Chapter 25

159 14 15
                                    

Mobil silver itu kini memasukki pekarangan rumah mewah milik Jonghyun. Hyeri yang memang sedari tadi menunggu mereka di ruang keluarga langsung berlari menghampiri mereka. Ternyata Hyeri sudah mengetahui tentang kejadian menyeramkan yang menimpa Halla dan Jungkook kemarin malam.

Saat ia melihat kedua anak mereka keluar dari mobil dengan banyak perban menutupi tubuh mereka, Hyeri langsung melompat memeluk mereka berdua. Tidak banyak bicara, Hyeri langsung mengajak mereka masuk.

"Kita akan kedatangan tamu malam ini. Jadi kalian harus berpakaian rapi," ujar Hyeri sebelum mengantar Jungkook dan Halla ke kamar mereka masing-masing.

Sementara Jonghyun memanggil seseorang dengan ponselnya.

××××

Selesai mandi dan berpakaian rapi, Jungkook berniat untuk membereskan kopernya. Ia membawa baju kotor ke dalam keranjang cucian, begitu juga dengan jaketnya yang kemarin ia pakai untuk memancing. Namun saat ia akan memasukkan semua itu ke dalam keranjang, ada sesuatu terjatuh dari saku jaket Jungkook.

Ternyata itu adalah selembar foto yang Halla tinggal. Satu-satunya foto yang menampakkan wajah Halla dan Jungkook. Jungkook tersenyum memandanginya. Ia lalu membawa foto itu dan duduk di atas kursi meja belajar. Ia merogoh lacinya, lalu mengambil sebuah figura kecil yang untungnya muat untuk polacolornya. Ia menyisipkan foto itu kedalam, lalu menyimpannya di atas nakas.

Ia memandang foto itu dengan tatapan campur aduk. Mengingat seluruh kejadian menegangkan yang telah mereka berdua lewati, ditambah dengan apa yang Jonghyun katakan saat di dalam café.

Ya, Jonghyun telah memberitahu Jungkook terlebih dulu. Karena menurut Jonghyun, hanya Jungkook lah yang paling mengerti Halla dibandingkan dengan yang lain. Dan Jonghyun pun tahu ada perasaan mendalam yang Jungkook miliki untuk Halla.

Alasan Jonghyun untuk mengatakannya adalah agar Jungkook dapat membantu menenangkan diri Halla nantinya. Dan juga membantu Halla untuk menghapus kenangan buruk, dan untuk memulai lembaran kehidupan yang baru.

Berpikir kembali tentang apa yang telah Halla lalui dalam hidupnya membuat Jungkook semakin terkagum dengan gadis kuat itu. Dilahirkan di keluarga kaya namun tanpa kasih sayang, ditinggal oleh kakek dan kakak sepupunya yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki, dihianati Jane, dilecehkan Jin, dan yang terburuk adalah saat Jimin mencoba membunuhnya.

Setetes air mata tiba-tiba saja keluar dari matanya tanpa ada yang memerintah. Ia sadar, bahwa tidak ada lagi wanita setangguh dan setegar Halla. Tanpa berucap, Jungkook berjanji dalam batinnya untuk terus melindungi Halla mulai detik ini.

Hampir saja figura itu terjatuh saat pintu kamarnya tiba-tiba dibuka oleh Hyeri. "Ayo turun, Jungkook. Tamu kita sudah datang."

Untungnya Hyeri tidak memerhatikan kedua tangan Jungkook yang ia sembunyikan di belakang punggungnya. Apalagi dengan satu bulir air mata Jungkook yang masih menggelayut di dagunya. Hyeri berlalu, Jungkook menyusulnya dari belakang.

Tepat saat pintu kamar Jungkook tertutup, tiba-tiba sebuah tangan menggaet tangan Jungkook. "Kira-kira siapa tamu penting kita ini?" Tanya seseorang. Jungkook tersenyum, lalu melepas tangan Halla yang menggandengnya, lalu menggunakan tangan itu untuk merangkul bahu Halla.

"Entahlah," ujar Jungkook. Entah kenapa saat Jungkook mengatakannya, ada sebuah perasaan tidak enak di dadanya. Saat Halla meliriknya, ia langsung tahu bahwa memang ada sesuatu yang tidak Halla ketahui.

Fated To Be With You (Halla & Jungkook) - [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang