HURT [38]

6.4K 499 4
                                    

Malamnya, setelah selesai makan malam bersama keluarga, dan Nicole pun ditemani kedua Oma dan Opanya. Kevin mengutarakan keinginannya pada Mila.

"Apa kamu yakin?" Tanya Mila. Dan Mila dapat mendengar dengan jelas helaan nafas Kevin yang terdengar berat. Seakan rasa sesak sedang menghimpit rongga dada suaminya.

"Kalau kamu keberatan dan tidak memperbolehkanku pergi, aku tidak akan memaksa sayang" Kevin meraih tubuh Mila, membawanya kedalam pelukannya. Kemudian dielusnya perut Mila dengan sayang.

Mila hanya diam.

Kevin menatap lekat Mila, menyatukan dahinya dengan dahi Mila. "Apa kamu tidak percaya padaku?" Tanya Kevin lembut.

"Bukannya aku tidak percaya. Tapi aku sendiri tidak yakin untuk tidak cemburu" Mila mengecup ujung hidung Kevin.

"Baiklah, kalau begitu aku tidak usah menemui dia" Putus Kevin.

Mila refleks menggeleng. "Kamu boleh menemui dia, tapi aku ikut"

"Apa kamu yakin?" Tanya Kevin memastikan.

Mila mengangguk kemudian mengecup sekilas bibir Kevin. "Sangat yakin. Lagian aku tau Neysa tidak pernah punya niat buruk pada keluarga kita" Ucap Mila.

Setelahnya Kevin pun langsung menghubungi Neysa.

"Hallo..." Suara lembut Neysa terdengar.

Kevin menghela nafas pelan.

"Vin..."

"Eh ya sorry..." Kevin tergagap. Membuat Mila terkekeh geli.

"Its okay, tapi ada apa?"

"Bisa kita ketemu?"

"APA?"

"Neysa bisa kita ketemu?" Ulang Kevin.

"Apa tidak akan jadi masalah, hm... Maksudku, Mila tau kan?" Tanya Neysa.

Kevin tersenyum. Ia mengecup dahi Mila. "Tentu, bahkan Mila juga ikut, kamu jangan khawatir" Jelas Kevin dan Kevin dapat mendengar dengan jelas Neysa menghela nafas lega.

"Baiklah kalau gitu, satu jam lagi kita ketemuan di cafe dekat rumah kamu"

☆☆☆

Seperti janjinya Neysa datang tepat waktu dan tak lama Kevin pun datang bersama Mila.

"Hei apa kami telat?" Seru Mila sambil memeluk Neysa.

"Tidak sama sekali, aku juga baru sampai" Sahut Neysa. Senyum mengembang indah di wajahnya.

"Ya sudah kalau gitu sebaiknya kita duduk" Ucap Kevin yang langsung menggiring Mila dan Neysa kemeja yang ada disudut ruangan cafe.

Setelah mereka duduk. Bukannya langsung bicara, Kevin dan Mila malah saling lempar pandang.

Neysa mengernyit bingung. "Sebenarnya ada apa? Katakanlah, jangan membuatku bingung dan menerka-nerka tak jelas" Ujar Neysa membuka obrolan. Ia merasa tidak nyaman dengan keheningan yang menyelimuti mereka.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang