Kulacino

169 1 1
                                    

Tapak hanya untuk mereka yang membuat jejak. Seperti hal nya Kulacino, yang selalu menunggu cangkir Kopi untuk menemui nya. Menunggu atau di tunggu, penting atau tidak penting. Manusia tidak lepas dari alasan mengapa mereka berada diantara nya. Akhirnya Dee berada diantara persimpangan menunggu. Suatu hal yang sangat menyenangkan ketika kita menunggu, ternyata menjadi orang yang sangat penting untuk hidup nya. Kita sama-sama tau ini akan berakhir dengan rindu. Dee sedang menunggu lelaki yang tidak bertanya kabar nya hari ini. Jody adalah lelaki yang sangat beruntung mampu membuat Dee rindu, hingga membuatnya menunggu. Hubungan mereka sudah berlangsung 2 tahun. Menjadi pasangan yang mencoba sama-sama mengerti, mencoba paham dengan kesibukan masing-masing menjadi kenyataan setiap hari nya. Ada logika yang tidak bisa di pahami dari Jody, setiap kali Dee mencoba memahami keadaan yang telah Jody lakukan. Dee kembali memandang layar Handphone menunggu pengucapan selamat malam dari lelaki yang bernama Jody.

Akhirnya Handphone berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari Jody.

"Hi Dee, maaf banget aku seharian sibuk ngurusin banyak hal. Kamu udah makan atau belum ? gimana liburan nya kemarin di Praha?"

"Aku udah makan ko Jod. Oke sekarang aku coba paham deh sama kesibukan kamu yang super itu. Tapi aku juga butuh loh kabar kamu itu. Seru ko lumayan lah refresh"

"Ko kamu jawab nya kaya gitu sih ? Ini kan buat kita juga, modal nikah itu enggak murah loh. Belum lagi sekarang harga sewa Gedung, makin hari makin mahal."

"Iya aku paham ko Mr Jody."

"Kamu besok ada waktu kan ?"

"Ada ko, aku masih liburan juga. Ada apaan sih ?"

"Aku pernah cerita kan, aku punya saudara di Indonesia. Singkat cerita dia mau kuliah disini bareng sama aku"

"Ben ? Dia mau ke perancis ?"

"Iya, gitu deh pokok nya. Udah dulu yah aku mau istirahat dulu. Besok aku jemput kamu."

Dee tertegun sejenak,mencoba mencerna kembali apa yang telah di ucapkan oleh Jody. Tubuh nya terjunbebas menuju kasur. Seolah menyangkal kebenaran yang sedang terjadi. Dee mulaimeraba seluruh ingatan yang berkaitan dengan Ben, Dee sunguh sangat tidak bisamembayangkan jika Ben tahu bahwa Jody adalah lelaki yang akan menikahi nya.Lalu bagaimana perasaan Jody ketika dia tahu, bahwa Dee berlibur ke Indonesiauntuk menemui Ben. Dee mengambil Secangkir Wine, mencoba menanggapi dengantenang setiap masalah. Paris mulai gerimis, pertanda hujan ingin membuat Deetenang, dengan dingin yang membawa nya menuju rasa yang terlanjur salah.    

Filosofi Kopi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang