Sofia POV
Aku menyelesaikan draft yang diinginkan Keandru sebelum jam 5, aku melirik jam dinding kantor yang menempel pas di atas tembok berhadapan dengan kubikelku.
Aku menebarkan pandanganku ke sekeliling ruangan, aku melihat sebagian ada yang sudah berdiri siap-siap untuk pulang dan sebagian masih serius di depan iMac.
Aiphone ku berdering,
"Ya halo?" Aku menjawab sebelum deringan ketiga.
"Sudah selesai draftnya Sofia? Kalau sudah kamu ke ruangan ku" Keandru menutup aiphone tanpa menunggu jawabanku.
Aku mengusahakan menyelesaikan draft sesuai dengan waktu yang diberikan Keandru, walaupun sering kali dirinya memintaku untuk ke ruangannya memberikan tugas yang lain. Berapa kali aku bolak-balik ruangannya.
Dan satu hal lagi yang aku ketahui dari sifat Keandru, dirinya sangat perfeksionis. Aku memaklumi, karena kesempurnaan itu juga tuntutan dari klien dan juga sebagai daya jual perusahaan.
Aku tidak mempermasalahkan hal itu, karena sudah terbiasa dengan pekerjaanku yang sebelumnya. Hanya saja aku tidak terbiasa pulang kerja yang mengharuskan lembur sampai larut malam.
Aku tidak tahu sebagai asisten diharuskan pulang jam berapa, seselesainya kerjaan atau diharuskan lembur, aku harus menanyakan hal ini ke Keandru.
Aku merapikan rokku dan melangkah menuju ruangan Keandru, aku mengetuk pintunya sebelum masuk ke dalam, aku melihat Keandru sedang menelpon dengan hpnya.
Aku memutar tubuhku untuk keluar ruangannya, karena mungkin Keandru sedang menelpon yang bersifat pribadi, sebelum aku menutup pintu di belakangku, aku mendengar suara Keandru mengakhiri pembicaraannya, "Ok, see you soon, love you more"
Oh oh, benar kan dugaanku, pasti Keandru sudah memiliki kekasih, bathinku.
"Sofia, ngapain kamu keluar lagi, masuk" Terdengar suara Keandru memanggilku, dengan gugup aku membuka pintunya kembali.
"Maaf tadi aku ga tau bapak lagi menelpon" Aku meletakkan map berisikan draft ke atas meja Keandru, aku melihat Keandru mengambil dan mengecek isinya.
Entah kenapa aku melihat sosok yang berbeda dari diri Keandru, aku sepertinya kehilangan sosok kecil Keandru yang bisa dibilang manja ketika menyatakan perasaannya dulu.
Sosok yang sekarang terlihat dingin dan terkesan gila kerja. Terbukti dari dirinya yang tidak makan siang dan hanya mengurung diri di ruangan, aku melihat beberapa cangkir kopi hitam yang sudah kosong.
"Duduk Sofia" Aku mendengar Keandru menyuruhku duduk dan membuyarkan lamunanku.
Secara tidak sadar aku melirik jam di tangan kiriku,
"Waktu jam kerjamu sesuai seperti jam kerja aku, jadi kamu bisa pulang kalau aku suruh"
Keandru seperti membaca pikiranku, aku hanya menghela nafas.
"Baik Pak, terus hari ini kira-kira sampai jam berapa ya Pak? Kalau sampai malam, aku mau order makanan, bapak mau pesan apa? Biar sekalian aku pesenin, aku li....." Aku tidak menyelesaikan kalimatku karena aku melihat Keandru memandangku dengan lekat.
"Aku liat Pak Andru belum makan siang, cuma minum kopi aja" Lanjutku dengan pelan secara menunjuk ke arah cangkir-cangkir di atas mejanya.
Keandru melihat ke arah cangkir-cangkir kopinya. "Aku ga biasa makan siang karena porsi sarapanku udah banyak, kamu boleh pesan makanan, samain aja pesananku dengan apa yang kamu pesan"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Little Guy
RomanceGimana rasanya ditembak oleh teman adiknya sendiri? Aku suka kamu ka Sofia, kaka mau kan jadi pacar aku? Keandru mengungkapkan perasaannya di teras belakang rumah orang tua Sofia, ketika Keandru dan adiknya selesai mengerjakan tugas sekolahnya. Mata...