1. awal kisah

26.1K 1.9K 82
                                    

"Aku suka kamu ka Sofia, kaka mau kan jadi pacar aku?" Keandru mengungkapkan perasaannya di teras belakang rumah orang tua Sofia, ketika Keandru dan adiknya Sofia, Biyan selesai mengerjakan tugas sekolahnya.

Mata Sofia membulat tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Dirinya tersenyum ke arah Keandru, meletakkan buku yang sedang dibacanya ke atas meja. Menangkup wajah Keandru yang terduduk di atas karpet di depan kursi santai yang di duduki Sofia.

"Makasih Kean, kamu suka sama kaka, tapi kaka ga bisa jadi pacar kamu, kamu masih 12 tahun sayang" Sofia terkikik geli.
Keandru tertunduk "Jadi aku di tolak ya ka?"

Kali ini Sofia tersenyum, "Kamu ga malu punya pacar yang umurnya lebih tua 5 tahun dari kamu?"

"Lagian kamu itu teman Biyan" Lanjut Sofia menyebutkan nama adiknya. Dilihatnya Keandru yang masih tertunduk.

"Gini ya rasanya ditolak" Perkataan Keandru terdengar getir, tangannya memegang dadanya. Sofia yang tadinya tersenyum mendadak diam memandang bocah yang baru duduk di bangku SMP kelas 1 itu.

Whoa.... Terus apa yang harus gw lakukan, nerima jadi pacarnya? Gila, sama aja klo gw pacaran sama dia, pasti rasanya sama kaya pacarin ade sendiri, bathin Sofia sambil berpikir keras.

Keandru Kiendl, anak blasteran Indo-Jerman, perawakannya tidak seperti anak yang berumur 12 tahun, karena tingginya hampir mencapai 165 cm, matanya hazel sedikit sipit dan memiliki lesung pipi. Wajahnya masih tertunduk, lalu tersenyum menatap Sofia.

"Well at least I have tell about my feeling to you ka" Suara Keandru terdengar berat tapi lembut di telinga Sofia. "Ini bukan perasaan suka biasa, aku benar-benar cinta sama kaka" Lanjutnya lalu mengambil tangan kanan Sofia dan menggenggamnya erat.

Mata Sofia kembali membulat. "Oh my, you so sweet Kean" Tangan kiri Sofia mengelus pipi Keandru yang terlihat memerah.

"Aku menghargai kejujuran kamu, perasaan kamu. Tapi..." Sofia terdiam, mencari kata-kata halus yang tidak menyinggung perasaan seorang anak lelaki yang beremanjak dewasa. Dirinya tidak mau membuat Keandru trauma or something like that kalau cinta pertamanya di tolak.

"Aku ngerti ko ka, kaka mungkin malu pacaran sama anak SMP ya, dan lagi aku temannya Biyan" Keandru memainkan tangan Sofia digenggamannya.

"But please, aku harap ka Sofia nantinya bersikap biasa aja ya ke aku, jangan awkward, atau anggap aja aku ga pernah ngomong ini" Keandru berusaha tersenyum, tapi bisa dilihat senyumnya getir.

Sofia memejamkan matanya. Ok Sofia, think, think, bathin Sofia.
Sofia membuka matanya, lalu tersenyum dan menghembuskan nafasnya pelan secara memajukan wajahnya ke arah Keandru.

"Saat ini aku ga bisa balas perasaan kamu Kean, but, I want you to remember this" Bibir Sofia menyentuh bibir Keandru lembut, dilumatnya bibir atas Keandru, dan dijilatnya bibir bawah Keandru, mengecap keseluruhan bibir penuh Keandru.

Sofia tersenyum secara memundurkan wajahnya, dilihatnya mata Keandru membulat tak percaya, tangannya lalu reflek menutup mulutnya.

"Kenapa?" Tanya Sofia, "Ka, bisa ulang ciumannya, aku tadi belum siap-siap" Jawab Keandru.
Sofia terkikik geli, dirinya sudah gila mencium anak bocah SMP dan yang lebih parahnya lagi adalah teman adiknya pula.

Tangannya mengacak rambut Keandru, "Ga ada siaran ulang, anggap aja ciuman tadi ga pernah terjadi"

Keandru berdecak.

•••

Keandru POV

Sudah lama Aku memendam perasaan ini, memang terdengar aneh, aku yang masih berumur 12 tahun terpincut kecantikan kakak temanku sendiri.

Berawal dari pandangan pertama ketika Biyan, teman sebangku aku di kelas, diantarkan sekolah. Aku yang secara kebetulan baru mau memasuki gerbang sekolah melihat Biyan yang turun dari mobil.

Pandangan aku langsung terarah ke sosok yang masih ada di dalam mobil.
Tersenyum menampakkan jajaran giginya yang rapi dan melambaikan tangannya ke arah Biyan.

Sofia Smith, berumur 17 tahun, aku seperti terhipnotis melihat matanya yang selalu menyorot lembut ketika tiap kali aku tertangkap basah menatap dirinya dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofia Smith, berumur 17 tahun, aku seperti terhipnotis melihat matanya yang selalu menyorot lembut ketika tiap kali aku tertangkap basah menatap dirinya dari kejauhan. Sebenarnya aku selalu memaksa Biyan untuk belajar bersama mengerjakan tugas sekolah.

Sosoknya periang dan ramah, berkebalikan dengan aku yang menurut kebanyakan kata teman-teman dan orang tuaku terlalu irit bicara.

Ibuku selalu berkata, wajah aku yang terlihat dingin seharusnya lebih banyak dihiasi senyuman atau setidaknya cengiran.

Hari ini aku memberanikan diri untuk mengungkapkan kata hatiku. Dengan sedikit bekal nekat walaupun aku tahu akhirnya akan seperti ini, DITOLAK. Aku hanya bisa tersenyum getir.

Tetapi yang membuat aku melambung tinggi, ketika ka Sofia dengan tiba-tiba mencium bibirku dengan lembutnya dan mengecap bibirku. Aku yang belum siap dengan serangan tiba-tibanya hanya bisa melonggo sambil menutup bibirku.

Siapa yang tidak senang mendapatkan ciuman pertama dari cinta pertamanya, dengan reflek aku meminta siaran ulang ciumannya biar aku bisa membalas. Tapi ka Sofia hanya mengacak rambutku.

Yahhhh apa daya, aku yang masih duduk di bangku SMP kelas 1, mengharapkan hal yang mustahil terjadi, meminta cewek yang umurnya terpaut 5 tahun lebih tua untuk menjadi pacarnya. Mungkin ka Sofia malu bila jalan dengan anak SMP, tetapi kalau mau bicara soal perawakan, tinggiku di atas rata-rata anak SMP yang lain.

Sosokku gampang ditemukan karena menjulang tinggi diantara kerumunan teman-temanku yang lain.

Ck, sekali lagi aku hanya bisa mendecak. Aku menatap wajah ka Sofia dengan lembut dan berusaha untuk tersenyum.

"Perasaan ini akan selalu aku simpan ka, karena kakak udah mencuri hatiku" Kataku sambil menarik sejumput rambutnya dan menyelipkan dibalik telinganya.

Aku melihat ka Sofia tersenyum yang selalu sukses membuat aku terpana.

•••

Sofia POV

Siapa yang tidak senang mendengar ada orang yang suka ke kita dan mengungkapkan perasaannya tanpa malu. Tapi yang nembak ini bocah lohhhh, bocah.

Aku hanya tersenyum menanggapi ungkapan perasaannya, sedikit menyesalkan tindakan aku berikutnya, yang tiba-tiba mencium bibir penuhnya yang tampak menggiurkan.

Doohhh, ingin rasanya aku mentoyor kepalaku sendiri. Apa yang udah aku lakukan? Mencium bocah umur 12 tahun? Mengajarkan kemesuman dini. Jadi berasa pedophil. Mudah-mudahan Keandru tidak menceritakan kemesumanku ke Biyan.

Aku sebenarnya suka menatap Keandru, walaupun umurnya masih 12 tahun, tapi karena tubuhnya yang jangkung dan raut wajahnya yang selalu tampak cool. Tidak terlihat seperti bocah SMP, but... Doohhh Sofia, kamu baru aja nyium anak di bawa umur lohhhh.

Aku hanya bisa mengacak rambut kecoklatan milik Keandru ketika mendengar dirinya memintaku menciumnya lagi.

Perlu diketahui, aku sebenarnya saat ini sudah punya pacar, ahhhh well, ga masuk kategori perselingkuhan dong nyium anak umur 12 tahun?

Tbc

Hufttt nyoba-nyoba nulis pake POV, semoga ga terbaca aneh ya :)
Please need komen yang kritis, karena saya baru pemula,

Pokonya happy reading ya

My Cute Little GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang