chapter 14

6 0 0
                                    

Akari menunggu kare buatan Aoi. Aoi menghidangkan kare-nya,
Keduanya makan dengan gembira sambil bercanda. Keduanya kelihatan akrab sekali seperti saat dulu, no awkward.
Sambil makan, sambil bercanda, protes ini dan itu.

Keduanya selesai makan sama-sama dan mencuci piring sama-sama, sambil bercanda dengan Sazae-san dan kucingnya Tama (Film / komik apa sih? One Piece?).

Malamnya Aoi tersenyum sambil menggambar sesuatu, ia bersemangat dan serius.

Kouhei melihatnya dan diam-diam mengambil kasurnya, agar tidak mengganggu Aoi.
Nanami juga melihatnya dan keduanya tersenyum melihat Aoi kembali bersemangat.

Nanami berjalan menuju kamarnya dan Kouhei mengikutinya. Nanami menunjukkan mata tajamnya, kenapa Kouhei mengikutinya ke kamar dengan kasurnya.
Nanami kemudian melihat ada sepasang piring, sendok dan gelas di tempat cuci, lalu ia menyadari pasti tadi Akari datang sehingga Aoi menjadi bersemangat. Keduanya tersenyum.

Pagi harinya, Aoi ke kantor dan membungkuk pada Isohara agar Isohara memaafkannya. Isohara tak semudah itu memaafkannya. Aoi membungkuk dan memohon lagi hingga Isohara akhirnya menerima Aoi kembali.
Aoi juga menemui Mirei da meminta maaf karena kesalahannya sebelumnya, ia kemudian memberikan design pada Mirei untuk di cek. Mirei tampak cuek pada Aoi tapi memberinya tugas selanjutnya.
Entah kenapa hari itu semuanya bersikap dingin pada Aoi.
Mariko-san juga. aoi bahkan harus memanggilnya 2 kali agar menoleh, Aoi memberikan sesuatu pada Mariko-san, sebuah design dan ingin Mariko melihatnya.

Shota bertemu dengan Aoi di atap rumah sakit (BTW, entah efek embut ato asap, cuaca ga mendukung -Trauma Asap di Riau- HAHAHAHHA).
Aoi mengatakan ia sudah mendengar mengenai murid Akari adalah pasien Shota. Aoi kemudian mengeluarkan design buatan Akari dan memperlihatkannya pada Shota. Shota tidak mengerti.
Aoi mengatakan Akari ingin melakukan sesuatu demi gadis itu, bagaimanapun ia ingin Kokone melihat kembang api.
Aoi juga mengatakan sebenarnya bukan ia yang ingin meminta bantuan, ia hanya menolong Akari (jaga image bang? HAHAH).

Shota menatap Aoi. Aoi bertanya, bukankah kau juga begitu?
Shota membenarkan.
Aoi kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, ia memberikannya pada Shota, aku serahkan padamu.
Shota melihat map / amplop yang diberikan Aoi dan menatap Aoi dengan serius.

Shota dan Aoi berjuang demi rencana Akari.
Shota meyakinkan dokter kepala, sedangkan Aoi tidak menyerah meyakinkan pria yang bekerja di kontruksi gedung. Cara memohon Aoi beneran lucu, KYAAAAAAa!!!!
Sementara itu Akari melakukan tugasnya juga, mengunjungi pacar kecil Kokone (meski mereka belum pacaran sih, hehehehhe).
Kokone dikamarnya masih memikirkan tentang hanabi, ia tidak konsentrasi untuk belajar.

Aoi sibuk di rumahnya memotong kardus sesuai design. Nanami dan Kouhei juga menawarkan bantuan mereka.

Shota sibuk di rumah sakit dengan part-time-nya membantu membuat sesuatu dari kardus. Kazuha memujinya, ia mengatakan kalau Shota sudah berubah. Ia juga menawarkan bantuannya. Shota tersenyum.

Ruiko juga menyemangati mantan pacarnya dengan membawakan dokumen yang mungkin berguna, dan tentu saja kopi yang akan menemani Aoi begadang.

Kokone tak bersemangat di kamarnya. Ia masih kepikiran hanabi, ia melihat poster hanabi saat Akari datang dan memintanya keluar.
Kokone dengan bingung mengikuti Akari dan melihat Shota, Akari, Aoi, Kouhei dan Nanami berdri di lorong, Ia bingung.
Akari menghitung 1 2 3 dan mereka berlima menepi sehingga lorong kelihatan, Kokone terkejut, apa ini???????

Koinaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang