Cerita sebelumnya
"Tunggu dulu, Min Gyu-ya. Aku meneleponmu bukan untuk memaksamu menikah dengan Mi Joo lagi."
Min Gyu yakin ia tidak salah mendengar. Tapi bagaimana mungkin Ayahnya berubah pikiran dan berhenti memaksanya menikah?
"Lalu?"
"Aku tahu kau dan Mi Joo sudah berteman sejak kecil. Dan rasanya sulit jika kalian harus menikah. Belum lagi kau dan Mi Joo terus menolak. Jadi, aku memutuskan untuk berhenti memintamu menyetujui pernikahan yang aku dan Ayah Mi Joo rencanakan."
"Appa.."
"Kau pasti tidak percaya kan? Tapi aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku."
Ini bukan mimpi. Dan Ayahnya pun tidak berbohong. Jadi, sekarang ia bebas? Ia tidak perlu khawatir lagi soal pernikahan? Senyum Min Gyu mengembang. Ia harus mengabari Mi Joo. Gadis itu pasti tidak kalah senangnya.
❤❤❤
Mi Joo berjalan dalam diam. Ia tidak peduli dengan Luda di sampingnya. Tadi mereka berpapasan dan berakhir dengan pulang bersama.
"Eonnie baik-baik saja kan?" tanya Luda, sepertinya gadis itu masih khawatir karena Mi Joo sempat pingsan dan dibawa ke rumah sakit kemarin.
Mi Joo tidak menjawab dan hanya menatap lurus ke depan. Ia menulikan pendengarannya.
"Kau beruntung karena memiliki Min Gyu Oppa. Dan juga... laki-laki itu."
Hening. Mi Joo belum menyerah dalam diamnya.
"Aku iri karena mereka mengkhawatirkanmu. Tapi aku langsung membuang pikiran itu. Lagipula, dulu kau banyak menderita karena aku. Jadi mungkin, ini saatnya aku yang merasa sendirian," ujar Luda sembari tersenyum tipis, menandakan bahwa ia baik-baik saja meski tidak memiliki seseorang di sampingnya.
Mi Joo membelokkan langkahnya ke sebuah rumah. Mereka sudah sampai. Luda justru menghentikan langkahnya dan menatap punggung kakaknya.
"Aku baik-baik saja. Ani, aku harus baik-baik saja," gumam gadis itu.
Mi Joo terdiam melihat sepasang sepatu wanita di rumahnya. Ia memejamkan matanya sejenak, kemudian menghembuskan napas dengan kasar. Dengan geram ia melepas sepatunya dan tidak merapikannya sama sekali. Langkahnya dengan cepat menuju ke dalam rumah.
"Wae? Luda juga anakmu. Bukankah sama saja?"
"Apa yang kau rencanakan? Sebelum ini kau tidak pernah ikut campur."
"Aku hanya ingin Luda bahagia."
"Omong kosong," ujar Mi Joo dengan sinis.
Nyonya Lee menoleh. Raut wajahnya berubah tidak suka melihat kehadiran Mi Joo.
"Oh, kau sudah pulang. Masuklah ke kamar, aku tidak ingin melihatmu," perintah Nyonya Lee.
Mi Joo menyeringai, "Kau pikir aku akan menurutimu?"
"Lihatlah siapa yang bicara. Kau semakin tidak sopan rupanya."
"Untuk apa aku sopan pada orang yang membuatku dan Appa sengsara?"
Nyonya Lee bangkit dari duduknya karena kesal.
"Eomma?" suara Luda mengalihkan perhatian Nyonya Lee yang baru akan memarahi Mi Joo.
"Luda-ya, kau sudah pulang? Kebetulan sekali, Eomma dan Appa sedang membicarakanmu." Nyonya Lee menghampiri Luda.
"Membicarakanku? Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXACT LIFE (END)
FanfictionMi Joo belum ingin menikah. Dan kalaupun ia ingin, maka biarkan ia sendiri yang memilih pasangannya. Min Gyu pun sama. Ia sudah cukup senang berteman dengan Mi Joo sejak kecil. Kenapa harus memaksa mereka menikah? Mark tahu hubungan keduanya meski i...