Setelag 15 menit menunggu Cameron , akhirnya ia datang mengenakan pakaian yang sama kaya 2 jam yang lalu. Dia terlihat membaik dari wajtu tadi. Tapi wajahnya masih pucat dan penampilnnya masih buruk.
"Hai Cam. How ya doin?" Tanya mom sambil memukul pelan pundak Cam dan tersenyum
"Fine." Jawabnya singkat dengan senyuman yang kaku. Matanya bertemu dengan mataku sekilas lalu ia mengambil tempat duduk dan melirik sekitar.
"Tadi Emma cerita kalo kamu uda lancar bahasa ya? Beneran?" Tanya mom di sela sela makan.
"Iya tan."
Dia dari dulu uda bisa juga kali mom.
"Apa yang kalian lakuin ni pas mom ga ada di rumah?" Tanyanya lagi.
Emma menghentikan aktifitasnya. "Ya gitu gitu aja si." Cameron menatapnya memberikan isyarat agar aku tidak membertau mom tentang tadi. Aku sebenarnya sedikit merasa kasian terhadap Cameron, jadi aku merahasiakan hal ini juga.
Setelah makan malam dan bercakap cakapan, Cameron pamit untuk pergi. Mom bingung.
"Kemana kamu pergi Cam? Ini uda malam." Ujar mom.
Cameron menggaruk kepalanya. "Aku masih ada tugas tante , aku juga gatau kapan balik." Katanya sambil menatap aku sekilas.
"Oh. Gatau kapan balik? Lama ya? Tugas apaan? Kok Emma ga ada ?" Tanya mom bertubi tubi.
"Beda tan. Tenang aja tan , aku pasti balik kok tapi gatau kapan. Gausah khawatir tan." Jawab Cameron sambil tersenyum.
"Serius? Oke deh. Kalo ada apa-apa kasih tau ya." Lanjut mom sambil tersenyum dan menepuk pundak Cam lembut. Cameron pun pamit kepadaku dan mom. Sebelum itu , dia berbisik. "Jaga diri lo , gue bakal ada di sekitar lo." Katanya sebelum pergi dari rumah. Aku mengangguk mengerti. Lalu ia pergi.
Malam ini entah kenapa terasa berbeda. Tidak ada orang yang tidur di kasur bawah lagi. Tidak ada yang bernyanyi saat tengah malam. Dan tidak ada yang sesak pipis di tengah malam lagi. Cameron telah pergi, dan aku tidak tau kapan ia akan kembali.
Pagi ini , aku berjalan seperti biasa ke sekolah. Tanpa Cameron. Aku menunggu agar bus sekolahku pergi menjauh lalu aku bergegas pergi sekolah. Aku berjalan sekitar 20 menit lalu sampai di sekolah. Sesamapainya di sekolah , aku tidak menemukan sosok Cameron di kelas. Ataupun di sekitar. 2 jam berlalu , dan Cameron bukan telat lagi , tapi ia bener bener tidak hadir hari ini. Aku merasa ada yang tidak beres terjadi terhadapnya.
"Emma?" Panggil seseorang dari belakangku. Ternyata itu Luna. "Cameron mana?" Tanyanya ketika ia berdiri tepat di sebelahku.
"Gue gatau juga." Ujarku serius.
"Lah? Kalian ga bareng ke sekolah?"
"Engga , dia pergi semalam , terus ga balik balik sampe hari ini." Ujarku menghela napas.
Luna menatapku terkejut. "Apa ini karena kemarin? Dia ga kenapa kenapa kan?"
"Dia bilang ke gue sih jangan khawatir. Tapi gue gabisa."
"Asal lo tau ya Em , gue uda putus sama Matt." Lanjutnya. Aku berpaling ke arahnya. "Kenapa?" Tanyaku terkejut.
"Gue baru tau kalo gue salah karena rebut Matt dari lo." Ujarnya sambil menghela napas dan tetap berjalan.
"Lo ga perlu lakuin itu kok. Gue uda lupain Matt dari dulu dulu kali." Kataku sambil menepuk pundaknya pelan.
"Ya kan intinya gue gamau aja nyakitin perasaan lo lagi. Gimana pun juga , dia itu kan mantan lo , masa sahabat lo pacaran sama mantan lo? Kan ga enak." Lanjutnya tertawa.
Kita membahas banyak hal hari ini, semua murid ada yang sebagian terkejut melihat hubungan kami kembali. Persahabatan yang sudah terkubur kembali bertumbuh layaknya dulu.
"Hari ni ke mall kuy." Ujar Luna tiba tiba.
"Jam berapa?" Tanyaku.
Dia menaikkan alisnya. "Pulang sekolah aja gimana?" Tanyanya.
"Oke." Jawabku sambil tersenyum.
Dunia serasa sepi tanpa adanya Cameron. Biasa ka lah yang selalu menanyakan keberadaanku , dia yang ada di sisiku dimana pun. Sekarang sudah berbeda , walaupun baru sehari.
Luna membawa mobilnya pagi ini ke sekolah. Karena ia telah putus dari Matt , dia jadi pergi ke sekolah tanpa jemputan dan antaran. Jadi ia mengendarai mobilnya sendiri.
Setelah 15 menit perjalanan, mereka sampai. Luna memarkirkan mobilnya di tempat parkir dan mereka bersama sama berjalan masuk ke dalam mall.
"Lo mau ngapain sekarang?" Tanyaku.
"Ya beli apaan kek. Gue laper." Luna berjalan lebih cepat dariku , ia berlari menuju tempat makan yang ada di sudut lantai 1 ini.Dulu, itu adalah tempat makan favoritku dengan Luna.
"Lo masih inget kan tempat ini?" Tanya Luna.
"Yap." Jawabku singkat. "Yok makan , laper." Kataku menariknya.
"Lo ga ngerasa dari tadi kayak ada yang ngikutin?" Tanya Luna sambil berjalan ke meja makan setelah memesan beberapa makanan.
"Hah? Masa?" Tanyaku penasaran sambil melihat ke sekitar.
Luna melakukan hal yang sama. "Dari kita di tempat parkir tu perasaan gue uda ga enak , kayak ada yang ngikutin." Katanya hampir berbisik.
"Ih ,jadi ga tenang deh makan kalo gini." Kataku sambil menggaruk garuk kepala.
"Yauda makan aja dulu , mungkin tu cuma perasaan gue aja." Katanya sambil menghela napas.
********
Sorry lama update. Ga ada inspirasi. Hehe.
Next ? Vomment.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Nerd [COMPLETED]
Fanfiction"Just pretending that he is your cousin" Cameron Dallas fanfiction. Copyright © 2016 by Cindy Angela. All Right Reserved. P.s : sorry kalo banyak grammar yang buruk. Happy reading ✌