Sequel

4K 121 6
                                    

Aku bangun dengan nafas yang tergesa gesa. Aku menatap sekelilingku dan mendapatiku berada di tempat yang asing. Aku mencari satu sosok yang sangat ku harap berada di sisiku saat ini. Aku mendapati mom sedang tidur sambil mengenggam tanganku.

"M-mom?" Ujarku dengan suara yang serak.

Mom bangun dan menatapku dengan tatapan terkejut.

"E-emma? Kamu sudah sadar? Syukurlah." Mom memelukku dengan sangat erat.

"A-apa yang terjadi?" Tanyaku penasaran.

Mom melepaskan pelukannya dan menatapku. "Kamu telah sadar setelah satu tahun koma dan berbaring di tempat tidur ini akibat kecelakan sayang. Tapi untunglah , kamu sudah siuman. Mom sangat senang." Mom kembali memelukku lagi, bahkan lebih erat.

"Hah ? Kecelakaan?"

"Iya." Mom mengangguk. "Kamu kecelakaan akibat kamu baru putus dari Matthew. Tapi sudalah , lupakan hal itu." Jelas mom.

Aku berpikir keras tentang apa yang terjadi tapi aku tidak ingat tentang kecelakaan atau hal apalah itu.

"Cameron dimana mom?" Tanyaku.

Mom menatapku terkejut. "Cameron? Siapa? Temen kamu?"

"I-iya.."

Mom berpikir keras. "Teman kamu yang sering datang itu , Betty , Jack terus..--

"Cameron mom.."

"Tidak ada setau mom." Ujarnya.

Aku terdiam sejenak. Mom hanya menatapku.

"Sepertinya kamu masih sakit , kamu harus banyak istirahat. Mom panggil dokter dulu ya untuk cek kamunya." Ujar mom lalu meninggalkan aku di dalam kamar ini.

Jadi selama ini cuma mimpi?

Kindly play the video
On mumed.

Aku pulang ke rumah setelah hampir 3 hari berdiam di rumah sakit. Untung saja aku cepat pulih.

Aku menginjakkan kakiku di dalam rumah yang bahkan aku sempat lupa bagaimana bentuknya.

Jujur , apa semua yang ku lalui selama ini hanyalah mimpi? Cameron hanyalah mimpi semata? Cinta yang ada padaku selama ini hanyalah mimpi?

Aku sudah terlanjur mencintainya dan ia hanyalah khayalan?

Aku melalui hari hariku seperti biasa. Matthew yang sudah entah berpacaran dengan siapa itu , aku tidak mengingatnya. Intinya aku merasa pacarnya itu sangat dekat denganku. Tapi entahlah , kalau kita dekat pasti ia tidak akan berpacaran dengan mantan pacarku bukan?

Hari hari berlalu begitu cepat, hari hariku yang selalu sama. Sendirian. Tidak ada seseorang yang ku harapkan bersamaku.

Aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah setelah pulang sekolah.

Mom menghampiriku dengan ekspresinya yang tidak dapat di tebak itu.

"Ada apa dengan ekspresimu mom?" Tanyaku bingung.

"Anak teman mom akan kesini."

"Siapa?" Tanyaku cepat.

"Ada deh , bentar lagi ia datang."

Aku mengangguk tidak peduli dan masuk ke dalam kamar.

Aku mandi dan membereskan segala yang bisa di bereskan.

"Emma.." Panggil mom dari luar.

"Iya." Aku segera menghentikan aktifitasku membersihkan kamar , aku keluar dari kamar dan menghampiri mom.

"Kenalin ini Emma." Ujar mom tiba tiba. Aku membulatkan mataku menatap arah tatapan mom di pintu.

Mataku bertemu dengan mata coklatnya yang sangat terang itu. Ia memakai pakaian bewarna coklat dan membawa koper.

"Ini adalah Cam..--

"CAMERON!." Aku berlari ke arah Cameron dan memeluknya erat. Aku merasakan tubuhnya agak terpelanting ke belakang karena ia terkejut. Ia melepaskan genggamannya di koper dan diam di tempat.

Air mataku perlahan keluar , entah apa yang terjadi padaku saat ini. Walaupun aku tau Cameron sudah melakukan kesalahan besar padaku. Tapi entah kenapa hal yang ingin ku lakukan saat ini adalah hanya memeluknya. Memeluknya dan tak ingin melepaskannya.

"Cameron.." Suara tangisanku terisak isak.

"E-emma? Do we know each other?" Tanya Cameron masih dengan posisi diam di tempat.

"We were." Jawabku sambil masih menangis. "No matter what , you have to promise me that you will stay by my side forever."

"W-what?" Tanyanya terkejut.

"I know what you're gonna do , i know the problem that you have right now. Believe me , we can solve the problem together." Ujarku , tangisku semakin menjadi karena mengingat masalah masalah yang di mimpiku itu. Aku benar benar sangat merindukannya. Aku tidak mau hal yang sama terjadi.

Cameron terdiam. Tidak ada aksi darinya sama sekali.

Aku juga terdiam, tapi tangisanku terus berlanjut.

Dia malah memelukku lebih erat dari aku memeluknya. Aku membulatkan mataku dan berhenti menangis karena aksinya.

"You promise me?" Tanyanya.

"Iya. Gue ga peduli motif lo apaan datang kesini , tapi yang gue tau lo ga seperti yang lo pikirin."

Dia menghela napasnya.

"Promise me you will stay , okay?" Aku melepaskan pelukannya dan beralih menatapnya dengan kedua mataku yang basah

"Okay." Ia menghapus air mataku dari mataku dan mengusapnya pelan sambil tersenyum.

●●●●●●

THE END.

Banyak yg tanya kenapa sad ending lol 😂 nah ini uda di buat happy. Thor mirikirin ini pake otak terdalam loh 😑

Thank you, ini bakal jd yg terakhir dr sexy nerd haha. THANK YOU.

Bca next story thor ye "The Diary Of Joy."

Love,
CA

My Sexy Nerd [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang