Chapter 19 - Happiness

226 32 12
                                    

Cerita sebelumnya

"Mark," panggil Mi Joo pelan.

Tidak berapa lama kemudian mata Mark membuka sempurna. Mi Joo bernapas lega, ia beranjak dari duduknya.

"Aku akan panggilkan dokter. Tunggu sebentar ya." saat Mi Joo akan berbalik, Mark menahan tangan gadis itu. Mi Joo menoleh kembali.

"Waeyo?"

"Kau... siapa?" tanya Mark dengan suara yang nyaris tak terdengar. Namun itu terdengar begitu keras di telinga Mi Joo.


❤❤❤


"Kau tidak mengenalku?"

Mark mengangguk pelan. Mi Joo masih ingin memastikannya, namun raut wajah Mark sudah menjelaskan semuanya. Air mata yang sempat berhenti, kini menggenang lagi di pelupuk mata Mi Joo.

Dengan cepat Mi Joo membalikkan badan agar Mark tidak melihatnya menangis. Kepalanya mendongak, menahan air matanya untuk tidak jatuh lebih deras.

"Aku panggilkan dokter dulu." Mi Joo ingin pergi sejauh mungkin sekarang, ia tidak ingin terlihat menyedihkan.

Tangan Mark lagi-lagi menahan tangan Mi Joo yang akan pergi. Kali ini Mi Joo tidak berbalik menghadap laki-laki itu.

"Apa kita dekat?"

Ingin rasanya Mi Joo berteriak iya. Menjelaskan apa hubungan mereka selama ini. Tapi bibirnya terlalu kelu, ia belum bisa menerima kenyataan pahit ini. Hatinya sakit sekali. Sangat sakit. Hingga tangisnya pun pecah, bahunya naik turun.

"Mi Joo-ya."

Mi Joo mengangkat kepalanya yang tertunduk. Namanya disebut, mungkinkah Min Gyu datang? Namun tidak ada orang yang dikenalnya di sana, kecuali Mark. Mi Joo berbalik dan mendapati Mark yang kini tengah duduk. Laki-laki itu tersenyum tipis.

"Lee Mi Joo," sebut Mark.

Mark tahu nama Mi Joo. Tidak ada ingatan yang hilang dari memori laki-laki itu. Terlebih lagi mengenai Mi Joo.

"Kau.." Mi Joo tidak sanggup berucap lagi. Ia ingin marah tapi justru tangisnya yang makin menjadi. Mark menarik Mi Joo  duduk di ranjang lalu memeluknya.

"Kenapa kau menangis? Karena aku kecelakaan atau karena aku pura-pura tidak mengenalmu?"

"Ke..keduanya." Mi Joo menjawab dengan suara terbata akibat menangis.

"Kenapa?"

Dengan sedikit kasar Mi Joo melepaskan diri dari pelukan Mark.

"Kau sendiri kenapa membohongiku?" bentak Mi Joo.

"Aku ingin melihat reaksimu. Kalau kau menangis, itu berarti kau..."

"Mwo?"

"Apa kau menyukaiku, Lee Mi Joo?" Tatapan mata Mark berubah serius, namun tetap terlihat hangat. Sehangat pipi Mi Joo yang nyatanya mulai memerah.

"Ti-tidak."

"Benarkah? Tapi aku menyukaimu."

Kenapa segala sesuatunya jadi mengejutkan hari ini? Sepertinya Mi Joo harus memeriksakan jantungnya selagi berada di rumah sakit. Detaknya benar-benar tidak karuan. Berpacu sangat cepat seolah akan meledak.

"Eotteohke? Apa ini berarti cintaku bertepuk sebelah tangan?"

"Kau berbohong lagi? Kali ini berpura-pura menyukaiku?"

Mark menggeleng. Di matanya Mi Joo terlihat sangat menyedihkan. Ia menyesal telah membuat gadis itu menangis. Direngkuhnya kembali Mi Joo dalam pelukannya.

MY EXACT LIFE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang