34. menyesal

150 7 0
                                    

BRUKK

"KEISYAAAA!" Panggilnya

Keisya terjatuh dari motor setelah berhasil menghindar dari kecelakaan maut

Hazel pun segera berlari menghampiri keisya, keisya yang masih tergelentak di aspal, hazel pun melepas helm keisya secara perlahan-lahan, dan bernafas lega

Keisya baik-baik saja

"Apa kau sudah gila hah! Bosan hidup hingga kau melompat dijalan, apa kau ga perpikir bertapa gilanya aku melihat kau seperti ini, dan untuk aja kau masih selamat, kalau tidak aku akan membawamu pulang sebagai jenazah" omel hazel

Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran keisya ia melampiaskan dengan cara nekat

"Eh, zel, untuk apa gue hidup, untuk apa gue bertahan lebih lama lagi, untuk apa gue bahagia, toh lo bisa liat sendiri kehidupan gue, orang yang gue sayangi pergi ninggali gue, tidak berada disamping gue lagi, tidak membela gue lagi, contohnya papa yang sudah ninggali gue, dan sekarang.....david yang sudah ninggali gue juga dan memilih mereka, dan besok siapa lagi yang ninggali gue, hah! Siapa zel, siapa! " ucap keisya menangis histeris " gue capek zel, gue capek, setiap gue menyayangi seseorang, pasti orang itu pergi ninggali gue, jadi, lebih baik gue mati aja, mati!" Ucap keisya memberontak, hendak ke motornya lagi

Secara sigap hazel menenangkan, dan membiarkan dada bidang dipukul oleh keisya, lalu merangkup pipinya

"Keis, dengari gue" ucap hazel menatap mata keisya tulus "siapa bilang, orang yang lo sayangi pergi ningali lo, tidak membela lo lagi, itu salah besar keis, masih ada gue, kevin, felix, digo, louis, shiren yang masih menyayangi lo, masih setia ada disamping lo suka-duka, masih membela lo, dan perlu lo ketahui adalah, masih ada ibu lo yang masih menyayangi lo, butuh perlindungan dari lo, seorang keisya yang cantik kuat, tegar dalam menjalani hidupnya tanpa melibatkan orang lain, jadi lo jangan pernah berpikir untuk menyerah dalam hidup, yaa keis!" ucapnya panjang lebar lalu memeluknya

"Dan gue berjanji keis, gue akan bantu lo untuk kerja bareng kita lagi," ucapnya disela-sela peluknya dan tampak keisya mengangguk setuju

Tapi disela-sela peluknya tangannya tangan mengepal, rahang mengeras

"Gue akan balas dendam semua lo dav, pasti" batin hazel

*****
Sementara diteras rumah digo dan louis sedang mondar-mondir
Memikirkan keisya, hari udah menunjukkan pukul 10,00 malam, keisya masih aja belum ketemu. sedangkan shiren duduk dikursi teras rumah digo, menatap mereka kesal

Mereka sudah mencari keberadaan keisya dimana-mana, dijalanan, maskas, area balapan, rumah arka, tempat biasanya keisya nongkrong, dan dimanapun itu tapi tidak menemukannya

"Hoy, kalian berdua bisa tenang ga sih, pusing kepala gue liat kalian mondar-mondir tak jelas" ucap shiren kesal melihat louis dan digo,

"Bagaimana kita bisa tenang, keisya tuh hilang, hilang, kalau terjadi apa-apa dijalan gimana" ceretu louis

"Iya nih, seharusnya lo bantu kita, gimana caranya tuh anak cepat ketemu!" Kesal digo "khawatir gue tau ga"

"Hey, emang lo aja yang khawatir, gue juga khawatir kali, tapi gue ga mondar-mondir ga jelas kayak kalian" ucap shiren

Louis dan digo tidak melanjutkan berdebatan saat melihat mobil kevin masuk ke halaman rumah digo

"Gimana, vin, udah ketemu keisyanya" tanya louis saat kevin dan felix berjalan ke arahnya

Kevin geleng-geleng kepala
"Belum"

"Yaa ampun tuh anak kemana sih, bikin khawatir gue terus" kesal digo lalu ia bersandar dinding rumahnya

 DEAR KEISHA (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang