Beberapa tiga pria tampan melangkah memasuki ruang kerja seseorang, melangkah dengan hati tidak karuan tak jelas, mereka melangkah menemui seseorang untuk mengubah lagi dengan keputusanya itu, mereka tidak terima gadis yang tidak sepenuh bersalah itu menderita,
Dia tengah memandang kami balik korannga saat tiga pria masuk setelah menutup pintu
"Tumben kalian kompak menemuiku, ada apa!" Ucap pria tua menatap kami
"Ada yang ingin kubicarakan paman" ucap hazel berdiri tengah kevin dan felix
"Paman harap tidak mengenai gadis itu" ucapnya
"Ini memang tentang gadis itu ayah" kali ini felix bicara
"Kan aku sudah bilang, aku tetap dengan keputusanku dia sipecat dan harus ganti rugi, tidak akan menerimanya lagi, walapun kalian melakukan apapun demi gadis itu" ucapnya tegas
"Ayah" kevin mulai emosi "ayah tak berhak memecat kariyawanku tanpa mencari tahu apa sebenarnya terjadi, cafe itu punya kami jadi kami tidak terima jika ayah memecat dia"
"Kevin"
"Ayah, dia selalu bekerja mematuhi peraturan dicafe kami, dia juga tak pernah membuat onar dicafe kami, justru dia memberi keberuntungan pagi kami, selalu membuat cafe kami rame karna kegigihan, semangat, kesopanan, keramahan senyumannya dalam bekerja, jadi ayah tak berhak memecat dia tanpa alasan ia jelas"
"Alasan yang tidak jelas apa maksud kamu vin" dia tidak terima "yang jelas ada sanksi yang mengatakan kalau dia membuat onar dicafe dengan menonjok seseorang yang tidak bersalah yang membuat cafe jadi hancur karna keonaran dia"
Mereka mengepalkan tangannya tidak terima keisya dihina
"Paman, yang jelas orang mengatakan itu tidaklah benar, pada saat kejadian itu dia tidak ada, maka mungkin paman bisa menyimpulkan kalau dia melihat kalau keisya membuat cafe berantakan dari awal" ucap hazel geram"Terus kalian ada bukti kalau dia tidak bersalah?, tidak kan! Jadi sebaiknya kalian jangan membelanya lagi" ucapnya
"Ayah"
"Udah lah vin, papa udah muak kalian membela gadis itu, jadi sebaiknya kalian keluar dari ruanganku" ucapnya tegas
"Ayah"
"Kevin"
"Ok, terserah" hazel gerah lalu ia keluar disusul kevin dan felix
Hazel pun keluar ruangan kerja papa kevin dengan tangannya mengepal dengan begitu kuatnya, kemarahan pada papa kevin sudah sampai pada puncaknya
Braakk
Akhirnya sebuah pintu tah kamar siapa yang menjadi sasaran tinjunya, sasaran panglampiasan kemarahan, marah kepada pada papa kevin dan juga marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa jaga emosinya waktu itu, dan membuat kevin dan felix menolek kaget
"Sial" cerutu hazel
"Sudahlah zel, percuma kau melampiaskan kemarahan papa pintu itu, tak akan mengubah keputusan paman yang keras kepala itu" cerutu felix
"Yah, dikatakan felix benar, tak perlu kau menglampiaskannya, mau tak mau kita terima aja keputusan papa" ucap kevin pasrah
"Tapi, aku sudah janji padanya, untuk bekerja kembali bareng kita lagi, aku tak mungkin terima gitu aja, aku harus berusaha lebih keras lagi, bahkan aku rela melakukan apapun agar ia bekerja bareng kita lagi" ucap hazel mengingat berjuangan keisya untuk bekerja demi keluaganya, mana mungkin ia biarkan keisya sedih karna ia tidak bekerja
"Percuma zel, tak kan berhasil" ucap felix yang sudah duduk disofa ruang keluaga tak dari kapan
Belum sempat hazel membalas, tiba-tiba bel rumah mewah kevin berbunyi, membuat mereka saling lirik, karna mereka lagi malas menanggapi tamunya
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KEISHA (OPEN PO)
RomanceKeisya adalah gadis tomboy yang jago balapan, bela diri, keras kepala, bekerja keras dan juga dia KETUA GENG GLADER, yang selalu ada masalah, termasuk masalah ibunya tapi dia selalu tegar dan kuat karna dia dikelilingi orang-orang yang menyayangi...