Cerita sebelumnya
"Eonnie.."
"Aku seperti akan meledak setiap kau memanggilku Eonnie. Berhenti atau aku akan membuatmu tidak bisa bicara lagi."
"Kenapa kau sangat membenciku? Kenapa kau memperlakukanku seperti ini? Apa aku salah? Apa aku pernah meminta Eomma untuk tidak mempedulikanmu? Dulu kau sangat menyayangiku. Meskipun itu sama sekali tidak mengubah kenyataan kalau Eomma tetap tidak memperhatikanmu. Aku, tidak pernah ingin menjadi seperti Eomma. Aku, selalu ingin kau bahagia sebagaimana aku bahagia. Kau kakakku, kita saudara, aku ingin hubungan persaudaraan kita seperti hubungan persaudaraan orang lain yang harmonis."
Mi Joo tidak peduli sama sekali dengan segala pengakuan Luda. Gadis itu hanya memandang Luda kemudian berbalik pergi lagi. Tangis Luda pecah masih dengan posisinya yang terduduk di trotoar, Min Gyu tidak bisa menenangkannya.
Mi Joo masih bisa mendengar tangisan adiknya. Namun, hati kecilnya tidak tergugah sama sekali. Tiba-tiba kepalanya pusing. Ia memejamkan mata sejenak, kemudian membukanya lagi. Tapi tidak menghasilkan apa-apa. Ia semakin pusing dan tidak bisa menahannya. Tubuhnya oleng dan bersiap jatuh.
"MI JOO-YA!!!"
❤❤❤
Sepeninggal Min Gyu ke ruang kesehatan, Mark langsung pulang. Sebenarnya, rasa pusing di kepalanya masih ada. Tapi pergi ke rumah sakit seperti perkataan Min Gyu bukanlah hal yang bisa Mark turuti. Ia tidak suka rumah sakit, ia tidak suka mencium aroma obat yang menguar di setiap koridor, ia tidak suka melihat para dokter dan perawat yang berlalu lalang dan terkadang berlarian karena keadaan darurat dan tentu saja yang paling ia tidak suka adalah melihat pasien korban kecelakaan yang berlumuran darah.
Mark berdiri di halte bus sekarang. Bus tujuan ke rumahnya akan datang sekitar lima belas menit lagi. Mata Mark menangkap sosok Ye In di seberang jalan. Gadis itu berjalan sembari membaca buku. Tiba-tiba seorang pria menabraknya, membuat Ye In jatuh. Mark spontan berdiri dari duduknya, seolah akan menolong Ye In. Namun itu tidak mungkin dilakukannya. Ia hanya bisa memperhatikan Ye In yang kini sudah berdiri dan menundukkan kepalanya pada pria yang menabraknya.
Ada keinginan dalam diri Mark untuk mengikuti Ye In. Ia ingin agar gadis itu pulang dengan selamat.
"MI JOO-YA!!!"
Mark menoleh ke asal suara. Ia mendapati Mi Joo yang berdiri tidak jauh darinya. Gadis itu terlihat akan jatuh. Mark berlari dan dengan sigap menangkap tubuh Mi Joo. Keduanya sama-sama terduduk di trotoar sekarang. Tapi setidaknya, Mi Joo aman dalam pelukan Mark.
"Kau kenapa? Lee Mi Joo, bangun." Mark menepuk pelan pipi Mi Joo yang kini sudah tak sadarkan diri.
Min Gyu dan Luda menghampiri Mi Joo dan Mark.
"Eonnie.." Luda berjongkok di samping Mi Joo.
"Dia kenapa?" Mark bertanya Min Gyu yang berdiri di sampingnya dengan tatapan khawatir.
"Sepertinya kelelahan. Kita bawa ke rumah sakit saja."
"Ne?" Mark kaget mendengar kata rumah sakit.
"Bawa ke mobilku. Kajja." Min Gyu membantu Mark memapah Mi Joo.
"Min Gyu-ya," panggil Mark pelan, ia ingin menolak ikut ke rumah sakit. Min Gyu menoleh. Namun Mark tampak sulit mengatakan keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXACT LIFE (END)
ФанфикMi Joo belum ingin menikah. Dan kalaupun ia ingin, maka biarkan ia sendiri yang memilih pasangannya. Min Gyu pun sama. Ia sudah cukup senang berteman dengan Mi Joo sejak kecil. Kenapa harus memaksa mereka menikah? Mark tahu hubungan keduanya meski i...