Part 7

4.2K 108 5
                                    


~~~ My Baby Doll – Part 7 ~~~

Sasha turun dari sebuah Bugatti Veyron Hitam mengkilap milik Gill dengan balutan dress berwarna merah muda yang sangat sederhana, Mini dress berbahan sutra yang membalut tubuhnya dengan sangat indah, surai hitamnya tergerai indah menutupi punggungnya, sederhana namun mampu memancarkan kecantikan yang luar biasa memukau siapa saja yang melihatnya.

" Selamat bersenang-senang sayang, ingatlah aku akan menjemputmu tepat tengah malam, ingatlah jangan terlambat atau kau akan bernasib sama seperti Cinderella, hahaha, " Gill melambaikan tangannya lalu melesat bersama kegelapan malam.

Ini adalah pesta pertama yang di hadiri Sasha, meski di wajahnya terlihat begitu tenang namun sebenarnya ada sedikit rasa gugup bersarang dalam hatinya, pesta yang di adakan oleh kampusnya setiap akhir tahun, meriah dan padat adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan suasana malam ini.

Sasha sedikit terdorong oleh beberapa pengunjung yang berdesakan namun entah sejak kapan Albert berada tepat di hadapan Sasha lalu memeluknya menyembunyikan dalam dekapannya agar tak terjatuh dan terdorong oleh desakan manusia yang begitu padat. Mereka berdua terhimpit pada tembok dengan jarak yang sangat tipis, bahkan nafas keduanya saling beradu menciptakan hawa panas bagi keduanya.

Perlahan jarak mereka semakin menipis akibat dorongan dan desakan beberapa orang yang sibuk menari dengan gerakan menggila, dahi mereka mulai bersatu lalu hidung mereka mulai menempel dan akhirnya kedua bibir itu bertemu dalam kehangatan yang tak dapat tergambarkan, ciuman yang begitu lembut dan hangat, tidak menuntut namun terasa begitu lembut dan penuh kasih.

Sachi menutup kedua mulutnya dengan deraian air mata, hatinya terasa tercambuk oleh pemandangan di depannya. Sachi segera berlari meninggalkan pemandangan yang begitu menyiksa perasaannya. Perasaannya hancur tak tersisa.

Dia merasa di khianati oleh dua orang terdekatnya, perasaan itu begitu menyesakkan dadanya.

***

" Whoaa, , kenapa wanita secantik kamu menangis di taman sepi seperti ini hah?? " sosok Pria dalam kegelapan itu berjalan pelan dengan kedua tangan di masukkan ke dalam sakunya, dengan setelan Jas Hitam yang sedikit berantakan, di tambah rambutnya yang acak-acakan tertiup angin membuat kharisma dari sang pria begitu terpancar.

" Pergilah, , jangan ganggu aku. Hiks, , hiks, ," Sachi terus menangis di bawah arahan sinar Rembulan. Namun pria itu tak mengindahkan perkataan Sachi, dan entah sejak kapan pria itu duduk tepat di samping Sachi.

Pria itu tersenyum manis lalu menyerahkan selembar sapu tangan berwarna perak.

" berbahaya jika seorang wanita secantik kamu berada di tempat sepi seperti ini " .lelaki itu berucap tanpa menatap ke arah Sachi, tatapan pria itu hanya tertuju pada bulan indah yang bersinar dengan terangnya di atas langit.

" Gill, ," tatapan matanya tepat mengenai manik mata Sachi, dengan senyuman yang tak pernah luntur Gill mengarahkan tangannya di udara untuk bersalaman.

" Hah ?? ehh, Sachi. " Jawab Sachi sedikit terperangah oleh pesona Gill.

" Nama yang indah, pasti orang tua mu mengiginkan kamu untuk bahagia seperti arti namamu itu bukan?? Lalu kenapa kamu menangis.?? " Tanya Gill tersenyum ramah.

Dan mengalirlah semua cerita itu bersama hembusan angin malam kala itu, perlahan namun pasti ada rasa cemburu bersarang dalam hati Sachi. Dan dengan seksama Gill mendengarkan setiap kata yang terucap oleh Sachi.

" Well, , sepertinya kamu harus mengatakan perasaanmu yang sesungguhnya pada pria itu. Jika perasaan tak terucap maka tak akan ada yang tau rasa apa yang kau miliki sesungguhnya bukan. Jujurlah pada hatimu. "

My Baby DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang