Chapter 10

359 48 8
                                    

Halla's POV

Silau.

Aku tidak bisa bergerak. Sekujur tubuhku lemas seperti tak bernyawa. Aku dimana?

Tangan kiriku terasa berat. Kulihat ada kepala yang menimpa tanganku disana.

Siapa dia? Pandanganku masih buram. Aku mengedarkan pandanganku. Tidak ada siapapun kecuali dia.

Dimana haraboji? Dimana oppa? Dan... dia siapa? Wajahnya yang menunduk masih belum terlihat jelas.

Linu.

Hanya linu yang kurasakan di sekujur tubuhku. Kulihat tangan kananku diperban dengan sebuah tatakan kayu. Kakiku rasanya mati rasa.

Dan akhirnya kepala yang tertidur itu bangun menampakkan wajahnya. Jelas.

Jungkook?

"Halla!" Serunya. Dengan wajah cemas, kasihan, sedih, dan- entahlah. Ini pertama kalinya aku melihat wajah Jungkook seperti itu.

"Jung...kook.."

Kenapa aku disini? Kenapa aku di ruangan ini? Kenapa-

"AAAAAAAAAA!!!"

Suara teriakan itu tiba-tiba datang menyapa memoriku. Aku ingat.
Aku ingat semuanya. Ibu hamil disampingku, haraboji, Onew oppa, dan orang-orang yang ada di dalam bus itu... mereka...

Airmataku mengalir. Jungkook yang menatapku cemas semakin membuatku ingin menangis. Jungkook memegang tanganku erat. Aku semakin terisak. Dan akhirnya tangisku pecah di pelukannya.

"Uljima, Halla-ya. Ada aku disini." Ujarnya mengelus lembut rambutku. Membuat hatiku menjadi hangat dan merasa aman. Entahlah.

"Halla!" Seru seseorang yang datang. Paman Jonghyun dan istrinya, bibi Hyeri. Pelukan kami terlepas dan diambil alih oleh bibi Hyeri.

Pelukan bibi Hyeri lebih hangat dari ibu Jane. Hatiku merasa tenang setelah dipeluknya. Inikah yang dinamakan indahnya pelukan seorang ibu?

"Syukurlah kau selamat." Ujarnya. Airmatanya mengalir sama sepertiku. Tapi bagaimana dengan haraboji dan oppa?

"Haraboji dan oppa... dimana?"
Pertanyaanku membuat paman dan bibi saling bertatap. Jungkook menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku, Halla-ya." Ujar paman sambil menangis. Seketika sekujur tubuhku melemas kembali.

Tidak. Tidak mungkin. Kenapa paman minta maaf? Kenapa wajah sedih mereka membuatku semakin ingin menangis?

"Paman kenapa minta maaf? Aku hanya ingin bertemu Haraboji dan Oppa!" Nadaku meninggi seiring dengan air mata yang keluar dari kelopak mataku.

"Mereka telah bahagia, Halla."

Tidak mungkin. Mereka pasti masih berada disini. Semua ini hanya lolucon.

"Andwae! Haraboji dan Oppa masih ada! Ayolah jangan sembunyi!" Lagi-lagi rasanya dadaku sesak. Aku meraung tidak percaya.

Namun memoriku semalam berputar kembali. Mataku yang masih sadar saat itu melihat haraboji dan onew oppa berdarah dan... dan...

Kini tangisku pecah. Semuanya nyata. Ini sebuah kenyataan. Semuanya benar-benar terjadi.

Kenapa mereka pergi? Kenapa mereka tega meninggalkanku disini? Aku tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini. Kenapa kalian tidak mengajakku pergi?

Oh Tuhan. Kenapa semua ini harus terjadi padaku? Tidak cukupkah cobaan dari-Mu untukku? Kenapa engkau tidak membawaku juga?

Author's POV

Fated To Be With You (Halla & Jungkook) - [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang