part 16

160 9 0
                                    

David pov
Sore harinya aku pergi ketempat kerja keisya, sebuah cafe, dan cafe itu dibuka hari ini, aku pun pergi kesana untuk melihat keisya kerja, sekalian bicara padanya, karna aku sudah muak keisya mendiami aku terus, tidak bicara, dan bertatap muka, tapi tetap saja keisya tidak mau bicara kepadaku, akhirnya, gue sedikit mengancamnya

"Kalau kau tidak mau, aku akan menunggu sampai kau bicara kepada aku lagi"

Tapi tetap saja keisya nggak mau, yaa terpaksa aku menunggunya sampai malam tiba, walau melelahkan, tapi aku tak peduli itu, sampai akhirnya dia mau bicara kepada aku lagi,

Aku bicara padanya, kenapa dia selama menghindar darinya, tapi alasan dia tidak masuk akal, dan aku juga mengungkapkan perasaanku yang selama ini aku pedam selama 2 tahun, dan keisya malah mengeluarkan kata-kata menyakitkan hati aku, tapi aku tak yakin keisya bicara begitu, malah aku tantang dia untuk tatap mata aku, dan mengeluarkan kata-kata itu, tapi ia hanya diam saja, dan aku yakin kalau keisya memiliki perasaan yang sama, seperti apa yang aku rasakan,

Dan dia berusaha untuk mencari cara agar aku menghindar darinya lagi dengan cara, dia mengajak aku balapan

It is oke, aku oke, oke, aja karna gue jago juga balapan, dan aku yakin aku bakal menang lawan keisya, dan dekat dengan dia lagi, sesuai dengan kesepakatan kami berdua,

Akhirnya aku pulang, setelah bicara padanya, ketika hendak masuk mobil

"Astaga, gue lupa, kan rio titip barang ke gue, mau kasih shiren"

Gue masuk mobil, mencari sesuatu, dan ditemukan yaitu sebuah kotak polos kecil,

"ini, dia," memegang kotak itu "gue nggak nyangka kalau dia sudah move on sekarang," ucap gue tertawa

Gue tertawa karna sahabat gue, rio sudah move on dari cindy, yang sudah 2 tahun cindy telah meninggalkannya, pergi ke yogya, tanpa mengucapkan selamat tinggalnya kepadanya,

Gue pun masuk ke cafe kembali, ketika sampai di ambang pintu masuk, gue mendengar nama gue disebut-sebut, lantas gue tak jadi masuk, malah gue menguping pembicaraan mereka, tah sejak kapan gue menguping!

Gue mendengar kalau keisya juga sayang dan juga sangat mencintai gue, dan dia tak pernah melupakan gue pun sedikitpun, dan gue senang sekali akhirnya keisya membalas perasaan, tapi ada yang bikin gue sedih, kenapa keisya tak mengungkapkan perasaan ke gue, kenapa harus orang lain,

Dan juga gue mendengar kalau keisya selama ini tersiksa bilang berada didekat gue, bicara pada gue, dan itu sebabnya dia menjauh dari gue, dan juga dia tidak memikirkan perasaan yang dulu, dia ingin mamanya sembuh, dan membuat mamanya bahagia lagi! Dan bikin gue jadi terharu, dan tambah mencintainya, dan ada yang bikin gue sedih

Maafin gue keis, selama gue didekat lo, lo tersiksa, lo menderita, maafin gue tidak menjadi laki-laki baik buat lo, laki-lakian pengertian buat lo

Dan sekarang gue bingung, apa yang gue harus lakukan, gue ingin sekali dekat dengan keisya seperti dulu, tapi disisi lain keisya ingin menjauh dari gue, ingin membuat mama bahagia kayak dulu

Yaa tuhan, apa yang harus aku lakukan, aku pengen sekali dekat dengannya lagi, tapi disisi lain dia pengen membuat bahagia mamanya dulu

Apakah gue mengabulkan keinginannya!

ANTHOR POV
Saat keisya pulang bersama anak gengnya dan anak-anak cafe di melihat david sedang besandar dimobilnya,

ngapain david masih disini! Apakah dia nunggu gue

"David lo kok masih disini, bukannya pulang," digo jengkel lalu ia melirik keisya sekilas "pasti lo menunggu keisya yaa"

"Nggak kok, gue nunggu shiren" david tersenyum

Reflek Semua melototi shiren, termasuk keisya

"Nunggu shiren, ngapain!" Ucap louis

"NIH" david melempar sebuah kotak kepada shiren, dan dengan singgap shiren menangkap "itu dari rio, dia titip buat lo"

membuat mereka senyum girang

"Buat gue" shiren heran

"apa itu, buka dong" digo penasaran

"Apaan sih lo" shiren jengkel, lalu menatap david "kenapa lo yang kasih! kenapa nggak rio aja yang kasih secara langsung"

"Mana gue tau!, mungkin dia grogi kali, yaa udah gue pergi dulu" david menuju pintu mengemudi mobil, tapi dia berhenti dan "oh, yaa, digo, titip salam yaa buat cewek cantik itu" david melirik keisya sekilas, mengedipkan matanya,

Reflek membuat gue tertipu malu sedangkan mereka senyum girang serta bersiul,

Yaa ampun dav, lo membuat gue malu,

****

"Digo, tunggu, ada yang gue omongin sama lo" ucap gue kepada digo yang berada didepan gue, membelakangi gue, saat gue sampai dirumah,

Digo berhenti, dan menatap gue

"Apa lo omongin sih, gue ngantuk nih" digo jengkel, ketika hendak kamarnya

"Tentang foto yang satu lagi, yang belum lo tunjukan pada anak-anak"

"Foto! Maksud lo foto double date lo sama cindy dulu"

"Iya, kok lo tau,"

"Ya iya lah, mana mungkin gue lupa kalau itu cindy sahabat lo dulu, dan rio pacarnya kan"

"iya, tapi kenapa lo tak tunjukan kepada mereka, kalau gue kenal dengan david dari mereka!"

"Lo gila yaa keis, mana mungkin gue tunjukan kepada mereka, kalau gue tunjukan nanti bakal shiren sakit hati"

"Shiren, apa hubungannya dengan shiren!"

"Shiren itu naksir kepada rio, dan gue pikir nih, kalau rio juga naksir kepada shiren, buktinya tadi rio kasih kado buat shiren"

"Iya, sih, tapi lo tau dari mana kalau shiren naksir rio"

"Setiap gue ngobrol sama david dan rio, shiren curi-curi pandang terus ke rio, dan shiren juga pernah bilang ke gue dan louis kalau shiren suka rio"

"Ohh, kenapa gue nggak tau"

"Ya iya lah, lo nggak tau, lo sibuk terus dengan masalah lo, dan tidak meluangkan waktu bareng kita lagi"

"Sorry"

"Nggak apa-apa, gue ngerti" digo tersenyum "ohh yaa keis, bagaimana hubungan rio dengan cindy, apakah mereka sudah putus atau belum!"

"Kalau itu sih gue nggak tau"

"kok lo nggak tau sih, bukannya lo sahabatnya"

"Ehh goblok, mana gue tau hubungan mereka putus  atau belum, emang gue emaknya,

"Kenapa lo tidak tanyakan pada david, kan david sahabatnya

"Lo gila yaa, mana mungkin gue tanya ke dia" ucap gue jengkel

"Iya juga sih, tapi kenapa lo tidak tanyakan pada rio secara langsung, kan dulu lo pernah dekat dengan dia"

"Iya, sih, tapi apa dia mau bicara sama gue, kan sudah lama gue tak bicara padanya, gue aja tak pernah menyapanya disekolah, apa lagi bicara"

"Lo coba aja dulu, siapa tau dia mau bicara tentang hubungan dengan cindy dulu, ini kan demi shiren juga"

Keisya mencerna perkataan digo

"Oke, deh gue coba"

 DEAR KEISHA (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang