Chapter 16

8K 772 6
                                    

Hogwarts, Britania Raya

Matahari bersinar begitu cerah, menyinari alam dengan sinarnya yang melambangkan kesukacitaan seperti yang tercermin di dalam hati Harry. Harry menatap ke dalam sepasang mata silver kebiruan milik kekasihnya itu, dan ia merasakan jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Mata itu begitu misterius, sulit dibaca dan sering terlihat begitu dingin, tetapi warna silver kebiruan tersebut sering berubah menjadi sangat hangat setiap kali mereka menatap ke arah Harry atau mendapati dirinya berada di samping sang pemilik mata itu. Dari semua misteri yang pernah Harry temui selama ini, dia belum pernah menemukan seperti apa yang ada di dalam mata Draco. Warna silver kebiruan itu adalah warna yang sangat aneh, Harry belum pernah menjumpai seseorang yang memiliki warna mata seperti itu, mereka begitu dalam dan mengandung banyak rahasia, membuat tangan Harry merasa gatal dan ingin mengoyak rahasia yang terkandung di dalamnya satu persatu.

Remaja itu sedikit menyipitkan matanya saat sinar matahari jatuh ke wajahnya, Harry tersenyum singkat, ia mengakui kalau suasana hatinya saat ini memang seperti matahari yang tengah bersinar cerah pada sekarang ini. Ia sama sekali tidak sadar kalau Draco terus menatapnya dengan tatapan hangat namun tajam seperti biasanya, Harry baru tersadar dari lamunannya saat sepasang lengan kekar milik kekasihnya memeluk pinggangnya yang langsing dan sebuah bibir mencium pipinya dengan perlahan, tanpa sadar Harry mengalungkan kedua lengan kecilnya pada leher Draco dan mengangkat wajahnya untuk memberikan ciuman kecil pada ujung bibir kekasihnya. Harry memejamkan kedua kelopak matanya, ia merasa terkejut saat Draco mengangkat tubuh kecil miliknya dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Draco!" Ujar Harry, ia memberikan glare ringan pada wajah tampan Draco karena ia membuat tindakan yang tiba-tiba seperti itu.

Draco tidak memberikan respon pada panggilan Harry, ia menggelengkan kepalanya pelan sebelum memberikan sebuah senyuman lembut kepada Harry, sebuah senyuman lembut, bukan sebuah senyuman sadis yang ia berikan pada orang lain seperti biasanya, dan senyuman lembut itu hanya ia tunjukkan kepada Harry saja. Jantung Harry berdegup keras, tidak tahu dengan apa yang terjadi, tetapi secara perlahan-lahan ia mulai mengerti akan perasaan seorang Draco Malfoy. Benar, meskipun Harry itu sedikit lambat dengan semuanya, tetapi ia selalu berusaha keras untuk mengerti Draco, ia tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mempelajari tentang mate-nya itu dan apapun tentangnya. Sehingga secara perlahan-lahan Harry mulai bisa membaca isyarat yang Draco berikan padanya, dan pada saat ini Harry menemukan pipinya kembali memanas karena apa yang Draco lakukan itu mengatakan kalau dia sangat menyukai Harry.

"Apa yang kau lakukan di hutan terlarang, Ry?" tanya Draco singkat.

"Aku tidak masuk ke dalam hutan terlarang tanpa alasan." Kata Harry, ia menghela nafas saat Draco terus menatapnya. Harry menghiraukan pipinya yang mulai memerah lagi, "Aku ingin menemuimu."

Sebuah tangan dingin namun terasa begitu hangat di saat yang sama membelai rambut Harry dengan perlahan, Harry menyukai hal itu karena secara tidak langsung apa yang Draco lakukan selalu membuatnya begitu tenang.

"Menemuiku? Bagaimana kau bisa menemukanku di sini?"

Remaja berambut hitam tersebut hanya menatap Draco sebelum tertawa kecil dan akhirnya menjawab, "Aku menggunakan sihir seperti yang kau ajarkan beberapa waktu yang lalu, Dray. Aku sama sekali tidak tahu kalau sihir dapat digunakan untuk melakukan hal seperti mencari orang, kupikir ini semua hanya khayalan belaka."

"Tidak ada yang namanya khayalan atau imajinasi, sihir dapat melakukan apapun sesuai yang kau inginkan, termasuk hal kecil seperti mencari di mana keberadaanku." Ujar Draco. dia mencium pipi Harry secara perlahan, "Dan aku merasa senang kau bisa menemukanku di sini."

"Ah..." Harry ingin mengatakan sesuatu, tetapi kata-katanya tidak bisa keluar sebab hatinya sedang bergejolak hebat saat ini.

Jemari yang mungil itu menggenggam kemeja putih Draco dengan perlahan, tidak jarang pula Harry menggunakan jari telunjuk tangan kanannya untuk menyusuri dada Draco, entah apa yang ia pikirkan saat itu namun Harry merasa sangat nyaman berada dalam dekapan Draco seperti ini. Draco sendiri hanya diam, membiarkan apa yang Harry lakukan, bahkan saat baju putihnya berubah warna menjadi sedikit kecoklatan pun ia sama sekali tidak keberatan.

Chasing Liberty (Complete)Where stories live. Discover now