Chapter 24

102 16 6
                                    

"Ya! Kenapa kau menyuruhku kesana di pagi buta?! Kau kan tahu, kita baru bisa tidur tiga jam yang lalu!" Omel Halla dengan berbisik pada ponselnya. Ia mendapat telepon dari Jungkook saat dirinya masih tidur. Bahkan matahari pun belum terbit.

"Sudahlah datang saja! Ada yang ingin bertemu denganmu. Dan ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu," jawab Jungkook.

Dan sambungan telepon diputus secara sepihak. Halla buru-buru memakai jaketnya lalu mengendap-endap keluar dari rumah. Setelah berhasil keluar dari rumah haraboji dan halmoni, Halla langsung berlari kecil ke rumah paman Nam.

"Aku harus ke mana?" Tanya Halla kembali menelepon Jungkook.

"Jalan ke belakang rumah lewat samping," jawab Jungkook. Halla pun kembali mengikuti instruksi Jungkook. Ia berjalan mengendap-endap melewati samping rumah hingga terlihat tangga kecil untuk naik ke bagian dalam rumah yang posisinya lebih tinggi. Dan Halla melihat Jungkook bersandar di sana.

"Siapa yang mau bertemu denganku?" tanya Halla.

"Siapa lagi? Di sini hanya ada aku," jawab Jungkook.

Halla memutar bola matanya malas, walaupun sebenarnya pipinya memanas. Kenapa ia harus bertemu dengan Halla di pagi buta? "Mana sesuatu yang mau kau tunjukkan?"

Jungkook menegakkan badannya, lalu mendekat ke arah Halla. "Aku."

Lantas Halla mendorong dada Jungkook untuk menjauh. "Kau bercanda?"

"Kenapa? Memangnya aku tidak boleh bertemu denganmu? Kukira yang semalam itu sudah resmi," cerocos Jungkook tanpa bepikir. Akhirnya omongannya itu membuat dirinya sendiri tidak nyaman.

Semburat merah muncul di kedua pipi Halla. Untungnya keadaan masih gelap, jadi tidak begitu terlihat. "Ayo naik," ujar Jungkook lalu menarik lengan Halla menaiki tangga.

"Tidakkah ini menyeramkan?" tanya Halla melihat pemandangan lautan yang masih gelap gulita. Dia tidak tahu saja bagaimana indahnya pemandangan itu di siang hari. Jungkook mengambil ponselnya lalu melihat jam. "Ini sudah waktunya."

"Apa?" tanya Halla.

Jungkook memutar tubuh Halla untuk menghadap ke lautan. "Lihat saja."

Setelah menunggu sekitar satu menit, sebuah sinar oranye muncul dari belakang lautan. Semakin lama, sinar itu semakin terang, hingga sang fajar dapat memperlihatkan sebagaimana indahnya laut ini. Burung berkicauan, dengan sinar matahari pagi yang lembut menerpa wajah terkagum Halla. "Indahnya."

Jungkook tersenyum. Ia sempat bingung ingin melihat matahari terbit atau melihat wajah bahagia Halla. Keduanya sama-sama terlihat indah di mata Jungkook. Dan semua itu hampir saja membuat Jungkook lupa dengan tujuannya mendatangkan Halla kemari.

"Ehm, Halla-ya," panggil Jungkook, membuat mata berbinar Halla beralih ke arahnya. "Hmm?"

Mengingat banyak hal yang terjadi semalam, Jungkook jadi lupa Jonghyun akan menjemput mereka malam itu juga. Saat Jungkook bertanya ada apa tiba-tiba Jonghyun nekat ingin menjemput malam itu juga, Jonghyun bukan menjawabnya, malah menutup teleponnya. Bahkan Jungkook sempat mendengar nada suara Jonghyun yang tergesa.

"Karena semalam banyak hal yang terjadi, jadi aku lupa memberitahumu sesuatu," ujar Jungkook. "Sebenarnya kemarin malam appa menelepon."

"Oh ya? Appa bilang apa?" tukas Halla.

"Appa bilang, ia ingin menjemput kita. Beliau bahkan langsung berangkat tadi malam," jawab Jungkook. Halla memiringkan kepalanya tidak mengerti. "Ada apa?"

"Entahlah aku juga tidak mengerti. Saat kutanya kenapa, Appa malah memutuskan  teleponnya. Kau tahu? Dia terdengar buru-buru," jawab Jungkook lagi. "Jadi Appa akan sampai pagi ini."

Fated To Be With You (Halla & Jungkook) - [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang