Chapitre 1

1.2K 39 1
                                    

Nama kita menjadi awal dari berseminya sebuah cinta yang indah

Andrea menurunkan buku yang ia tengah baca lalu mengeluarkan desahan tampak sudah jenuh pada dirinya sendiri.

Dia merasa bosan pada apa yang ia selalu lakukan bayangkan kegiatannya sama saja setiap saja. Jauh dari lubuk hatinya, ia merindukan satu hal baru yakni sebuah cinta. Sejauh ini tak ada yang bisa menyentuh hatinya. Sejuta fantasinya hinggap di kepalanya, bayangan pangeran tampan menggelisahkannya, kenapa tak ada yang membuatnya memilih satu pria menjadi pasangan hidupnya, atau setidaknya seorang kekasih. Pikirannya beralih ke seorang pria tampan, apa aku mendapat yang seperti Edward Cullen meminangku, seorang vampire tampan atau aku harus mencuri tongkat sihir Harry Potter, menjadikan semua kisah cintaku sesuai magic khas fantasinya.

"Ide bagus."ia mengangguk dan tertawa kecil, setidaknya tahu harus bertindak bagaimana,"itu cara tergila yang ku bayangkan."

"Ssshhh." seseorang mendesiskan suaranya untuk menyuruh Andrea diam. Ia pun beringsut menundukkan badan menghadap ke buku yang ia pegang di atas meja.

Benar saja dia menegurku, oh aku lupa ini adalah perpustakaan, benak Andrea di balik bukunya.

Bergegas pergi saja, Andrea merapikan buku-bukunya dan tiba-tiba menemukan sebuah novel tak tahu kenapa ada di sebelah tumpukan bukunya.

Siapa yang membaca disini, tanya-tanya Andrea dalam hati. Sejak dari tadi dia merasa tak ada yang duduk di dekat mejanya lalu mengapa tiba-tiba buku ini muncul entah darimana.

Novel bersampul kulit ini seperti menarik meski sudah terlihat cukup usang dan tua, seperti seringkali digunakan oleh pembaca. Andrea kembali duduk dan membaca seksama secara perlahan ceritanya dan semakin penasaran hingga tak terasa baginya, ia terus membaca cerita itu dengan kecepatan yang ia miliki tetapi mampu menyerap semua dibacanya.

Selesai. Andrea tak puas dengan endingnya, kenapa begitu menyedihkan tetapi begitu terkesan dan ia harus akui, wow.

Dia masih tak percaya apakah ada sebuah cerita kehidupan kedua pasangan yang dimabuk perasaan cinta seperti cerita ini pada saat ini. Tak disangka cerita ini begitu bermakna, memperkenalkan kalau cinta itu buta. Mereka sanggup melakukan apapun untuk mempertahankan cinta mereka. Karena cinta sejati itu butuh pengorbanan. Bahkan dunia tidak mengizinkan mereka saling mencintai dan tidak hanya itu, kematian juga tidak sanggup menerima cinta mereka yang terlalu besar.

Andrea ingin menutup novel ini dengan halaman terbelakang tetapi terhenti, melihat penuh minat dengan sebuah kata.

Sebuah nama

Sebuah hal yang tak ia duga

Sebuah hal yang tak sengaja ada disini.

Semua itu memenuhi kepala Andrea.

Andre.

Andrea tak mengerti kenapa nama itu sangat membuatnya tertarik penuh minat dan menorehkan senyum lebar di bibir manisnya. Ia pun mengambil pulpen lalu menuliskan sebuah kata tepat setelah di atas nama itu.

"Andre."jari lentiknya menunjuk ke nama itu,"Andrea"sebutku, itu adalah namaku.

Jantungnya merasa lebih berdebar secara mendadak, ia diam membeku memikirkan apa yang terjadi karena itu terasa aneh baginya. Nama itu seperti sebuah petunjuk baginya, ia merasa harus mencarinya.

Kedua matanya mengedar ke seluruh sudut perpustakaan, tak ada yang juga ia dapati seorang pria disana karena jam segitu cukup sepi, tak banyak pengunjung datang. Dia mengamati sekitar, hanya ada para gadis seumurannya disana. Dan Andrea memilih menyusuri tempat itu hingga ia merasa semakin lama jantungnya berdetak semakin kencang. Jalannya semakin mendekati ke arah keluar pintu dan suara jantungnya bahkan terdengar sangat jelas, ia pun mencari sumber kenapa jantungnya bertindak aneh seperti ini.

Andre & AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang