Setelah dengan berat hati mengizinkan kedua Mamanya membawa Mila pergi, Kevin pulang dengan Nicole.
"Pepo, Nicole langsung mandi ya" Ucap Nicole ketika masuk rumah.
Kevin mengangguk lalu masuk kedalam kamarnya.
30 menit kemudian...
Kevin keluar dari kamarnya. Rumah terasa sepi tanpa Mila. Sedangkan pembantu Kevin sendiri tinggal di belakang rumah. Kevin menyiapkan rumah khusus untuk semua asisten rumah tangganya.
Kevin melangkahkan kakinya kekamar Nicole dan Kevin tersenyum melihat Nicole sudah berganti pakaian.
Ah putrinya ini memang sangat pintar. Selain sudah bisa tidur sendiri di kamarnya, Nicole juga sudah bisa mandi sendiri dan berpakaian sendiri.
"Duh princessnya Pepo udah wangi" Kevin mengendus-endus aroma tubuh Nicole. "Sini Pepo sisirin rambutnya biar rapi" Kemudian Kevin mengambil sisir Nicole lalu duduk dengan memangku Nicole dan mulai menyisir rambut Nicole.
"Ouch... Pepo sakit, Pepo jangan talik-talik lambut Nicole" Nicole mengerucut sebal, memukul tangan Peponya.
Kevin memeluk Nicole dan membelai rambut Nicole. "Maafin Pepo sayang, Pepo gak sengaja"
"Sakit Pepo, Pepo mah main talik-talik aja" Omel Nicole. Namun walau begitu gadis kecil itu melingkarkan tangannya dileher Kevin, memeluk Kevin dengan erat.
"Iya sayang maaf, sekarang gak ditarik-tarik lagi deh rambutnya Pepo janji" Ucap Kevin.
Nicole tersenyum. Ia menatap Peponya. "Nanti sekalian dikuncil ya" Pintanya manja. Lucu sekali. Kevin sampai gemas dibuatnya.
Kevin mengangguk dan kembali menyisir rambut Nicole. Dengan lembut dan hati-hati Kevin menguncir rambut Nicole.
"Pepo gak mau ini jelek masa umbul-umbul gini lambutnya" Protes Nicole ketika melihat hasil karya tangan Kevin pada rambutnya.
Kevin terkekeh geli. Rambut Nicole yang badai sekarang berubah seperti sarang burung.
Nicole turun dari pangkuan Kevin dan menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
"Memo cepat pulang, Pepo gak bisa apa-apa, Pepo payah... Memo cepat pulang! Pulang... Nicole kangen Memo" Nicole terus mengoceh sambil menghentak-hentakkan kakinya dan itu benar-benar membuat Kevin pusing.
"Salah Nicole sendiri, kenapa Nicole bolehin Oma bawa Memo, sekarang lihat kan akhibatnya" Sindir Kevin pada putri cantiknya.
Nicole menghentikan aksinya lalu melipat kedua tangannya didepan dada. "Jadi Nicole yang salah?" Mata Nicole berkaca-kaca.
Kevin panik dan langsung membawa Nicole kedalam pelukannya. "Bukan sayang, maafin Pepo ya"
Nicole mengeratkan pelukannya dileher Kevin. Sekarang gadis kecil itu merasa menyesal karena sudah mengizinkan Oma-Omanya membawa Memonya pergi.
"Pepo"
"Ya sayang?" Kevin menatap Nicole, mengusap pipi Nicole, gadis kecil itu tersenyum dan mengecup kedua pipi Kevin.
