Akari dan Aoi tiba di Tokyo. Akari menyerahkan baju yang dipinjamkan Aoi dan keduanya berpisah tanpa ngobrol apapun.
Keduanya berjalan berlawanan.
Aoi tampaknya ingin mengatakan sesuatu, atau ia penasaran apakah benar Akari tidak merasakan ciumannya saat itu. Ia berbalik dan menatap Akari yang berjalan menjauh.
Aoi menghela nafas dan melanjutkan langkahnya, tepat saat Akari menghentikan langkahnya dan menatap Aoi.
Akari menatap Aoi dengan banyak pikiran di otaknya. Tapi kemudian ia melanjutkan perjalanannya lagi.
Keduanya berpisah.Akari kembali ke rumah. Erika menyambutnya dan langsung bertanya apakah ia baik-baik saja. Erika protes karena membuat dirinya sangat khawatir.
Akari merasa sangat bersalah, ia bahkan membungkuk meminta maaf.
Erika khawatir melihatnya dan bertanya apakah akari dan Shota baik-baik saja.
Akari terdiam, ia hanya mengatakan kalau mereka baik-baik saja.Akari masuk ke kamarnya. Ia duduk sambil berfikir.
tentu saja, ia memikirkan Aoi, malam dimana mereka saling mengakui kalau mereka adalah cinta pertama masing-masing.
Dan tentu saja tentang ciuman itu.Sementara Aoi duduk di atas apartemennya dan memikirkan hal yang sama sambil tersenyum.
Decision
Shota di rumahnya, ia mengambil manga One Piece dan mengingat bagaimana Akari marah padanya mengenai hal itu. Shota memutuskan membawa manga itu kesuatu tempat. Ia memasukkannya dalam tasnya.
Akari memberikan les pada Kokone. Tapi ia sama sekali tidak konsentrasi.
Kokone protes karena Akari termenung sedari tadi. Akari minta maaf. Kokone mengingatkan kalau Akari seperti itu, ia tidak akan lulus ujian kualifikasi guru-nya.
Kokone menatap Akari dan bertanya karena penasaran, apakah kau ada masalah dengan dokter intern itu?
Akari terkejut. Kokone mengatakan belakangan dokter juga bersikap aneh.
Akari terdiam.
Kokone kesal dan mengatakan kalau Akari seharusnya tidak kehilangan semangatnya meskipun ia putus atau bertengkar.
Akari terdiam. Ia menatap Kokone dan berfikir kalau Kokone benar. Meskipun ada masalah, ia seharusnya tidak terbawa perasaan dalam pekerjaannya.Hal yang sama terjadi pada Aoi. Ia memasang wajah mudeng-nya dan termenung membuat Megane senpai kesal dan mengganggunya, berhenti termenung! apa kau sedang memikirkan seorang gadis?
aoi diam saja, ia tidak menjawab karena Mariko dan Ishohara senpai tiba di kantor. Isohara mengatakan Mariko san akan memberikan pengumuman, yang lain mendengarkan. Mariko mengatakan sesuatu tentang Hachiouji akuarium, tapi ia tak bersemangat mengatakannya lagi dan meminta Isohara saja yang mengatakannya.
Aoi penasaran dan bertanya ada apa dengan Mariko-san yang kelihatan tidak bersemangat.
Isohara mengatakan kalau klien mereka memutuskan membangun cafe penguin, bukan akuarium.Isohara mengeluarkan design-nya dan semuanya berkumpul mengelilinginya. Mirei menyukainya karena ia suka pinguin.
Mariko mendengarkannya dan bertanya, kau menyukainya?
Mirei membenarkan. Mariko bertanya lagi, seberapa suka kau pada penguin?
Mirei bingung. Mariko bertanya lagi, Apa kau bisa hidup di kampung pinguin?
Mirei masih bingung tapi ia membenarkan.
Mariko mengatakan 'sugoi' dengan nada malas tak bersemangat.
Megane bingung, ia bertanya pada Isohara, memangnya ada ya kampung pinguin?Mariko kemudian bangkit lagi dan mengatakan ia benar-benar tak menyukai pinguin, tapi klien tetap memaksa. Ia bahkan mengatakan kalau pinguin sulit jalan di darat tapi cepat sekali menyelam. Ia tak suka dan karena itu ia tidak bisa menemukan ide papun untuk pingin cafe itu.
Mariko berjalan melewati mereka mengambil air minum dan kembali ke kursinya. Kemudian ia bertanya pada Mirei, jadi, apa kau ingin mendesignnya? Jika kau menyukai pinguin, kau bisa memperlihatkannya dalam designmu.
Mirei bersemangat mendengarnya, artinya, kau mempercayakan design itu padaku?
Mariko membenarkan. Mirei senang sekali. Ia akan melakukan yang terbaik.
