chapter 7

8 0 0
                                    

Shota kembali ke rumah malam itu setelah pekerjaan melelahkan di rumah sakit. Ia masuk ke dalam rumahnya yang gelap dan menyalakan lampu. Ia belum mencurigai apapun. Ia duduk di kursi dan teringat bagaimana ia memberikan ayah Akari uang.

Akari berjalan pulang membawa 2 kaleng bir-nya. Ia berjalan lunglai di jalanan dan teringat bagaimana Kouhei bertanya padanya bagaimana ia dan Shota bertemu.
Akari teringat kenangannya, bagaimana ia bertemu dengan shota 1 tahun setelah ia menghilang. Ia teringat bagaimana Shota mengatakan kalau mereka bertemu di Toyama pada tahun kelulusan SMA. Lebih tepatnya mereka bertemu di tempat dimana Akari dan Aoi berjanji sebelumnya (bukan di lokasi ciuman ternyata).
Mengulang tahun sebelumnya, saat Akari menunggu, bukan Aoi yang muncul, melainkan Shota.

Akari yang tidak bersemangat sama sekali kembali ke rumahnya. Ia disambut oleh Erika yang sibuk menceritakan tentang kejadian tadi saat ia memberikan semur daging ke tetangga tapi tetangga malah mengatakan itu menjijikan, ia jadi kesal. Ia mengatakan kalau mereka memang tidak bisa menebak watak seseorang.
Tapi Akari terlalu banyak pikiran dan sedang tidak mood mendengarkan, ia hanya berlalu dan masuk ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti saat erika mengatakan 'kita tidak bisa mengetahui sifat seseorang'.
Karena tidak ada respon, Erika bingung, Akari...?

Akari berbalik dan mulai merespon sedikit tapi Erika tahu ada sesuatu yang terjadi dan ia bertanya.
Akari tersenyum dan mengatakan tidak ada apa-apa, ia mengatakan padahal semur daging Erika sangat enak.
Akari memberikan bir pada Erika dan masuk ke kamarnya, ia menutup pintu. Raut wajah Akari langsung berubah kembali, ia berfikir tentang semuanya, ia tahu tapi ia masih bingung, lebih tepatnya meragukan apa yang ada dalam pikirannya.

Shota di rumahnya baru selesai mandi. Ia mendekati meja kerjanya dan menyusun beberapa buku ke rak. Saat melihat jendela, ia merasa ada yang aneh. Gagang jendela ke atas, ia ragu, seingatnya ia membuatnya kebawah, ia menaikkan dan menurunkannya lagi. Tapi tampaknya ia tidak curiga.

Akari di kamarnya tidak bisa tidur. Ia memandang langit malam dengan banyak pikiran di kepalanya.

Bestfriend in love

Aoi dan Rui baru pulang dari kencan mereka *bukan kencan sih
Keduanya tampak bahagia dan mereka akan berpisah. Rui mengatakan hari ini sangat menyenangkan, karena mereka sudah lama tidak keluar berdua. Aoi juga mengakuinya.
Rui tampak malu-malu sekaligus senang dan bertanya apakah Aoi akan mengajaknya lagi lain kali. Aoi hanya tersenyum dan mengatakan tentu saja. 
Rui senang mendengarnya. Keduanya berpisah dengan senyuman di wajah. Aku rasa mereka bahagia hari itu.

Aoi kembali ke rumahnya. Tidak seperti biasa, rumahnya gelap, sepertinya Nanami dan Kouhei tidak ada di rumah.
Aoi masuk dan menyalakan lampu sambil berkata, tadaimaaaa
Begitu lampu menyala, ia shock melihat Kouhei ternyata ada di rumah, duduk memeluk lutut di kegelapan dan berkata, Okaerinasai masen. . .
Dari wajahnya kita sudah bisa melihat kalau Kohei sedang galau berat. Aoi yang masih shock bertanya, Ada apa?

Kouhei yang masih dalam posisi sama, tanpa memandang Aoi berkata, Aku merasa ada barangku yang telah dicuri.
Aoi dengan serius bertanya, Apa?
Kouhei menatap Aoi dan berkata, Hatiku.
Aoi kesal mendengarnya, HAAHHH????
Padahal ia sudah serius menyangka Kouhei di rampok ato bagaimana.
Kouhei langsung berdiri dan mendekati Aoi dengan agresif, Apa yang harus aku lakukan?! Sepertinya aku jatuh cinta pada Nanami!

Aoi malah sama sekali ga terkejut mendengarnya, dengan santai ia bertanya, Kau serius?
Kouhei menjawab dengan antusias, Ya, benar! 
Aoi masih menganggap itu bercanda, Ya ampuuuunnn.
Kouhei kemudian mulai menjelaskan dengan antusias bagaimana perasaannya, Saat aku mandi aku tidak bisa berhenti membayangkannya! 
Aoi jadi kesal, Kenapa kau bicara seperti itu?!

Koinaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang