Skenario

208 66 14
                                    

Jeng jeng!!! :v
Setelah konsultasi sama ahlinya cogan korea (read: emak tercinta) ka memilih dia jadi cast William karena sesuai karakter yang hangat-hangat murah senyum gitu 😂

Warning typo(s), happy reading.

Pagi ini Anne menjalankan rutinitas kuliah seperti biasa. Ia menyusuri koridor menuju loker untuk mengambil buku-buku yang diperlukan.

Beberapa orang yang melewatinya memandang Anne dengan pandangan penasaran serta tak percaya.

Ada apa ini? Apa riasanku terlalu tebal? Pikir Anne gusar.

Seperempat mahasiswa UHS tampak berkumpul di depan papan pengumuman. Anne mengira nilai ujian mereka sudah diumumkan. Ia bergegas memasuki gerombolan itu.

"Permisi..."

"Maaf, permisi ya..."

"Excuse me"

Anne terkejut memandang selembar poster besar didepannya. Poster itu bergambar tubuh karikatur dengan wajah Anne sedang menggendong sebuntal uang, lalu dibawahnya ada tulisan besar "INI DIA PEMAKAN DANA UNTUK EVENT UHS"

"Apa itu orangnya?"

"Benarkah dia yang mengambil uang kita?"

"Hei, pencuri. Kembalikan uang kami!"

Beberapa perkataan tak mengenakkan terdengar oleh Anne. Mata Anne berkaca-kaca namun segera ia mengerjapkannya ketika ada yang menepuk bahunya. Ia berbalik.

"Kamu sudah membacanya?" tanya Emily pelan.

Anne mengangguk, "Kamu percaya kabar itu?"

"Bagaimana mungkin? Aku percaya kamu, An."

Anne dapat sedikit bernapas lega saat ini. Setidaknya Emily percaya bahwa ia tak mungkin melakukan itu.

Anne memaksakan senyum kecil di bibirnya, "Ya sudah, ayo ke loker."

Anne dan Emily berjalan menuju loker masih dengan bisikan-bisikan riuh di sekitarnya. Mereka sudah sampai di loker masing-masing. Anne membuka lokernya. Setumpuk kertas yang diremas berjatuhan dari dalam loker Anne. Ia menunduk untuk membaca satu-persatu kertas itu.

Dasar pencuri

Mana uangku?

Kembalikan uang kami

Tiga kalimat itu selalu ada di tiap kertas yang Anne buka.

"An... Ayo ke kelas," ajak Emily yang menatapnya kasihan.

"Aku mau ke tempat lain dulu, kamu duluan aja," kata Anne.

Setelah mengangguk, Emily berjalan menuju kelas meninggalkan Anne yang mulai bergegas menuju suatu tempat.

Anne berjalan terburu-buru dengan posisi kepala menunduk, tak jarang ia menabrak orang juga tersandung anak tangga. Anne mendatangi tempat tertinggi yang ada di UHS. Atap.

Anne mendudukkan dirinya di meja yang ada disini. Ia merenungi mengapa hal ini bisa terjadi padanya. Satu kelas memang sudah mengetahui bahwa ia yang bertanggung jawab sebagai ketua panitia. Tapi tidak ada satupun yang tau jika ia yang menyimpan dana untuk event itu.

Anne menepuk dadanya berkali-kali untuk menghilangkan rasa sesak yang memenuhi. Bulir-bulir air mata mulai berjatuhan dari pelupuk Anne. Ia hanya bisa menangis sendirian.

"Sudah selesai? Seharusnya kamu berteriak ke arah mereka jika bukan kamu pelakunya."

Suara itu mengejutkan Anne. Segera ia mengusap air matanya lalu berbalik ke arah suara tadi.

Perfect Two [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang