chapter 26

3K 145 1
                                    

Tidak ada hal lain yang ku lakukan selai berbaring menunggu waktu. Aku penasaran , siapa yang ingin bertemu ? Kenapa harus melalui Matt ?

Aku sudah bersiap siap satu jam sebelum pergi. Aku memakai dress berlengan panjang dan mengerai rambutku.

"Kemana ?" Tanya mom saat aku berjalan keluar.

"Pergi sama temen." Jawabku lalu duduk di sofa.

"Sama siapa?" Tanyanya lagi. "Cameron?"

Aku terdiam sejenak. "I-iya." Jawabku berbohong.

Mom menghela napas. "Untung aja ada kabar ya tu anak. Bagus deh."

"Uda berapa hari dia ga pulang coba? Hampir seminggu." Lanjut mom lagi lalu berjalan ke arahku.

Aku mengangguk. "Tenang aja. Dia ga apa kok."

"Tau." Mom tersenyum. "Mana dia? Suruh dia mampir dulu lah."

Aku menatapnya. "Hah? Kami buru buru mom." Jawabku cepat.

"Buru buru? Sekarang?"

"Ntar lagi sih. Tapi buru buru , tenang aja kok , pasti balik."

"Dia ga kenapa kenapa kan? Serius?"

Aku mengangguk sambil tersenyum. Aku melirik ke ponselku yang sedang berdering ini.

Matthew is calling....

"Ha-halo? Uda di luar ya? Iya iya gue keluar." Ujarku cepat.

"Hati hati ya sayang. Titip salam sama Cameron." Teriak mom dari dalam. Aku mengangguk dan melambaikan tangan.

Aku memasuki mobil sedan merah yang terparkir di depan rumah. Aku duduk di kursi depan. Aku melihat ada sosok Matthew yang sedang menyetir yang tersenyum ke arahku. Aku membalas senyumannya. Lalu aku mengambik posisi tenyamanku di mobil.

"Hai Em." Ujar seseorang dari kursi belakang. Lantas aku langsung berbalik. Sosok yang sangat familiar duduk tepat di belakangku ini. Aku cukup terkejut. Aku menutup mulutku sambil menatapnya.

Itu William.

"Ini abang aku , namanya William." Lanjut Matthew sambil menyetir. William mengedipkan salah satu matanya ke arahku. Aku masih terdiam menatapnya.

"Gimana kabarnya?" Tanya William seketika.

"Ba-baik." Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini. Apa aku harus kabur? Harus teriak? Tidak tau.

"Well.. dia yang mau ketemuan sama lo." Lanjut Matthew.

"Hah?" Tanyaku terkejut. "Di-dia?"

"Iyalah. Gue ga pernah cerita ke lo tentang abang gue?"

"Ada sih , tapi gue lupa." Jawabku jujur. Matthew dan William tertawa bersama. Aku tidak tau apa yang terjadi setelah ini. Aku mulai mengingat bahwa William akan membalas dendamnya. Apa Matthew akan terlibat ? Apa Matthew mengetaui hal yang abangnya itu lakukan?

"Kita ke aw restaurant aja." Sahut William dari belakang. Aku masih terdiam memikirkan apa rencana yang akan di lakukan oleh William.

"Oke." Jawab Matthew lalu ia memutarkan stir ke arah kanan.

Mobil sedan itu berhenti di tempat parkiran lalu Matthew keluar pertama.

"Nice to see you again Emma." Ia berbicara sebelum aku membuka pintu. Aku menghiraukannya. Terdengar suara tawanya yang licik itu dari dalam.

"Mau pesen apa ?" Tanya Matthew ke arahku.

"Samaan aja." Jawabku.

"Oke."

Kami duduk di meja tengah. Dan untungnya disini ramai. Jadi aku tidak perlu merasa takut. Aku dari tadi merasakan bahwa William dari tadi menatapku. Aku merasa risih. Berkali kali aku menghela napas berharap dia tidak menatapku lagi , tapi hal itu tidak menghentikannya. Ia masih tetap menatapku.

"Gue ke toilet bentar." Aku bangkit berdiri lalu membawa ponselku bersamaku ke toilet. Aku tidaj benar benar ingin buang air kecil, aku hanya ingin menenangkan diriku sejenak dari tatapan orang gila itu.

Aku menghela napas kencang lalu menatap diriku di cermin. Tiba tiba ada pesan masuk ke ponselku.

Unknown : i told you right? Lo ga bisa ngehindarin gue. Gue ada dimana pun buat tagih dendam gue.

Aku langsung menutup ponselku dengan cepat dan membasuh wajahku berkali kali.

"Tenang Em.. jangan takut. Ada Matthew." Batinku. "Tapi ? Lo gabisa percaya sama Matthew Em. Dia sama aja kayak abangnya." Batinku kesal lagi.

Sial. Apa yang harus ku lakukan sekarang?

*********

Yeyy , bentar lagi thor mau namatin ni work deh. Ci yuuuuuuu next chapter ye 😊

My Sexy Nerd [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang