Chapter 6

532 43 1
                                    

-Author's Point of View-

"Kau suka tempat ini?" Justin melirik Hellena dengan tatapan penuh harapan.

Hellena menenguk ludahnya dalam-dalam. "Well, apa yang akan kita lakukan di tempat ini,maksudku—kau tahu? Aku tak pernah ke diskotik sebelumnya," ujar Hellena sambil mengigit bibir bawahnya keras-keras.Tentu saja, ia masih merasa aneh berada di tempat semacam ini.

"Tentu saja untuk bersenang senang bodoh!" Justin memutar bola matanya. Hellena mengernyit belum begitu paham dengan ucapan Justin. Justin lantas mendesah pelan."Ini adalah pesta ulang tahun temanku Peter, sebenarnya aku tak ingin datang tapi karena kebetulan kau kabur kesini, jadi---" Justin menganggkat kedua bahunya berusaha bersikap tidak peduli.

"Iya aku paham. Lalu sekarang apa?" gumam Hellena jengah. Dasar pria yang sok tidak peduli. Apakah begitu sulit untuk mengakui bahwa dia pergi ke Seattle sebenarnya memang hanya untuk menemui Hellena?

"Kau tunggu aku di sebelah sana! Ingat! Jangan berbicara pada pria manapun." perintah justin tegas. Justin menunjuk sebuah kursi di dekat meja bartender. Hellena menghembuskan nafas samar lalu ia mengernyit penasaran.

"Kau mau kemana?" Hellena berbicara dengan suara yang sedikit keras kawatir suaranya kalah dengan alunan musik yang juga tak kalah kerasnya.

"Aku akan menemui Peter," ujar Justin singkat.

Hellena hanya diam ia hanya menatapi Justin yang telah pergi dan sosoknya dengan cepat menghilang diantara kerumunan orang-orang yang tengah menari dengan gaya yang liar dan erotis. Hellena menarik nafas panjang dan berjalan menuju sebuah meja bartender yang Justin tunjukkan tadi. Ia duduk dengan menopang dagunya di atas meja dan menatap rentetan botol-botol minuman beralkohol yang terpajang di depan matanya, sebelumnya seorang pelayan wanita dengan mampannya telah menawarinya sebuah minuman berakohol tapi Hellena tak punya niat sedikitpun untuk minum. Entahlah, dia tidak begitu menyukai minuman beralkohol, sekalipun dengan kadar yang rendah.

Hellena masih bertahan dengan posisinya. Gradasi lampu yang begitu meriah membuat suasana semakin memanas, teriakan ratusan orang terdengar dari segala penjuru arah, Hellena sendiri tersenyum lebar ketika melihat seorang DJ yang sangat tampan memainkan sebuah lagu dengan tempo cepat dan komposisi yang sangat baik. Diam-diam Hellena mengagumi keahlian DJ itu.

"Sendirian?" Sebuah suara membuat Hellena terlonjak kaget dan secara refleks menoleh ke sumber suara itu. Hellena membulatkan matanya ketika melihat seorang pria tampan dengan balutan jaket jeansnya yang membuatnya terlihat begitu keren.

"Erhm tidak—aku bersama---" Hellena menghentikan ucapannya ia bingung harus menjawab teman atau 'kekasih' .

"Tak perlu gugup seperti itu nona. Well, namaku Jack, dan kau,sweet girl?" Jack menatap Hellena dengan sebuah tatapan maut yang membuat Hellena gugup. Oh sial, Hellena tidak suka ditatap dengan tatapan itu. Entah mengapa ia mendadak risih. Justin, dimana kau?

"Aku---errmm...." Hellena mengigit bibir bawahnya gugup. Lidahnya mendadak kelu dan tak bisa digerakkan, apalagi ketika ia tersentak dengan sebuah tangan yang mendadak merangkul bahunya.

"Whoa, sorry bro, but she's mine." Sebuah suara yang tak asing di telinga Hellena terdengar dan membuat hellena terlonjak. Justin. Ah, untung saja pria itu cepat datang dan merangkulnya.

"Ergh? Really? Well, I go." Jack lantas menganggkat kedua bahunya dan menatap rendah pada Justin. Justin hanya membalasnya dengan alis yang terangkat. Dan setelah yakin sosok Jack telah menghilang, Justin lalu melepaskan rangkulannya dan menatap Hellena dengan sarkastik.

Flower Crown (By Asa Bellia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang