Cerita sebelumnya
"Bukan. Dia hanya temanku. Meskipun-" Min Gyu urung melanjutkan ucapannya. Ia hampir keceplosan memberitahukan tentang ia yang dipaksa menikah dengan Mi Joo.
"Wae?"
"Tidak apa-apa."
"Meskipun aku menyukainya?"
"Ne?"
"Kelanjutan dari ucapanmu itu."
"Bukan itu." Min Gyu memukul lengan Mark.
"Ya! Kau berani memukulku?"
"Kita kan teman. Kita juga sebaya."
"Dasar."
Keduanya melepas tawa. Hari ini, kedua anak laki-laki itu dipertemukan dan diikat dalam suatu hubungan pertemanan. Entah takdir seperti apa lagi yang akan terjadi pada mereka nanti. Tapi setidaknya, jika itu takdir buruk, mereka ingin jalinan pertemanan mereka tetap utuh.
❤❤❤
"Kau mau pergi lagi?" tanya Tuan Lee ketika melihat anaknya keluar kamar dan segera menuju pintu depan untuk memakai sepatu.
"Daripada aku di rumah dan terus mendengar segala bujuk rayu Appa." sahut Mi Joo.
"Bagaimana kalau kita bicarakan dengan santai. Sambil minum teh."
"Tidak usah. Sesantai apapun bicara dengan Appa mengenai hal itu, aku pasti tetap akan marah nantinya."
"Mi Joo-ya, kau tega pada Appa? Bukankah kau memilih untuk tinggal bersama Appa karena kau menyayangi Appa?"
"Berhenti merengek, Appa. Harusnya aku yang seperti itu. Bukannya kau baru pulang? Lebih baik istirahat dan semoga saat bangun nanti kau sadar kalau tindakanmu untuk memaksaku menikah adalah salah. Aku pergi." Mi Joo bergegas keluar sebelum Ayahnya kembali merengek.
Rumah yang dulunya merupakan tempat paling nyaman bagi Mi Joo, kini sudah berubah semenjak Ayahnya begitu terobsesi untuk menikahkannya dengan Min Gyu. Tapi ia pun tidak mungkin pergi dari rumah begitu saja. Sejak ia memutuskan untuk bersama dengan Ayahnya, ia berjanji untuk membuat Ayahnya bahagia dan lupa dengan masa lalunya.
Mi Joo menghentikan langkahnya.
Apakah menikah dengan Min Gyu juga merupakan salah satu cara agar yang bisa membuat Ayahnya bahagia?
Ia merenung kala pertanyaan itu terlintas di pikirannya. Selama ini, Ayahnya bekerja begitu keras di sebuah studio foto kecil miliknya. Kehidupan mereka pun terpenuhi dengan sederhana. Sejujurnya, ia belum melakukan hal berarti yang mampu membuat Ayahnya bahagia. Apakah harus?
"Ah tidak! Aku tidak akan pernah menyetujuinya. Aku akan mencari cara yang lebih baik untuk membuatnya bahagia." ujar Mi Joo sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia melanjutkan perjalanannya. Dari rumahnya, ia masih harus berjalan kaki untuk sampai di jalan raya. Lalu naik bus ke taman tempat ia akan bertemu Min Gyu dan teman barunya.
❤❤❤
"Min Ji-ya." sapa Mi Joo saat melihat adik perempuan Min Gyu yang tengah bermain pasir dengan beberapa anak lain.
"Mi Joo Eonnie." Min Ji tersenyum lebar.
"Di mana kakakmu?"
"Dia di sana." tunjuk Min Ji ke arah kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXACT LIFE (END)
FanfictionMi Joo belum ingin menikah. Dan kalaupun ia ingin, maka biarkan ia sendiri yang memilih pasangannya. Min Gyu pun sama. Ia sudah cukup senang berteman dengan Mi Joo sejak kecil. Kenapa harus memaksa mereka menikah? Mark tahu hubungan keduanya meski i...