Doni dan makanan kesukaan

4.3K 140 0
                                    

"Mama tahu kamu sudah siap untuk menikah regita, mama yakin kamu bisa jadi istri yang baik,"ucap mama di pagi hari yang indah. Tak jadi indah pagi ini karena ucapan mama.
Hari sabtu lalu aku sengaja pulang karena mama bilang sedang buat roti kesukaanku. Aku sudah lama kangen dengan roti buatan mama. Sudah lama sejak mama memutuskan untuk pensiun, mama memang berkutat lagi dengan dunia nya. Dunia dapur. Seingatku, semasa kecil, sewaktu pasien mama belum banyak dan papa masih merintis rumah sakit kami yang masih disebut Klinik, mama sangat suka dengan dapur. Hampir setiap masakannya sangat enak. Desert desert yang mama buat selalu menyimpan cita rasa sendiri. Walaupun hanya tepung terigu diuleni mentega dan entah apa lagi bahan lainnya, setiap desert buatan mama selalu enak.

Dddrrrttt...
"Momski" tertera di layar handphone ku.
Agak malas aku mengangkatnya, karena aku tahu pasti mama hanya ingin menceritakan tentang laki laki yang mama jodohkan untukku.
Mati layar HP ku, tak berselang lama BBM dari mama pun masuk.

Ddrrtttt...
Mom:
Kakak....Regita sayang, masih tidur kah? Ini sudah jam 06.45 lho...tidak bekerja kah kamu? Jam 07.00 kan kamu masuk kerja? Mama buat roti kesukaanmu. Hari ini adikmu Rendy akan menginap bersama Eleonora istri dan anak anaknya, tidak rindu kah kau dengan mereka?

Ahhh mama...betapa rindunya aku dengan suasana rumah. Dengan mama, papa, Rendy, istrinya dan keponakan keponakan ku yang imut imut. Mata mereka indah sekali, yang satu berwarna biru dan yang satu berwarna hitam. Perpaduan yang sangat indah.

Me: mama cantik, aku sudah bangun dan sudah berangkat bekerja, tadi aku tidak angkat telpon mama karena aku sedang menyetir mobil, katamu tidak boleh menyetir mobil sambil mengangkat telepon. Aku akan pulang nanti dan menginap. Hari senin aku akan berangkat dari rumah untuk bekerja. Kamarku di buka saja ya mama cantik agar bau kamar yang tidak pernah ditempati menjadi wangi. See you momski....love you....

Ddddrrttt

Mom:
Baiklah anak mama yang manja, mama siapkan kamar pink mu itu. Oh iya...mama titip belikan sesuatu untuk keponakanmu. Boneka minion yang kamu janjikan belum sempat kamu belikan, daripada nanti mereka menagih padamu. Ya kan? See you darl... selamat bekerja. Jangan lupa cari jodoh.

Ahhh....boneka minion...sudah hampir sebulan aku menjanjikan boneka itu ke mereka. Baiklah sebelum pulang nanti aku mampir dulu ke mall terdekat saja. Hhuufffhhhttt....susahnya menjanjikan anak kecil. Pesan mama terakhir selalu saja. Menyebalkan!!

Sebaiknya aku telpon Doni, aku akan minta dia menemaniku ke mall untuk cari boneka minion. Tapi dia dinas apa ya? Ahh...nanti dulu deh...aku breafing pagi dulu. Eh...itu Doni... ternyata laki laki manis itu dinas pagi. Baiklah nanti saja selesai breafing aku ajak dia.

"Hai ta...sudah datang rupanya, ayo bareng ke aula,"ajak Doni.
"Seeppp....ayo...don, nanti sarapan denganku ya?"ajakku pada Doni
"Siap nona manis, sejak kapan kalau aku sarapan, aku tidak bersamamu?"ungkap doni
"Helehhh don...masih terlalu pagi untuk bergombal ria denganku,"ujarku tertawa.
"Senyummu ta...itu yang buatku tidak bisa tidur,"kata Doni merayu.
"Aihhh...sudah...sudah...kita sudah ditunggu di aula, sepertinya hanya kita yang belum datang,"ucapku malu.
Sambil menggandeng tanganku, Doni menarikku ke aula. Entah kenapa setiap kali tanganku di genggam oleh Doni, aku tidak pernah menolaknya.

Time to breakfast at pantry
"Don...nanti pulang dinas, mau nggak temani aku ke mall terdekat di sini?"tanyaku
"Tumben mau ke mall, mau cari apa?"tanya Doni heran
Aku memang jarang sekali ke mall, biasa ke mall hanya untuk belanja keperluan sehari hariku saja. Malas rasanya berada di tempat keramaian.
"Mau cari boneka minion untuk dua keponakanku. Aku sudah menjanjikan lama sekali pada mereka. Rencana nya hari ini aku mau pulang, menginap di rumah orang tuaku dan dua keponakanku juga akan menginap menghabiskan weekend mereka,"jelasku
"Yah...kok pulang sih? Malam ini aku mau mengajakmu tempat ibu, kemarin ibu menanyakanmu ta,"ucapnya.

Hanya Ini Yang KuPunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang