part 12

183 8 0
                                    

Di cafe green
"Hai. keis" kevin melampai dari atap cafe "cepat ganti baju dan bantu aku disini, oh iya, jangan lupa ikatan badanmu dengan tali yang ada didalam, minta saja tali sama hazel?"

Gue menganguk cepat dan masuk ke dalam "hazel, gue minta tali" kata-kata gue berhenti karna felix sudah ada didepan pintu, gue menghindari matanya

"Lo bantu hazel aja" katanya dan pergi membawa gulungan dan keluar cafe, gue tercengang, bertanya-tanya sendiri, apa dia bermaksud membantu gue? Gue tersenyum kecil, ada kebaikan juga dari anak itu

Setelah berganti pakaian, gue mendatangi hazel

"Hazel, apa yang bisa gue bantu? Felix menyuruh gue untuk membantu lo"

"Apa?" Hazel mengerutkan dahi
"Gue tak yakin, lo benar-benar bisa membantu gue atau tidak," hazel melirik ke belakang dan mata gue melihat ada kardus-kardus jenis barang yang terletak didapur,"

"Itu...apa?"

"Felix tak bilang? Itu bahan makanan yang akan digunakan, isinya tepung, gula, kopi, jeruk dan makan jenis lainnya terus yang disana itu ada kotak barang-barang yang akan kita pakai buat para tamu kita, isinya gelas, piring, mangkok, panci, kuali dan lainnya,"

Felix sialan, dia kerjain gue lagi, dia tidak bilang kalau dia mendapat pekerjaan ya lebih parah daripada pekerjaan yanf ditawar kevin,

Kini gue disibukkan mengangkat karung tepung, karung kopi, karung apel dan karung lainnya
Beberapa menit kemudian bel cafe kami berbunyi, aku tidak perlu melihat siapa yang masuk ke cafe, cafe kami belum buka dan masih dalam keadaan hancur, jadi bisa gue pastikan kalau felix atau kevin yang masuk

"Permisi"

Hazel berhenti mengangkat karungnya dan keluar dari dapur
" ya?"

"Ah, aku melihat dari selebaran kalau cafe ini membutuhkan pegawai"

Gue mengangkat kardus piring putih, rasanya gue pernah mendengar suara yang sama, suara yang familiar bagi gue

"Tunggu sebentar, aku akan panggil managernya terlebih dahulu" suara hazel terdengar sangat ramah "kevin" dia berteriak

"Apa?"

"Ada yang mau melamar pekerjaan"

"Apa? Siapa yang melamar pekerjaan"

"kau tak harus teriak hazel" ucap felix jengkel "ah, kau yang kemarin" suara felix kedengaran setelah sunyi beberapa detik

Gue mengerut dahi yang kemarin?

Gue cepat-cepat keluar dari dapur dan bertapa kagetnya gue mendapati david ditengah ruangan cafe bersama dengan kevin dan felix, mereka semua menatap pada gue

"DAVID" ucap gue tak percaya

Sumpah gue nggak percaya, ada david disini, dan dia melamar pekerjaan disini bersama gue, jangan-jangan david ingin dekati gue lagi!

"Keis, kau kenapa! kau kenal dia! Ucap kevin melotot

"Si idiot" guman felix mengejek gue

Gue cepat-cepat menarik kevin untuk menjauhi dari david, gue melirik panik ke gudang

"Bos, jangan terima dia" gue berbisik pada kevin

"Memangnya kenapa, apakah kau kenal dia? dan emang siapa dia sampai kau panik begini"

"Pokoknya jangan terima dia, dan gue janji akan menceritakan siapa dia serta cari pekerja yang lebih baik dari dia, kau bisa mempercayai gue bos"

Kevin terdiam beberapa saat, dia menolek ke belakang mengangkat alisnya, menatap gue lalu berkata "aku menolak" dia melanjutkan dengan cepat "tak ada satu orang pun yg melamar ke tempat ini, klasifasi sempurna seperti dia, apa matamu buta, lihat dia, dia tampan dan terlihat percaya diri, para pergunjung akan sering kemari hanya karna dia"

 DEAR KEISHA (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang