chapter 11

4.3K 199 4
                                    

Cameron's POV
*using indonesia , english for only converstation*

Aku harus mencari tau siapa pria itu dan mengapa sepertinya Emma sangat menyukai sekaligus membencinya ? Entahlah.

Aku berjalan menuju perpustakaan berniat untuk mencari tau semua murid yang ada di sekolah ini setelah aku dan Emma berpisah di kelas tadi.

"Excuse me.. um. Apakah disini ada informasi tentang seluruh murid di sekolah ini?" Kataku gugup kepada seorang ibu ibu penjanga perpustakaan ini.

"Um.. ada." Katanya sambil menaikkan kacamatanya yang sudah turun itu.

"Good. Then... um. Ca-Can you speak english?" Tanyaku lagi. Dan hanya mendapat jawaban anggukan.

Berarti dia bisa berbicara inggris , baguslah.

"Well.. where can i get those information?" Tanyaku lagi sambil melihat ke sekeliling.

"Hah?" Katanya bingung.

"Oh.... well then." Kataku sambil melirik sekitar. Ternyata dia tidak mengerti apapun yang aku sampaikan.

"Dimana informasinya ? Tentang semua murid disini?" Tanyaku pada ibu itu setelah aku mengetik beberapa kalimat di google translate.

"There is no information about that in this library. If you wanna know , ask Mr Fernando." Katanya dengan inggris yang mapan.

"Aa..-okay." Kataku terkejut.

Aku berjalan keluar dari perpustakan itu menuju kantor dan berniat untuk mencari Mr Fernando.

"Cam.. Cameron.." Teriak seorang perempuan di belakangku.

Aku berbalik dan menemukan Luna yang sudah berada di belakangku.

"Yes?" Tanyaku.

"Can you help me?" Tanyanya sambil tersenyum.

"Of course." Kataku sambil membalas senyumannya.

"Can you help me to bring this thing please? Its so heavy." Katanya sambil menunjuk box yang ada di bawahnya.

"But i....

"Please....." Katanya memotong.

"Okay okay.." Kataku sambil menagangkat 2 box sekaliguys.

Ini sama sekali tidak berat. Im swear.

"Well.. where are you taking this box?" Tanyaku sambil berjalan mengikutinya.

"There." Katanya sambil menunjuk ruangan di ujung itu. Sepertinya itu gudang. Entahlah.

"Well.. I.... Can you join my party tomorrow?" Katanya membuka percakapan sambil menatapku.

"What? Birthday party huh?" Tanyaku sambil menatapnya lalu menatap jalan.

"Hm.. nope. I always make a party every month." Katanya. But , for what?

"Um... well. I'll go if Emma was invited too." Kataku sambil masuk ke dalam ruangan itu lalu meletakkan box itu disana.

"Well.. honestly i already invite her. But you know , she really hate me. And yeah , maybe she wouldnt come or if you told her to go with." Katanya sambil menatapku.

"O-okay then." Kataku sambil tersenyum dan melangkah keluar ruangan itu.

Tiba tiba handphonenya berbunyi.

"Hi babe -- Okay okay -- Sipp , lu tunggu aja sana."

"Im sorry i have to go now. And dont forget my party tomorrow at 7 in my house. Emma knows where is my house." Katanya sambil tersenyum lalu berlari seperti ada kepentingan yang penting.

Well.. dengan acara besok , mungkin aku bisa mengetahui pria misterius itu.

****

SORRY PENDEK 😂 ku gabut...
See you in next chapter..

My Sexy Nerd [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang