Chapitre 4

510 24 1
                                    

Kamu memberikan cinta lewat ciuman manis
dari bibirmu yang teragunerahi begitu indah.

Andrea terbangun spontan karena mendengar jam beker ribut-ribut membangunkannya dari tidur lelapnya.

Astaga, ini jam berapa. Mandi, mandi. Andrea pun bergegas menyiapkan dirinya dan tergesa-gesa melakukan semuanya.

Sampai Andrea pun hampir lupa satu hal, berias. Ia bercermin merapikan diri dengan bedak tipis lalu lipgloss mengoles bibir indahnya.

Andrea tersenyum bahagia ketika Andre benar-benar menjemputnya, ia pun segera keluar gerbang besar rumah itu lalu masuk ke dalam mobil.

Senyum Andre adalah sarapan pagi yang membuat dia langsung kenyang. Andrea tertawa geli dalam hati karena menggilai senyum itu yang penuh pesona. Itu pasti adalah anugerah dari Tuhan.

"Siap untuk berangkat?"Andrea mengangguk lalu Andre pun melajukan mobil itu.

*******

Andrea duduk menunggu di perpustakaan itu. Ia tersenyum geli karena buku-buku tua ini sudah tidak lagi menjadi teman hidupnya sepanjang waktu, ia sudah menemukan seorang yang ternyata memperhatikannya selama ini di tempat ini tanpa Andrea sadari sedikitpun.

Andre akhirnya datang dan menorehkan senyum pada Andrea yang tersenyum senang lalu duduk di seberang meja, menyilang tangan sambil bertanya," apakah kamu masih berpacaran dengan buku-buku tua ini?"

"Menurutmu, apakah aku serasi dengan mereka?"

"Sudah ku katakan, kamu jangan terlalu memaksakan diri untuk berpacaran dengan mereka."jawab Andre dengan senyum geli,"bisakah aku menunjukkan bahwa teori saja tidak cukup untuk mengenal dunia?"

"Tentu boleh."

Andre langsung menyodorkan tangan dan mengajak Andrea pergi dari tempat itu.

"Ucapkan selamat tinggal pada pacar lama kamu."suruh Andre menatap wajah Andrea yang hanya tertawa geli mendengar perkataannya.

"Goodbye for you're all, my old books."sapa terakhir Andrea, menoleh sebentar ke meja favoritnya, mengingat kursi itu, selalu duduk penuh perhatian pada buku-buku tua itu dan selalu berimajinasi akan ada seorang yang datang menjemput dirinya dari sana. Dan itu terwujud, Andrea sudah melihat tatapan yang sudah mengalihkan seluruh relung dunia imajinasi itu dari kedua matanya itu. 


*******

Kamu memberikan cinta lewat ciuman manis

Andre mengajak Andrea pergi ke sebuah hutan lindung yang tak jauh dari rumah Andrea, sebelumnya Andrea takut untuk masuk ke tempat ini walau teman-teman kecilnya sering mengajak untuk berjelajah di tempat ini tapi Andrea tetap saja menolak dengan anggapan tempat ini berbahaya.

"Ayo."Andre menggenggam tangan Andrea untuk mengikuti langkahnya menyusuri tanah yang banyak dilalui akar besar pohon menghalangi jalan mereka.

Andrea menghentikan langkahnya di sebelah Andre, berdiri di sebuah batu yang sangat besar mengarah langsung ke pemandangan hutan yang luar biasanya indah. Alam ini sungguh menyejukkan hatinya. Pikirannya langsung terhipnotis dengan keindahan sini.

"Semua berasal dari alam dan kembali pada alam itu juga."Andre seperti seorang pemandu mendadak yang mengajarkan seseorang tentang sebuah ilmu.

Ia menarik kembali tangan Andrea untuk mengikutinya, mereka sampai di padang rumput nan hijau dan seketika itu juga wanita di sebelahnya terpana memandang bunga-bunga liar yang indah menghiasi rumput-rumput di sekitar mereka. Andrea pun merentang tangannya ke arah bunga-bunga itu sambil berjalan bersebelahan dengan Andre, dia sangat senang menyentuh bunga indah setiap kali terkena pada telapak tangannya.

Andre & AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang