Author Pov
3 hari belakangan menjelang minggu pertama Sofia bekerja, suasana kantor semakin sibuk.
Keandru selalu pulang lewat tengah malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk dan hampir masuk masa deadline. Sofia hanya lembur sampai pukul 7 malam, Keandru tidak mengizinkan Sofia lembur walaupun Sofia bersikeras untuk membantu Keandru lebih banyak.
Sebenarnya Keandru lebih senang berdekatan dengan Sofia sampai malam, tapi dirinya tidak mau Sofia pulang larut malam karena dirinya tidak bisa mengantarkannya pulang.
Seperti malam ini, Keandru masih berkutat di depan iMacnya. Sofia sesekali mencuri pandang ke arah atasannya. Karena kesibukan mereka, Keandru meminta Sofia untuk bekerja di dalam ruangannya agar lebih mempermudahkan Sofia membantu Keandru.
Sofia melihat Keandru mengesap kopi dari cangkir yang kesekian. Bisa dilihat tingkat kestressan Keandru. Puntung rokok pun terlihat bertumpuk di asbak.
Sofia menghela nafasnya, dilihatnya Keandru menoleh ke arahnya.
"Kenapa Sofia? Kamu lelah?" Tanya Keandru, Sofia menggeleng, "Nop"
"Then?" Keandru menunggu jawaban pasti.
Sofia menghela nafasnya lagi, "Pak, maaf kalo aku ngomong ini ke bapak, tapi kalo yang aku liat, bapak itu punya pola hidup yang ga sehat, bapak perokok berat, terus peminum kopi akut, pulang kerja pagi, terus masuk kerja pagi lagi, aku bisa lihat bapak stress soal kerjaan, tapi kan ba...." Sofia tidak melanjutkan perkataannya, karena dilihatnya Keandru menatapnya,
Berasa dejavu deh, bathin Sofia.
"Kamu udah ga marah lagi ke aku?" Tanya Keandru sambil merenggangkan punggungnya yang berasa pegal dan memijat tengkuknya.
"Uh?" Sofia menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Kamu khawatirin aku?" Tanya Keandru lagi.
"Siapa yang ga khawatir kalo ngeliat bapak memperlakukan tubuh bapak kaya gitu. Bapak kan bukan robot, jam tidur bapak berapa jam coba kalo aku boleh tau?"
Keandru menatap Sofia yang menantang menatapnya.
Mata Keandru beralih ke bibir Sofia yang terpoles lipstick merah, terlihat sexy dan mengundang untuk dilumat."Pak!!" Panggil Sofia membuyarkan lamunan Keandru.
"Ditanya malah bengong, berapa jam tidurnya?" Ulang Sofia.
Keandru tampak berpikir, "Paling lama 5 jam" Jawab Keandru.
"Kurangggg, bagusnya 6 jam"
"Ck cuma beda sejam doang" Kata Keandru sambil berdecak, lalu berdiri dan melangkah ke arah sofa yang diduduki Sofia. Tangannya tanpa sadar memijit pangkal hidung dan alisnya.
Keandru mengambil duduk di samping Sofia, matanya lekat menatap wajah Sofia. Sofia merasakan pipinya panas.
"Kamu sadar ga sih, kamu itu makin terlihat cantik kalo khawatir" Suara Keandru terdengar seperti berbisik.
Perkataan Keandru sukses membuat pipi Sofia panas maksimal.
Keandru memajukan wajahnya mendekati wajah Sofia. Tangan kanannya mengusap pipi Sofia lalu menarik tengkuk Sofia mendekat.
Keandru melihat Sofia memejamkan matanya ketika bibir Keandru melumat bibirnya pelan. Lidah Keandru masuk dengan mudahnya, Sofia merasakan aroma kopi dari mulut Keandru.
Tanpa disadari tangan Sofia menarik leher Keandru dan memainkan rambut belakang Keandru. Sofia menikmati kecupan Keandru yang tidak tergesa-gesa.
Keandru menghentikan ciumannya, kepalanya bertumpu di pundak Sofia, dirasakan Keandru mengecup leher Sofia, "Akhirnya aku bisa membalas ciumannya setelah sekian lama" Suara Keandru terdengar pelan.
Tiba-tiba tubuh besar Keandru menindih tubuh Sofia. Sofia kaget dan berusaha mendorong tubuh Keandru, tapi Keandru tidak bergerak. Sofia melihat mata Keandru terpejam.
"Kean" Panggil Sofia sambil menepuk pipi Keandru pelan, Keandru tidak bergeming, "Hey Kean, kamu kenapa?" Sofia diliputi panik. Lalu menggeser tubuh besar Keandru dan memposisikan tubuh Keandru berbaring telentang di atas sofa.
Sofia benar-benar panik sekarang, lalu memeriksa denyut nadi tangan Keandru. Ok, masih berdenyut.
Sofia mengambil hpnya dan keluar ruangan berteriak meminta pertolongan ke staff yang masih lembur.
Staff yang mendengar suara Sofia pun berhamburan ke dalam ruangan Keandru. Sofia mendial no rumah sakit untuk meminta dikirimkan ambulance.
"God, semoga Keandru tidak kenapa-kenapa" Doanya.
Keandru POV
Kerjaan yang hampir deadline mengharuskan aku untuk bekerja overtime tiap malam. Sudah 3 hari ini aku pulang pagi dan hanya tidur 3 jam setiap malamnya.
Aku meregangkan otot tubuhku yang terasa pegal dan memijat tengkukku setelah mendengar celotehan Sofia.
Aku merasa bahagia ketika mendengar dirinya mengakui kekhawatirannya terhadapku dan sepertinya dirinya sudah tidak marah lagi.
Dirinya membuyarkan lamunanku, menanyakan berapa jam aku tidur tiap malam, aku menjawab 5 jam, padahal aku hanya tidur 3 jam.
Aku menghampiri sofa yang dia duduki dan mengambil duduk di sebelahnya, aku merasakan kepalaku yang berdenyut dan tanpa sadar aku memijit pangkal hidung dan alisku.
Aku terlalu fokus melihat bibirnya yang mengundang untuk ku lumat. Aku melihat pipinya bersemu merah setelah mendengar aku memujinya.
Denyutan dikepalaku tidak aku pedulikan. Aku hanya ingin melakukan apa yang dari dulu aku ingin rasakan.
Aku mengusap pipi dan menarik tengkuknya dan ku lumat lembut bibirnya, God!!! Akhirnya setelah sekian lama aku dapat merasakan bibir sexy ini.
Dan sepertinya ciumanku terbalas, aku merasakan Sofia menarik leherku dan memainkan rambutku.
Aku menghentikan ciumanku karena denyutan di kepalaku semakin sakit aku rasakan, aku pun menumpukan kepalaku di pundak Sofia, aku mengecup lehernya, dengan pikiran yang sudah tak terfokus aku berkata pelan dan merasakan tubuhku ambruk menindih tubuhnya dan aku tak sadarkan diri.
Tbc
Baper ngetik part ini, jadi mau dicium Keandru huhuhuu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Little Guy
RomanceGimana rasanya ditembak oleh teman adiknya sendiri? Aku suka kamu ka Sofia, kaka mau kan jadi pacar aku? Keandru mengungkapkan perasaannya di teras belakang rumah orang tua Sofia, ketika Keandru dan adiknya selesai mengerjakan tugas sekolahnya. Mata...