Cerita sebelumnya
"Kenapa aku harus selalu menuruti perkataanmu?" tanya Mi Joo.
Tuan Lee berbalik dan kembali menatap Mi Joo.
"Tidak cukupkah kau memaksaku menikah? Sekarang kau membiarkan orang yang membuatku merasakan sakit sejak kecil untuk tinggal lagi di sini? Kenapa saat kalian bercerai, kau tidak memilih Luda saja yang tinggal bersamamu? Kau mengatakan kau akan selalu melindungiku. Menjauhkanku dari segala rasa sakit. Tapi ini apa?" Mi Joo terisak. Luda tidak berani buka suara, ia hanya menunduk. Dan Tuan Lee pun memilih bungkam.
"Aku yang akan pergi." ujar Mi Joo lagi.
❤❤❤
"Luda-ya, Eomma pulang." seorang wanita paruh baya masuk ke dalam rumah dengan menenteng sebuah kantong berwarna coklat. Ia menuju ruang tengah.
"Oh, Eomma." gadis kecil bernama Luda beranjak menghampiri Ibunya dan meninggalkan boneka barbie yang sejak tadi dimainkannya.
"Kau sudah makan?"
"Eoh, aku makan dengan Mi Joo Eonnie tadi."
Wanita itu menoleh pada gadis kecil lain yang tengah memandanginya. Namun ia hanya menoleh sekilas dan mengacuhkannya.
"Eomma bawa hadiah untukmu. Tada.." Nyonya Lee menyerahkan kantong yang dibawanya pada Luda.
"Uwaaa ini apa, Eomma?" Luda dengan cepat membuka kantong tersebut, kemudian membuka kotak di dalamnya.
"Kau pasti suka."
Sepasang sepatu merah muda dikeluarkan dari dalam kotak tersebut. Mata bulat Luda berbinar melihat sepatu cantik itu.
"Cantik kan?"
"Eomma, ini untukku? Cantik sekali." Luda tersenyum bahagia.
"Tentu saja untukmu. Memangnya untuk siapa lagi?"
"Tapi, Eomma tidak membelikan untuk Mi Joo Eonnie juga?"
Raut wajah Nyonya Lee tampak tidak senang. Ia kembali menoleh pada Mi Joo yang masih bermain dengan bonekanya.
"Dia tidak perlu sepatu. Apalagi sepatu seperti ini. Cuma Luda yang cocok memakainya."
Luda tidak menjawab lagi. Ia berlari ke luar rumah sembari memakai sepatu barunya. Sementara Nyonya Lee berjalan masuk ke kamar melewati Mi Joo begitu saja.
❤❤❤
Mi Joo menangis sekeras-kerasnya di sebuah taman masih dengan memakai seragam sekolahnya. Tidak lama kemudian Min Gyu datang dengan berlari menghampirinya.
"Kau kenapa? Kakimu sakit?" Min Gyu khawatir melihat Mi Joo yang menangis.
Mi Joo tidak menjawab. Ia masih saja menangis. Min Gyu bingung apa yang terjadi pada temannya itu hingga malam-malam begini menangis di taman.
"Mi Joo-ya, apa yang terjadi?"
Min Gyu menatap prihatin pada gadis itu. Kemudian hatinya tergerak untuk menenangkannya. Ia menggeser duduknya untuk lebih dekat dengan Mi Joo. Kemudian membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
"Berhenti menangis dan ceritakan dengan perlahan." ujar Min Gyu sembari menepuk-nepuk pelan punggung gadis itu.
Tangis Mi Joo perlahan mereda. Meskipun isakannya masih terdengar jelas. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXACT LIFE (END)
FanficMi Joo belum ingin menikah. Dan kalaupun ia ingin, maka biarkan ia sendiri yang memilih pasangannya. Min Gyu pun sama. Ia sudah cukup senang berteman dengan Mi Joo sejak kecil. Kenapa harus memaksa mereka menikah? Mark tahu hubungan keduanya meski i...