"Mati gue mati." Kataku dalam hati dengan gelisah.
Entah kenapa aku tidak suka melihat Matthew , karena aku bisa flashback dan aku.... masih mencintainya.
"Hey what are we doing?" Tanya Cameron sambil menatapku bingung.
"No , wait.." Kataku sambil memegang tangan Cameron dengan reflek sambil melihat sekitar.
Aku dengan reflek menatap mata Cameron dan aku juga menangkap mata Cam menatapku. Kini jarak kami sangat dekat. Aku reflek bersembunyi di bahunya yang kekar itu.
"Umm.." Kami reflek menjauh dari satu sama lain.
"Um.. So why we're hiding?" Bisik Cam di telingaku.
"Its.... okay." Kataku sambil melihat sekitar.
"Oh.. i know , you mean her ? Luna ? Why we are hiding from her ?" Tanya Cam sambil menunjuk ke arah Luna dan Matthew berdiri. Untungnya jarak kami jauh.
"Ohh i just remember, you hate her right ?" Tanyanya lagi sambil menatapki.
"Yap.." Kataku sambil mengangkat alis.
"Anyway , who is that guy?" Tanya Cam sambil menunjuk Matthew yang berada di sebelah Luna. Mereka tampak....ah lupakan.
"Oh , that's her boyfriend." Kataku.
"Then.. why your expression changed ?" Tanya Cam sambil menatapku dalam.
"What ? No.." Kataku sambil mendorong tubuhnya jauh karena dia semakin lama semakin mendekat.
"Well... i know why you hate Luna.. cause you both like the same person. Am i right?" Tanya Cam sambil tertawa.
"What the fuck ? No.. He's jerk okay." Kataku sambil memukul lengan kekar Cameron.
"Oh i know i know.. he's your ex right?" Tanyanya lagi. Astaga mengapa dia sangat kepo
"What ?? No way.. " Kataku gugup.
"Oh i see i see. So.......
"Stop talking. You have so many questions Cam." Kataku sambil menyingkirkan dia dari hadapanku dan menuju ke kasir.
"So we're going home now?" Tanya Cam mengikutiku dari samping.
"Of course. Im bad mood right now." Kataku sambil mengambil beberapa belanjaan lalu pergi menuju kasir.
"First of all.. i really curious , who is that guy ? That speak with Luna. I think you really hate him." Tanya Cam yang membuatku berhenti berjalan.
"Why are you so kepo?" Tanyaku.
"What ? Im not kepo. Im asking , maybe i can help you." Tanya Cam sambil menatapku dengan tampang penasaran.
"Then , find out who is he.." Kataku tanpa melirik ke arahnya.
"Okay okay.. i'll find out. Give me five days , and if i know who is he and why you really hate him , then u have to give me three wishes." Kata Cam yang membuatku menatapnya.
"Are you serious?"
"Of course. Why ? You scare?" Tanyanya sambil tertawa.
"No damn." Kataku sambil menatapnya.
"Okay , deal?"
"Deal... but.. you cant ask Luna or someone else. You have to find out with your way." Kataku sambil membayar barang barang yang telah ku beli.
"Okay..." Katanya sambil menyenggolku dengan pinggulnya.
"Stop it." Kataku. Tapi dia malah terus melakukan itu.
Orang- orang menatapi kami berdua dengan aneh.
"Everyone look at us okay. Stop it Cam." Kataku sambil menundukan muka karena malu.
"Okay okay." Katanya.
Kami berdua berjalan keluar supermarket itu. Badmood ? Tidak lagi. Entah kenapa. Tapi setiap aku mengingat wajah Luna , moodku selalu down.
"Why not we're walking around Jakarta." Kata Cam sambil melihat sekitar.
"Are you crazy ? You think Jakarta is small hah ? And we're walking." Kataku sambil menatapnya aneh.
"Who say that we will walking? When we can ride a car?" Kata Cam sambil menunjuk ke arah mobil di depan rumahku.
Tidak terasa aku dan Cam sudah berada di rumah. Dan Cam... dia mengejutkanku dengan mobil porsche bewarna merah kilat itu. Aku menyembunyikan ekspresi terkejutku.
"Come on.." Katanya sambil menarik tanganku ke dalam mobil.
"You drive." Kata Cameron sambil memberikan kunci mobil kepadaku.
****
HEEHHEHW WHATS UP? Sorry agak garing. Ku tak ada kreasi lagi.....
.
.
.
.
.
.
See you in next chapter yow.lep yu 😂-CA
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Nerd [COMPLETED]
Fanfiction"Just pretending that he is your cousin" Cameron Dallas fanfiction. Copyright © 2016 by Cindy Angela. All Right Reserved. P.s : sorry kalo banyak grammar yang buruk. Happy reading ✌