chapter 10

5.4K 216 10
                                    

"What? No i cant.." Kataku sambil menggembalikan kunci mobil ke tangan Cameron.

"Your mom ever told me that you was skilled in drive." Kata Cameron sambil menggembalikan kunci ke tanganku lagi.

"Okay but... its been a long years okay.. and i forgot how to drive now." Kataku sambil menggembalikan lagi kunci mobil itu ke tangan Cameron.

"Come on..." Kata Cam langsung menarikku ke dalam mobil dan dia langsung duduk di kursi depan samping pengemudi yang artinya aku menyetir.

"Okay okay... but im not sure." Kataku.

"Drive faster Em.." Kata Cam sambil tertawa melihatku fokus ke jalan.

"Shut up.. im focus right now." Kataku sambil menatap jalanan yang kosong itu.

"What ? We're still 50km in front of your home." Kata Cam sambil menatapku dan tertawa.

"Im trying to.." Kataku.

"What the hell Em? Why you are so slow." Kata Cam menatapku dan tertawa lagi.

"Then you'll drive now." Kataku sambil menatapnya dan berhenti tiba tiba di jalan ini.

"Dont stop Em... There ara so many car on our back." Kata Cam sambil menatap ke belakang.

"Then , shut up. I'll drive slowly so we both not die." Kataku sambil melanjutkan perjalanan.

"Anyway.. where are we going now?" Tanyaku saat setengah perjalanan.

"Beach please.." Kata Cameron sambil menatap jalanan yang mulai rame ini.

"What ? No way...."

"For me please......." Kata Cameron sambil menggoyang-goyangkan bahuku dengan keras seperti anak kecil.

"Shit Cam. Im the one who bad mood , and now why you not trying to make my mood good? Oh gosh.." Kataku sambil menatapnya.

"Can we go to beach please ? Please......." Rayu Cameron sambil menatapku dengan tatapan yang...... arrgh..

"Okay okay. Damn it." Kataku sambil memutarkan stir ke belakang dan melaju dengan kencang.

"Yay.. we're going to beach.. yay." Kata Cam kegirangan seperti anak kecil.

30 menit kemudian , aku dan Cameron sampai di pantai. Sekarang sudah menjelang malam. Pemandangannya sangat... arrgh.. indah sekali. Aku menatap Cam yang asik menatap matahari yang hampir terbenam itu. Dengan tatapannya aku seperti ingin sekali berada di depannya dan...

Astaga. Apa yang ku pikirkan? Tidak.. jangan dulu Em.. Aku bahkan belum bisa melepaskan Matthew dari hatiku.

"Hey , what are you looking? You looking at me huh?" Tanya Cameron sambil menatapku dengan senyuman licik.

"No way..." Kataku singkat.

"I know im handsome tho... But , dont you dare to falling in love with me. Cause i just want to make friend with you , not a relationship." Katanya menbanggakan diri.

"What ? No , i didnt love you." Kataku sambil memalingkan pandangan.

Dia.... menganggapku teman? Tidak lebih?

"Cause yea... i have a lot of girl friend but they love me more than friend. I thought we were just fried. They want me to date them one by one." Katanya serius menatapku.

"Oh yeah? Please Cam. I am never in love with you. Okay ?" Kataku pada Cameron.

"Good. But i cant trust you. Maybe you can fall in love with me. Yahh you know , we are one room , one house , one school , one car , everything both. And maybe you can falling in love with me. As me too." Katanya sambil menatapku. Kali ini sangat serius.

"What ? And now you say that you are fall in love with me?" Tanyaku terkejut.

"No.. not yet. I said maybe Em.... Look. The sunset." Katanya, lalu menunjuk ke arah matahari yang terbenam itu.

Dengan cepat aku mengambil handphone dari kantongku dan memotret gambar sunset itu.

Cameron. Dia hanya menatapi matahari itu. Tatapannya seperti dia jatuh cinta dengan matahari itu. Entahlah. Aku masih bingung dengan kata katanya. Dia bakal jatuh cinta sama aku? Wait , tapi katanya not yet.. not yet berarti..... dia akan mencintaiku , tapi bukan sekarang.

Astaga Emma.. apa yang kau pikirkan? Mana mungkin dia menyukaimu Em.. kau adalah nerd.

"Ayok pulang.." Kata Cam sambil menatapku ketika mataharinya sudah terbenam.

"Hm. Yeah." Kataku.

Tiba tiba , kepala kami terantuk bersamaan. Sial.

"Aw." Kataku sambil memegang kepalaku. Dan dia hanya tersenyum.

"Sorry.. my bad." Katanya sambil menggosok gosokan kepalaku dengan tangannya yang lembut.

"Okay okay. Come on. My mom will worried bout me." Kataku sambil melepaskan tangannya di jidatku.

---

"Good morning." Kata Cameron saat aku membuka mata dari tidurku.

"Hm." Kataku singkat dan mengucek mataku.

"Ayo pemalas.." Kata Cameron.

Aku menatap matanya dan terdapat mata panda disana. Kenapa dia ? Tidak tidur ? Atau... susah tidur ?

"Why your eyes......

"Oh , ini karena aku belajar bahasa indonesia semalam. A-aku i mean , i didnt sleep yet. So yeah..." Katanya yang membuatku terkejut.

Aku baru sadar bahwa dia berbicara bahasa indonesia. Accentnya semakin bagus.

"Nice try. But dont you dare to not sleep. Cause you will sick." Kataku sambil beranjank dari tempat tidur.

"Why you so worried ? You never worried bout me" Katanya sambil tertawa dan menatapku ke kamar mandi.

"Aa... im not worried bout you." Kataku sambil masuk ke kamar mandi dan menutup pintu dengan keras.

Tapi , di kamar mandi aku malah tersenyum mengingat kejadian kemarin. Terantuk. Well.. kejadian memalukan , tapi itu adalah sejarah.

"Dont smile Em.. i know you are." Kata Cam berteriak dari luar sambil tertawa.

"Shut up.." Kataku sambil menahan tawaku.

----

"Well so.. today i try to find who is the guy with Luna yesterday." Kata Cameron sambil mengikutiku dari belakang.

"Oh yeah... just find out." Kataku sambil menuju lokerku dan mengambil beberapa keperluan.

"Still remember bout that right?" Tanyanya sambil menatapku dan bersandar di loker sebelahku.

"Yap." Kataku singkat.

"Well.. its first day. And i still have 2 days more. And i swear i will find out who is that guy." Katanya sambil berputar putar tidak jelas.

"Yeahhhh.. good luck for you." Kataku sambil menatapnya flat dan bertepuk tangan.

"Thenn.... in 3 days , i can get my wishes... yay." Katanya lagi.

"Hm.." Kataku singkat.

******

SAPP GUYSSS.... 😂 ku balek lagi with another boring chapter and garing tho.... ku bingung alurnya gmna 😂 kalian mau aku tetep lanjutin ni gaje story? Mau gaa ? Wkwkwkkw

-CA

My Sexy Nerd [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang