HURT [35]

5.8K 503 4
                                    

Ternyata bukan hanya Nicole yang pingsan, Timo dan Markus mengalami hal yang sama seperti Nicole. Imas pun ikut bersama Kevin dan Mila ke rumah sakit. Tak mau hanya diam, akhirnya Imas mengatakan pada Kevin kalau sebelumnya Nicole, Markus dan Timo memakan coklat yang baru saja dibeli Markus tapi sepertinya mereka tidak melihat kadaluarsa coklat itu hingga mereka keracunan.

Nicole bahkan memakan coklat itu lebih banyak dari Markus dan Timo.

Kevin marah bukan main mendengarnya.

___

Beberapa jam kemudian...

Kevin seperti dihantam badai besar. Mila pingsan, namun beruntung kedua orangtuanya dan Mila cepat datang setelah Kevin menelepon mereka, dan kini Nancy menemani Mila yang masih pingsan bersama Jane di ruang rawat Mila.

Sementara Kevin, pria itu berjalan dengan gontai memasuki ruangan yang terasa sunyi dan senyap.

Ucapan dokter satu jam yang lalu membuat Kevin merasa dunianya runtuh dan Kevin merasa semuanya gelap. Tubuhnya merosot ke lantai. Ia berlutut dihadapan Tuhan yang dipercayainya. Dan detik berikutnya Kevin pun mulai terisak.

"Kenapa? Kenapa harus Nicole? Kenapa bukan aku, Tuhan?"

Raungan pilu Kevin terdengar begitu memilukan dan menyayat hati.

Kevin menekan dada kirinya kuat-kuat saat rasa sesak menghantamnya tanpa ampun.

"Jangan ambil Nicole Tuhan..." Ucapnya lirih.

Kevin harus kuat di depan Mila, tapi sebenarnya dirinyapun terhempas badai, tapi ia sadar istrinya butuh pegangan dan kekuatan, itu kenapa Kevin berusaha terlihat kuat di depan Mila dan yang lainnya, tapi kini disaat sendiri, Kevin benar-benar rapuh dan ia pun mengadu pada Tuhannya.

"KAU TIDAK BOLEH MENGAMBILNYA TUHAN" Kevin mengerang frustasi.

Ucapan dokter yang menangani Nicole terus menari-nari dibenaknya.

Kevin menengadahkan kepalanya.

"Izinkan aku untuk membahagiakan putriku, jangan ambil dia" Ucapnya lagi dan entah sudah berapa lama air mata Kevin mengalir begitu deras membasahi pipinya.

"Tuhan..." Lirihnya.

Kevin menarik nafas panjang sebelum akhirnya menghembuskannya perlahan. Ia kembali menekan dada kirinya kuat-kuat. Rasa sesak dan sakit yang menghantam rongga dadanya seakan ingin meledakkan isi didalamnya.

"Aku mohon... Kembalikan putriku" Kevin tertunduk dalam.

"Vin"

Itu suara Ricky.

Seketika Kevin menghapus air matanya.

Kepalanya menoleh ke samping kanan di mana Ricky berada.

"Lo disini?" Kemudian Kevin mencoba berdiri. Tapi sayangnya tubuhnya terasa lemas.

Ricky menepuk bahu Kevin. Ia memegangi Kevin. "Maaf gue dan Dika baru datang. Tapi sekarang dokter ingin bicara sama lo, karena Mila sendiri masih pingsan" Jelas Ricky sambil memapah tubuh Kevin.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang