5. minus minus minus

17.4K 1.7K 30
                                    

Sofia POV

Benar saja keesokan harinya, aku yang baru keluar lobby apartment melihat sosok Keandru di atas Ducati nya sambil merokok.

Benar saja keesokan harinya, aku yang baru keluar lobby apartment melihat sosok Keandru di atas Ducati nya sambil merokok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melengos pura-pura tidak melihat dirinya.

Ok, suka minum kopi hitam sampai bercangkir-cangkir dan sekarang aku melihat dirinya merokok. Cowok yang amat sangat peduli akan kesehatan kan, bisa-bisa mati muda tuh orang.

Aku menghela nafasku ketika merasakan lenganku ditarik, ga terlalu keras, tapi mampu menghentikan langkahku.

"Aku kan udah bilang, aku jemput kamu" Aku melihat Keandru membuang puntung rokoknya dan menginjak dengan sepatunya.

"Dan aku juga tadi malam bilang, aku ga mau lagi di bonceng, bagian mana yang kamu ga ngerti Kean?" Aku masih melupakan kesopananku terhadap atasan, bodolah, belum masuk jam kerja.

Aku menghentakkan lenganku dari pegangan tangannya.

"Aku janji ga ngebut, lagi kan sekarang pagi jalanan juga padat, ga bisa ngebut, terus kalo kamu naik taksi bakal macet" Keandru memberi alasan yang masuk akal.

Aku menggeleng, "Naik motor pagi-pagi kena asap, nanti baju sama rambutku ku bau" Aku memberi alasan ala-ala princess.

"Udah aku takut nanti terlambat" Aku langsung masuk ke dalam taksi yang mangkal di depan apartment. Aku melihat Keandru berdiri mematung memandangku dari luar.

Biar tau rasa, dasar pemaksa, bathinku.

Aku masih kesal perihal semalam.

Keandru POV

Aku menyisir rambutku dengan jari-jariku sambil berjalan gontai ke arah motor. Gagal pagi ini dapat pelukan gratis punggung belakangku.

Semalam aku ngobrol dengan Biyan sampai tengah malam, aku lebih banyak bertanya soal Sofia dan aku baru tau kalau dirinya baru saja putus.

Timingnya tepat banget kan, dia putus terus ketemu aku, jodoh? Hahahaha

Tapi aku langsung terdiam, jodoh gimana, sekarang aja dia masih marah.

Aku menyalakan Ducatiku dan memacu motorku ke arah kantor.

Sofia POV

Jam menunjukkan pukul 9, Keandru belum memanggilku dari tadi. Aku mengetuk-ngetuk pulpen ke keningku. Lalu melanjutkan tugasku yang kemarin Keandru berikan.

Aku kembali terdiam lalu mengetuk-ngetuk pulpen ku lagi.

Apa dia marah ya aku tinggalin? Dohhh childish banget sih aku tadi pagi, pikirku.

Akhirnya aku menyelesaikan tugasku beberapa saat kemudian dan melangkah ke ruangan Keandru.

Aku mengetuk lalu membuka pintunya, aku melihat wajahnya mendongak lalu menunduk lagi fokus ke layar iMac nya.

"Ini tugas yang kemarin bapak kasih, ada lagi yang bisa aku kerjakan?" Aku kembali bersikap formal.

"Taruh aja di situ, nanti aku periksa, kerjaan kamu selanjutnya di tumpukan file itu" Katanya sambil menunjuk tumpukan file dengan dagunya.

"Ok, ada lagi Pak?" Tanyaku mengambil tumpukan file dan memeluk file-filenya ke dadaku.

"Bisa kamu minta OB bawain aku kopi lagi?"

Aku mengangguk, dan melihat sudah ada 2 cangkir kosong.

Benar-benar hidup yang ga sehat. Points dirinya berkurang banyak, mungkin minus.

Tukang intimidasi, perfeksionis, dingin, gila kerja, pemaksa, perokok, hufttt ahhhh dan tukang bikin aku jadi penggerutu.

Aku keluar ruangannya tapi tidak ke arah pantry melainkan ke kubikelku, aku merogoh ke dalam tasku dan mengambil 2 buah apel yang seharusnya menjadi snack soreku.

Lalu aku berjalan ke arah pantry dan mengambil air mineral botol dari kulkas dan melangkah menuju ruangan Keandru.

Aku melihat Keandru menyipitkan matanya melihat apa yang aku bawa.

"Sebenarnya aku keberatan buat ngasih kamu snack soreku, dari pada liat kamu yang minum cairan hitam itu lebih baik kamu banyak minum air mineral dan makan apel" Aku meletakkan apel dan botol air mineral di hadapannya lalu berbalik ke luar ruangan.

Aku tidak mau mendengar komentar aneh yang keluar dari mulutnya.

Lalu aku menyibukkan diri dengan tumpukan tugas yang ada.

Keandru POV

Begitu aku sampai di ruanganku. Aku memulai pekerjaanku yang tadi malam belum selesai, datelinenya nanti sore jadi aku harus menyelesaikannya siang ini.

Aku tidak sempat memanggil Sofia untuk mengambil tugas yang bisa dia kerjakan.

Sebenarnya aku butuh melihat wajahnya untuk menambah semangatku. Aku mendengar pintu ruanganku diketuk dan memunculkan wajah wanita yang baru saja aku pikirkan.

Ternyata dia datang untuk memberikan tugas yang aku berikan kemarin dan meminta tugas yang lain.

Aku memberinya tumpukan file dan meminta dirinya untuk menyuruh OB untuk membawakan aku kopi, aku melihatnya hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian aku tertengun melihat apa yang dia bawa untukku. 2 buah apel yang katanya snack sorenya dan berkata panjang lebar memberiku wejangan. Lalu pergi meninggalkanku begitu saja.

2 kali sepagian ini aku dibuatnya terdiam memandang kepergiannya, tapi kali ini aku bisa tersenyum, dirinya terlihat manis apabila khawatir.

Aku mengambil apel dan mengunyahnya, teringat dengan pesanan makanan yang tadi malam dia pesankan buatku, makanan dan minuman berprotein, aku merasa bahagia dengan perhatiannya.

Aku melanjutkan pekerjaanku sambil terus tersenyum.

Sofia POV

Tak terasa sudah sore, aku membuka earplug yg terpasang hanya di telinga kiriku. Aku sudah menyelesaikan beberapa file desain dan aku puas dengan hasilku. Aku harap Keandru juga suka jadi bisa langsung aku kirim ke bagian finishing touch.

Aku berniat untuk memberikan file-file yang sudah jadi ke ruangan Keandru. Ketika aku mengetuk pintu dan membuka pintunya, aku tidak menemukan Keandru di dalam.

Aku kembali ke kubikelku sambil mengerutkan keningku, kemana si Kean, apa ke toilet? Pikirku. Aku menghempaskan pantatku di atas kursi dan menunggu beberapa menit Keandru masuk ke ruangannya.

Tapi setelah beberapa menit berlalu aku tidak melihat Keandru masuk ke ruangannya, aku bertanya ke cewek yang duduk di samping kubikelku.

"Um, mba, Pak Andru kemana ya? Ko ga ada di ruangannya?"

Cewek yang aku tanya menoleh, "Tadi jam 2 Pak Andru keluar kantor, keliatan buru-buru, mungkin meeting dengan klien di luar"

"Ohh, ok makasih mba" Aku mengangguk dan tersenyum ke arahnya.

"Ya udah kalo gitu gw taro aja file-file yang udah kelar, terus gw pulang, mayan pulang cepat" Pikirku, lalu beranjak ke ruangan Keandru untuk menaruh file-file yang sudah jadi.

Tbc

Sedikit yaaaaa maafkeunnn

My Cute Little GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang