#2 : Welcome to Korea!

162 8 0
                                    

Berpisah dengan orang tua demi pendidikan, terlalu dini bagi dua gadis ini. Di usia remajanya, mereka harus bertahan hidup selama 2 tahun di negeri orang. Walaupun mereka disana bersama orang tua asuh, tetap saja rasanya berbeda bukan?

"Nak, jaga diri baik-baik disana ya" ucap ayah Ayu sambil mengusap kepala putrinya.

Hari ini keberangkatan mereka menuju Jakarta untuk bertolak ke Korea. Ayu dan Linda bersama orang tua mereka masing-masing tengah menunggu jam penerbangan. Tak jarang baik ibu Linda maupun Ayu menyeka air mata yang keluar.

Untuk pertama kalinya seumur hidup mereka, mereka jauh dari anaknya. Tentu bukan hal mudah bagi mereka melepaskan putri yang teramat mereka sayangi.

"Langsung kasih kabar ya kalau sampai." Ibu Linda terus saja mengelus pipi putrinya.

Baik Linda maupun Ayu, sama-sama mempunyai keinginan membatalkan beasiswa mereka begitu melihat orang tuanya yang gelisah beberapa minggu sebelum keberangkatan mereka. Tapi orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya sukses?

Kesempatan emas seperti ini akan menjadi sebuah penyesalan terbesar jika mereka melewatkannya, dan orang tua mereka sangat memahami itu. Oleh karena itu, sesulit apapun melepaskan mereka, itu harus dilakukan demi kebaikan Linda dan Ayu.

Perhatian untuk para penumpang pesawat 08 jurusan Jakarta dimohon segera memasuki pintu 4F untuk penerbangan.

Ayu dan Linda memeluk kedua orang tua mereka.

"Ibuk sama Bapak juga jaga kesehatan ya. Nanti kalo kangen, kita kan bisa video call. Do'ain kita ya buk, pak."

"Iya nak, pasti. Sudah sana berangkat. Kalau sampai harus langsung telepon. Oke!"

Linda dan Ayu berpamitan. Keduanya mulai melangkahkan kakinya memasuki gate yang dituju. Tak jarang mereka membalikkan badan dan melambai ke arah orang tua mereka yang masih menunggu kepergian putri-putrinya.

"Eon, semoga mereka sehat terus sampai kita pulang." Ucap Ayu menahan air matanya.

"Pasti. Jangan khawatir. Lagipula Kakakmu udah selesai kuliahnya kan?" Tanya Linda.

Sementara Ayu hanya mengangguk lesu.

"Nah, di rumahku Revi juga bisa jaga Bapak sama Ibuk. Percaya sama mereka." Linda berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

"Udah-udah. Ayo!"

.

Ayu mendapat tempat duduk tepat di samping jendela bagian sisi kiri sayap pesawat, sementara Linda berada di sampingnya. Bagus, sejujurnya ini penerbangan pertama mereka dan mereka rasa keringat dingin mulai membasahi baju yang mereka kenakan.

Bagaimana tidak? Kecepatan pesawat saat melaju di darat membuat jantung mereka bahkan terasa seperti tabuhan genderang perang. Bahkan seseorang yang berada di samping Linda mencoba menahan tawanya ketika melihat dua yeoja ini memejamkan matanya erat-erat.

"Kok rasanya pesawat ini miring ke kiri? Astaga!" Bisik Ayu sambil menahan teriakannya.

Linda hanya menggeleng sambil tetap memejamkan matanya rapat-rapat. Benar kata Ayu, pesawatnya seperti miring ke kiri. Astaga! Apa mereka akan jatuh? Tidak!

"Dek kalian kenapa merem kayak gitu? Takut ya?" Tanya seseorang yang duduk di samping kanan Linda.

Linda mengangguk pelan kemudian membuka mata kanannya kemudian melirik orang itu dari ekor matanya.

"Duh Gusti!" Teriak Linda ketika menyadari siapa yang berada di sampingnya.

Bagaimana tidak, yang duduk di sampingnya kini adalah pembina yang selama ini membimbing pembekalan dua yeoja itu sebelum berangkat ke Korea. Pembina itu bernama Hong Tae Yang, pemuda asli Korea yang memang bertugas untuk membina siswa yang mengikuti program dari perusahaannya.

[TAMAT] When Our Love Came SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang