"Sayang yang bener itu stress bukan seteles" Kevin mengoreksi ucapan Nicole.
Nicole mengerucutkan bibirnya lucu. "Iya Pepo seteles"
"Stress"
"Seteles Pepo"
"Sayang bukan seteles, Nicole ngomongnya yang bener dong" Kevin mulai gregetan sendiri, begitupun dengan Nicole.
"Ish Pepo dali dulu juga Nicole ngomongnya udah benel"
"Bener apanya? Coba bilang stress" Tantang Kevin sambil menaikkan sebelah alisnya.
Nicole tersenyum jahil lalu menangkup wajah Kevin dengan kedua telapak tangan mungilnya. "Seteles!! Tuh bisa Pepo" Ucap Nicole sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Bibir Kevin sontak mengerucut sebal.
"Memo... Lihat Pepo seteles kalna Nicole" Tawa gadis kecil itu seketika pecah.
Mila pun tak mau ketinggalan ikut tertawa.
"Ketawain aja terus, Pepo sebel sama kalian" Kevin memalingkan wajahnya dari Nicole dan Mila.
Tawa Nicole berhenti.
"Maaf Pepo... Tapi Pepo jangan seteles" Bisik Nicole mengecup bibir Peponya hingga akhirnya senyum Kevin pun terbit. "Pepo juga tau kan kalau Nicole udah gede. Kalau lagi selius juga Nicole ngomongnya benel"
"Iya tapi yang Pepo tau Nicole masih kecil"
"Nicole udah gede Pepo"
"Gede apanya? Nicole masih kecil"
"Pepo"
"Nicole"
Keduanya saling pandang dengan tatapan tajam.
Sedangkan Mila mendengus kesal sambil menggelengkan kepalanya.
"Astaga hentikan. Sayang kamu juga suka banget sih godain Nicole" tegur Mila sambil mencubit lengan Kevin.
"Yang penting Pepo gak godain wanita lain Memo!!" Sahut Kevin.
Seketika Mila mendelik sengit pada Kevin.
Dasar Pepo nyebelin!
"Coba saja kalau berani" Tantang Mila galak.
"Kemarilah peluk aku" Pinta Kevin jahil.
"Gak mau" Mila memalingkan wajahnya dari Kevin dan kini gantian Nicole yang mendengus kesal sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah Memo dan Peponya.
"Ish ish ish... Sekalang lihat siapa yang anak kecil" Sindir Nicole geli.
☆☆☆
Beberapa hari kemudian...
Kesehatan Nicole semakin membaik. Dokter mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Gadis kecil itu akhirnya kembali ke rumah. Dan kepulangannya disambut senyum bahagia oleh kedua Oma dan Opanya, begitupun dengan kedua Unclenya.
