenek mohon yaa besok aja yaa!!" Ucapnya memohon,

Akhirnya aku menyerah, dan nenek berjanji kepada ku akan cerita besok, dan aku tidak sabar menunggu besok,

*****
Di pagi hari, tepatnya pukul 04,00 wib ada seseorang memanggilķu tidak kuhiraukan karna aku masih tidur nyenyak

pada pukul 06,15 aku terbangun dan bergegas pergi bersiap-siap pergi kesekolah, dan ketika pergi dari rumah ada makhluk aneh memanggilku

"Woiiy, tunggu!!" Ucap digo

"Apaan sih loe!! Teriak pagi-pagi nggak liat gue lagi buru-buru!!"

"Ada KABAR DUKA"

"KABAR DUKA"

"iya ada kabar duka, mama cindy meninggal"

"Hah,serius loe!!" ucapku tak percaya

"Iya, tadi pagi adik cindy kesini, si ryan dia cuma ngabarin kalau mama meninggal tadi malam dan dimakamkan dikampung nya, di yogya dan tadi pagi berangkatnya, jadi lo nggak perlu ke rumahnya"

Karna digo menduga kalau keisya akan pergi kesana untuk melihat mama cindy terakhir kalinya,

****
Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku bergegas pulang kerumah, selama diperjalanan juga ia masih memikir tentang cindy, sampai-sampai aku melupakan sesuatu, dan sekarang aku mengingatnya dan bergegas pulang kerumah

Pelan-pelan aku membuka pintu kamar nenek dan aku melihat nenek yg sedang duduk diranjangnya, dan nenek menyadari kalau aku sedang berdiri dan segera aku menghampirinya dan duduk didekatnya

"Nek, nenek berjanjikan akan bercerita tentang mama" ucapku tur the point

Nenek mengangguk singkat namun detik berikutnya, tatapanya nampak murung dan tidak fokus, ia menimbang-menimbang keputusannya itu, apa ia harus jujur? Tapi keisya berhak tahu, cucunya itu sudah besar, nenek takut jika terlambat melakukan semuanya ia akan sedih dan membenci papanya sendiri,

"Oke, nenek akan cerita " ucap nenek, lalu nenek menarik nafas dalam-dalam,

Aku pun menganggung lalu tersenyum dan segera menyimak kata nenek

" sebenarnya mama kamu mengalami gangguan Obsesisen compulusif disorder atau singkat OCD yaitu ganguan otak dan perilaku, yg disebabkan kecemasan secara berlebihan dan mengurangi strees pada perilaku dan menyebabkan tekanan serta menggangu normal seseorang"

"Dan apakah penyakit ini berbahaya nek" ucapku memulai menetes air mata karna aku masih tak percaya mama menyalami penyakit itu

"Iya, mamamu akan melukai diri sendiri atau orang lain"

"Terus bagaimana cara mencegah nek"

"Dengan cara tidak membuat mamaku cemas dan tidak tertekan dan dan juga papamu"

"Papa, maksud nenek"

"Sebenarnya papamu yang menyebabkan mamamu mengalami sakit ini karna setiap saat papamu selalu membuat mamamu tertekan dan cemas setiap saat"

" APA "

Aku tidak percaya karna orang ia aku sayangi menyakiti orang orang yg melahirkan aku di dunia ini,

****
bel pelajaran terakhir usai dengan segera aku membereskan semua peralatan sekolahku dan memasukkan dalam tas, rasanya selama pelajaran aku tidak fokus belajar karna aku sedih memikirkan tentang mama yg mengalami sakit itu, dan marah kepada papa yg membuat mama sakit, hatiku benar-benar kacau sekarang

Dan aku butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri, sepertinya aku tahu kemana aku akan pergi

Akhirnya aku sampai ditempat tujuanku,tempat dimana aku bisa menenengkan hatiku tanpa seorang pun mengganguku, tempat ini sering aku datang, saat dimana aku merasa sedih, dimana lagi kalau bukan pantai pemandangan yg sejuk,ombak di sekitar lautan serta pasir putih yang bagus

Aku pun duduk dipasir putih itu, mengamati ombak-ombak,
Terkadang aku iri pada orang-orang karna mereka tak memiliki penyakit apa pun, TUHAN aku sakit yg mama derita dipindahkan kepadaku, aku tak mau mama mengalaminya, aku tidak tega melihatnya

"Kata orang tidak baik seseorang gadis menangis sendirian" ucap seseorang yg suaranya seperti aku mengenalnya

"David" kataku tekejut ketika mendapati ia duduk disampingku

Pada saat david berada disamping aku, membuat jantungku mulai deg degan dan aku merasa nyaman berada didekatnya seperti orang jatuh cinta, apakah aku jatuh cinta ?

Dan tanpa aku sadari, air mataku jatuh dari tadi dan langsung aku hapus air mataku agar tampak baik-baik saja

"Ya, aku tidak menyangka kita bertemu disini, aku kemari bersama kakak perempuanku dan anaknya, karna aku bosan dan memutuskan berkeliling sendiri, siapa sangka aku bertemu seorang seorang gadis yg sedang menangis, sepertinya aku bisa menghiburmu" jelasnya panjang lebar

"Aku tidak menangis, mataku hanya terkena pasir saja, mungkin itu terlihat seperti menangis" ucapku berusaha mengelak

"matamu seperti panda keisya, tidak mungkin terkena pasir bisa membuat matamu seperti itu, ada terjadi sesuatu padamu? Kita bisa berbagi cerita kalau kamu mau"

"Tidak ada apapun, sungguh,"

david hanya membalas senyuman dan memandang ombak-ombak

"Oh yaa dav, sudah dengar belum kalau mama cindy meninggal"

"Sudah, dari rio"

"Ohh yah, terus rio gimana"

"Rio kayaknya sedih banget"

"Ohh"

Aku pun melirik jam tanganku dan terkejut melihat jam 16,40

"Aku harus pulang sekarang juga, mama pasti akan khawatir" ujahku langsung berdiri

"bolehkah aku mengantarmu?"

"Tidak perlu, bukannya kamu bilang datang bersama kakakmu dan anaknya, lebih baik temani saja dia, aku pergi dulu, bye" kataku tersenyum dan pergi meninggalkan david yg masih duduk

"TUNGGU SEBENTAR"

aku pun berhenti sejenak dan menolek ke arahnya

"Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, apakah boleh"

"Aku tidak pernah melarang siapapun untuk dekat denganku, itu hak mu dan dengan senang hati aku mempunyai teman seperti mu" lalu aku meĺanjutkan langkahku untuk pergi meninggalkan pantai

****
Di rumah aku sedang melihat mama sedang menyiapkan makan malam, dan aku berlari menghampirinya dan memeluknya erat-erat dan aku bilang I love mom kepadanya

"Sayang kamu kenapa ? Kenapa kamu tiba-tiba memeluk mama dan bilang I love mom" ucap mama membalas pelukan anaknya itu

"Nggak apa-apa kok mam" ucapnya melepas pelukan mama dan mencium mamanya itu

 DEAR KEISHA (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang