#1 : Congratulations!

244 11 3
                                    

"Lin woy! Udah buka pengumuman beasiswanya belom? Kok aku deg-deg an yah eon?"

Konsentrasi Linda pada buku yang tengah dibaca kini buyar karena ocehan yeoja berkacamata ini. Oh ayolah, tidak bisakah dia lolos sejam saja dari recokan gadis ini?

"Apaan sih? Yakin bener kita lulus. Nggak berharap terlalu banyak aku mah. Beasiswa ke Korea dan kita dapet dari ribuan anak yang daftar? Drama aja engga segininya neng!"

Ayu hanya mendengus mendengar jawaban sahabatnya itu. Perkataan Linda membuat semangatnya patah. Memang sangat-sangat tidak mungkin mereka bisa lolos. Hanya ada 4 siswa yang bisa berangkat dengan beasiswa itu, dari sekitar 1.564 siswa seluruh Indonesia yang mendaftar.

"Berani bayar nih kalo kita lolos? Ayo sini taruhan!" Tantang Ayu.

"Astaga! Taruhan apa dih! Gaboleh tau taruhan-taruhan!"

"Yee! Bilang aja gaberani eon!"

Ayu menjitak kepala Linda. "Kurang ajar lu sama orang yang lebih tua!"

"Wah! Si eonni mengakui rupanya! Ngahaha!!"

Ayu tertawa sekeras-kerasnya. Baginya tak ada yang lebih menyenangkan dari menggoda sahabatnya itu. Setidaknya ketegangan mereka menunggu pengumuman sedikit mereda. Tapi tunggu? Tegang? Tegang apanya? bahkan mereka yakin tidak akan lolos, bagaimana mereka tegang?

"Bodo ah, lagian pengumuman jam berapa sih?"

"Nanti jam 2 siang."

Linda hanya memutar bola matanya malas. Masih jam 9 pagi dan dia sudah merecoki hari tenang Linda di rumahnya demi pengumuman yang sudah jelas hasilnya apa. Bukankah yeoja ini sedikit berkelainan?

Ayu pun menyibukkan paginya itu dengan mengganggu sahabatnya. Entah mengganggu menonton dramanya, saat ia memainkan ponselnya, atau apapun yang sedang dikerjakan Linda. Linda sudah amat sangat terbiasa dengan gadis itu. Mengingat hampir seumur hidup mereka mengenal dan bersama.

Jam pun mulai menunjukkan waktu pengumuman. Baiklah, ini saatnya. Linda yang semula biasa saja menunggu pengumuman beasiswa ini, mulai merasakan ketegangan yang sedari tadi dirasakan sahabatnya itu.

"Eon, kalo kita lolos gimana?"

"Hell! Please neng jan mimpi."

"Dih! Kok mimpi! Bisa aja kali eon!"

"Kita lolos! Bakal aku teraktir di Warteg Bu Rusma sampe kita berangkat Korea!" Jawab Linda asal.

"Sumpah nih? Jan php ih eon!"

"Iyaaa! Nggak percaya banget!"

Ayu semakin bersemangat membuka pengumuman itu. Mendengar apa yang dikatakan Linda padanya.

"Eon, nggak kuat buka pengumumannya. Kamu aja deh!"

Linda menarik nafasnya dalam-dalam. Baiklah, hanya dengan mengetikkan nomor pendaftaran di kolom itu. Tapi kenapa tangannya bahkan terlalu kaku untuk mengetik?

"Mendadak aku lupa nomor pendaftaranku! Aahh!! Tidak!!"

Ayu menoyor kepala Linda. "LEBAY! Siniin!" Ucapnya sambil menarik laptop di hadapannya.

"Ok baiklah!"

Jantungnya terus berdegub disetiap angka yang ia ketikkan. Apalagi ketika di layar laptop sudah tertera dengan jelas "Sedang mendownload data". Tangan Ayu semakin dingin ketika dengan hati-hati ia mulai membuka data yang berhasil ia download.

"Astagaa!! Laptopmu lemott!!!!"

"Dih! Sempet-sempetnya! Dah buruan liat ih!"

Ayu menarik nafasnya panjang. Jari-jarinya mulai bergerak men-scroll layar. Baiklah, foto dirinya mulai muncul. Kemudian biodatanya. Dan!

"Hee??" Linda membelalakkan matanya tak percaya.

Linda memukul lengan sahabatnya itu. "Yaak!!" Senyumnya mulai mengembang.

"Cong~ ra~ tu~ lations!" Ayu tak bisa bernafas.

Tubuhnya memaku melihat apa yang ada di depannya. Lulus! Ayu Lulus! Itu berarti!

"Aku ke Koreaa!!! Sumpah demi apaa?? IBUKK BAPAKK!! ANAKMUU LOLOOOSS!!" Teriak yeoja berkacamata ini antusias.

Tanpa sadar, air matanya mulai mengalir. Bahagia, lega. Itu yang ia rasakan. Dia, satu dari 1.564 siswa yang mendaftar. Dia! Ayu! Korea!

Linda memeluk sahabatnya. "Seriusan aku nggak percaya! Astagaa!! Aku eon!! Heh! Cepet buka punyamu!!"

Senyum Linda perlahan menghilang. Tubuhnya kembali kaku.

"Aku nggak yakin."

"Mwoya!! Ayolah! Belum juga tau hasilnya udah pasrah duluan! Sini biar aku bukain! Berapa nomernya"

Linda tersenyum masam. "Udahlah, nggak usah dibuka. Aku tau aku nggak lolos."

Ayu menghembuskan nafasnya kasar kemudian menarik dengan keras kertas yang sedari tadi Linda pegang. "Dih! Gini aja susah!"

Baiklah, ketegangan mereka masih berlanjut. "Ntar eon, biar aku aja yang liat! Aku takut kamu ga kuat!"

Ayu mengarahkan laptop hanya padanya. "Eon, berdo'a gih!"

Linda menarik nafasnya mencoba tenang. Oh ayolah ini hanya sebuah pengumuman. Ya! Maksudnya pengumuman untuk menentukan masa depanmu!

"Eon!"

"Apa gimana?" Linda melihat raut wajah Ayu yang semula antusias menjadi, entahlah, sulit di jelaskan.

"Maaf ya." Ucapnya sambil membalikkan laptopnya.

"Tuhkan, udah tau kayak gini harusnya ga usah dibuka." Linda menunduk.

"Dih liat dulu atuh!"

"Apaan sih?" jari Linda mulai men-scroll.

"Tuh! Kamu mau liat aku baca ucapan congratulatios gitu?"

Ayu tersenyum kemudian mengangguk. Wait!

"Aku? Aku Sep??" Linda membelakakkan matanya, sementara Ayu tersenyum sambil mengangguk antusias.

"Sumpaahh?? Kita lolooss??? Seriusss??"

"Iya eon!!!!"

"Kita ga salah buka web kan??? Tunggu! Ntar zonk lagi!!" Linda mengecek ulang web yang mereka buka.

"Engga astaga!!! Eon! Kita ke Korea!"

"Sumpaah??? Astagaaa!!! BAAP!! IBUKK!!!"

Linda memeluk Ayu bahagia. Bagaimana bisa? Mereka berdua lolos dari sekian ribu murid yang mendaftar beasiswa. Baiklah, mungkin Tuhan yang dengan sangat berbaik hatinya menjawab kerja keras mereka atau mungkin keburuntungan yang sedang mereka dapatkan. Yang jelas, Korea sudah berada di depan mata mereka.

"Bu Rusma kutunggu dadarmu!"

Ahoy! Vote and Comment juseyo~ 😃

[TAMAT] When Our Love Came SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang