Keandru POV
Kedewasaan seseorang itu tidak bisa di ukur dari berapa lama seseorang itu hidup di muka bumi ini, kan?
Aku rasa kedewasaan itu adalah watak atau karakter seseorang, jadi walaupun semisalnya seseorang itu masih berumur belia tapi mempunyai pikiran yang dewasa, nah, itu bagus, ketimbang orang dewasa tapi pemikiran dan tingkah lakunya seperti anak kecil.
Contoh hidupnya ya istriku ini, Sofia. Usianya 5 tahun lebih tua dariku. Tapi kalau urusan kedewasaan? Hanya aku dan Biyan yang tergeleng-geleng dibuatnya.
Sifatnya terlalu manja, bukan cuma ke aku yang sudah resmi menjadi suaminya, tetapi juga selalu manja ke adik satu-satunya, Biyan.
Seperti sekarang ini, dirinya melekat erat menempel menggelayut di lenganku ketika kami menghadiri resepsi pernikahan Biyan. Padahal lengan kiriku sedang menggendong anak perempuan kami yang baru berumur 1 tahun, Danielle.
Bukan tanpa alasan Sofia menempel erat di lenganku. Dirinya melihat Karenina yang tampak memukau dengan dress hitam yang memperlihatkan punggungnya.
"Si Medusa itu cantik sekali ya, langsing, tidak seperti aku yang udah seperti galon air. Mata kamu jangan jelalatan ya Kean, awas" Suara Sofia terdengar mengancam berbisik di telingaku.
Ya ampun aku harus berbuat apalagi untuk meyakinkan Sofia kalau hanya dialah satu-satunya wanita yang aku cintai, dari aku masih bocah ingusan sampai sekarang ini.
Aku tidak perduli tubuhnya yang sedikit berubah sejak melahirkan Danielle, menurut mataku, tubuhnya masih sangat amat menggiurkan, dirinya masih sering latihan Muay Thai dengan Biyan setiap Sabtu.
Tetapi Sofia seperti kehilangan kepercayaan diri sejak kehamilannya sampai melahirkan, karena berat badannya melonjak naik sampai 25 kilo.
Aku ga komplain, justru Sofia semakin seksi di mataku.
Oh well, namanya juga perempuan, aku harus memaklumi di mana saat-saat dirinya mengalami baby blues syndrome.
Dengan penuh kesabaran aku selalu mengatakan kalau tidak ada yang salah dengan tubuhnya, etc, etc.
Dirinya sampai mati-matian workout dan Muay Thai sampai kembali langsing seperti sebelum melahirkan, tapi dirinya masih kurang percaya diri.
Aku kasih contoh lagi.
Sofia sampai mendelete semua photo-photoku dengan Danielle di IG, dengan alasan, terlalu banyak yang nge like dan followerku rata-rata perempuan.
Dirinya sampai melotot membaca komentar-komentar yang menyebutkan aku hot Daddy masa kini, daddynya imut banget #duh salfok, aku mau dong dipangku kaya Danielle.
"Mereka tidak menghormati aku sebagai mommynya Danielle dan sebagai istrimu" Katanya geram.
Aku hanya terkekeh dan langsung melumat bibirnya karena Sofia terlihat lucu ketika cemburunya terlalu kekanak-kanakan.
"Kita harus cepat pulang Kean, aku ga suka lama-lama di sini, Karenina selalu menatapmu tanpa risih, dia ga ngeliat aku di sampingmu apa?" Perkataan Sofia mengembalikanku ke alam nyata.
Aku mengelus punggungnya dan mengecup bibirnya kilat dengan sedikit membungkuk.
"You are my queen, my eyes always on you" Kataku sungguh-sungguh tanpa niat menggombal.
Tatapan mata Sofia melembut.
"Love you Kean" Katanya tanpa bersuara.
"Love you more Sofia" Balasku kembali mengecup bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Little Guy
RomanceGimana rasanya ditembak oleh teman adiknya sendiri? Aku suka kamu ka Sofia, kaka mau kan jadi pacar aku? Keandru mengungkapkan perasaannya di teras belakang rumah orang tua Sofia, ketika Keandru dan adiknya selesai mengerjakan tugas sekolahnya. Mata...