senyumnya

1.7K 87 0
                                    

06.00

Kamar tercinta

"Regitaaaa....."teriak mama memekakkan telingaku dipagi ini.

Aku yang masih terlelap tidur di bawah selimut tercinta pun mau tak mau membuka mata dan sudah ada ibu ratu di sampingku sambil menangis.

"Aih...mama ini, pagi pagi sudah cengeng, katanya aku di suruh pulang, sudah pulang malah ditangisi, aku pergi lagi nih..."kelakarku.

"Pukkk...mama menepuk pundakku

"Jangan pergi lagi ta...mama sangat merindukanmu. Karena kamu sudah di rumah, mama mau buat brownies dan tiramisu, tapi kau harus temani mama"ucap mama bersemangat.

"Busyettt....masih nyuruh saja ibu bos kita ini, iya...iya...aku bantu. Bantu doa dan bantu makan, tapi ijinin aku tidur lagi. 1 jam saja mam...ngantuk banget nih...lagian masih kangen sama selimut dan bantalku, please...."pintaku.

"Baiklah anak manja. Mama akan memberi waktu 1 jam dan mama akan menghubungi Rendy, karena hari ini Rendy akan datang dari Bali untuk menghadiri pernikahan dr. Anto besok. Hari ini agendamu banyak sayang, kamu harus cari gaun dan booking untuk make up kita berdua, lalu mama akan menghubungi Yonathan. Dia pasti akan sangat bahagia. Biar nanti Yonathan yang mengantar kita jalan jalan. Ok..."cerocos mama.

"Mom....jangan beri tahu Yonathan dulu ya...please....biar saja aku ketemu dia d pernikahan dr. Anto. Aku tidak mau membuat dia menungguku....please"pintaku

"Eeuummmbbb...ok honey anak mama yang manja. Mama tidak akan memberitahu Yonathan. Biar dia sendiri yang tahu tentang kepulanganmu, tapi hari ini kita harus keliling kota, wisata kuliner. Sepertinya makanmu tidak teratur, sedikit kurus kamu sekarang"ucap mama seperti biasa.

Mama meninggalkanku dalam selimut dan membiarkanku terlelap tidur. Pasti mimpi indah lagi aku pagi ini.

09.00

Still at my best room.

Mama ternyata membiarkanku tertidur sampai sekian jam. Mungkin dia melihat aku yang begitu lelap tertidur. Dimana dia ya?

"Ta...kau sudah bangun? Mama tadi mau membangunkanmu, tapi mama lihat kau tidur lelap sekali, jadi mama biarkan. Bahkan papa mencium mu pun kau tak terbangun, jadi mama tak tega. Papa sudah berangkat dengan senyum terlebar dan mama sudah menyiapkan sarapan seperti biasa. Ta....kau tak memberi tahu bu Rena bahwa kau sudah kembali?"ucap mama mengagetkanku tentang bu Rena.

"Belum ma...besok saja di pernikahan dr. Anto pasti kami bertemu. Aku masih malas bertemu orang orang rumah sakit. Mom...boleh aku meminta sesuatu?"tanyaku.

"Apa ta? Katakan...selama mama bisa...mama akan menyanggupinya"ucapnya bijak.

"Eeuuummmbbb....nanti sebelum kita jalan jalan, boleh aku menengok makam Doni? Aku ingin memberitahunya bahwa aku sudah kembali. Bisa mom?" Tanyaku ragu.

Mama berpikir cukup lama dan akhirnya,"baiklah ta...tapi sebentar saja ya...setiap kali mama melihat makamnya, mama langsung teringat malam kau disanderrrr.....

"Sssstttt....jangan dilanjutkan mom, semua sudah berlalu. Doni sudah menerima akibatnya. Aku hanya ingin memberanikan diriku bahwa Doni memang sudah tidak di dunia ini lagi, thanks mom!"ucapku haru.

Aku berjalan bersama mama menuju makam Doni. Dari kejauhan, aku melihat satu sosok yang sangat aku kenal. Dia.... ibunya Doni. Sesak sekali rasanya dada ini melihat beliau ada di makam anaknya. Gara gara aku, anaknya jadi meninggal dengan cara yang tidak baik. Walaupun tidak 100% kesalahanku, tapi aku ikut andil dalam membuat Doni tak bernyawa. Aku memberanikan diriku menemui ibu. Resiko aku kena marah, kena pukul atau apapun akan aku terima. Karena aku ujung pangkalnya.

"Selamat siang bu....lama tak berjumpa"ucapku mengawali perjumpaan ini.

Dengan terkejut sambil menghapus air matanya, ibu Doni memelukku sambil berkata," maafkan doni ta...ibu tidak tahu akan seperti ini. Maafkan dia agar jalannya tenang".

"Bu...aku tidak pernah marah dengan Doni. Dia laki laki baik. Saya yang membuat semuanya menjadi tidak baik. Seandainya saya tidak menerima cintanya. Seandainya saya tidak menyambut uluran cintanya, mungkin dia akan berada di sisi ibu sekarang"ucapku sambil menangis.

Kupeluk wanita renta yang menangis di hadapanku. Aku tak menyangka akan bertemu dengan dia lagi. Lebih kurus dan rambutnya sudah banyak yang beruban. Pasti tekanan hidup membuat dia menjadi seperti ini. Pasti omongan orang tentang aku dan doni membuat dia drop sekali. Aku merapatkan pelukanku sambil berkata," dia sudah bahagia bu...kita akan bertemu dengannya lagi di waktu dan tempat yang berbeda. Ikhlaskan dia pasti ibu akan jauh lebih baik, saya sudah memaafkannya. Bahkan saat ini, saya sangat merindukannya".

"Terimakasih ta...terimakasih...pantas sekali Doni sangat mencintaimu. Kau wanita yang baik, sayang sekali cara mencintainya yang salah"ucapnya.

Aku mencium kening ibu dan menghapus air mata. Mama datang memeluk kami berdua sambil berkata," Regita tidak punya apa apa selain cinta bu dan karena hanya cinta yang dia punya, maka sekarang dia ada di sini"ucap mama juga sambil menangis.

Aku memang mengagumi mama. Dalam banyak hal dia sangat bijak. Dan aku betul betul menyayangi kedua wanita di hadapanku. Mama mengajak ibunya Doni masuk dalam mobil dan membiarkanku di samping pusara doni.

"Hai manis...apa kabar? Kau merindukanku? Aku merindukanmu. Banyak hal terlewat tanpamu don. Banyak cerita tak lengkap tanpamu. Aku sangat merindukanmu. Kau tahu, Tuhan tidak adil. Dia membawamu pergi, tanpa Tuhan tahu bahwa masih banyak yang bisa kau lakukan di dunia ini. Apa pekerjaanmu di samping Tuhan don? Kau sudah sampaikan pada Tuhan bahwa kau ingin aku tetap bahagia? Aku bahagia don, sangat bahagia. Kau membuat hidupku bahagia. Dengan cara apapun, kau membuat semuanya berubah. Kau lihat wanita tua yang tadi memelukku? Dia merindukanmu lebih dari apapun don. Dia yang menemanimu di saat kau butuh don. Aku hanya wanita yang hadir dalam hidupmu. Maaf don...kalau saat ini ada cinta lain yang mulai masuk dalam hidupku. Terimakasih untuk semuanya doni Manantha Putra. Aku benar benar sangat merindukanmu. Kita bertemu di dunia berbeda ya don...sampaikan rinduku pada Tuhan, katakan padanya untuk selalu menjagamu dan sampaikan juga padanya terimakasih karena sudah membawamu masuk dalam hidupku. Aku bahagia pernah bersamamu dan aku memaafkanmu. Selamat tinggal manisku. Titip rindu untuk cintaku"ucapku sambil menangis.

Aku terdiam melihat pusaranya dan aku melihat Doni berdiri di hadapanku sambil tersenyum dan berkata,"aku mencintaimu Regita sampai kapanpun".

Dia menghilang bersama sepoian angin dan aku meyakini bahwa cintanya padaku tak akan pernah padam serta aku tahu tentang restunya untuk cintaku selanjutnya. Karena aku yakin, doni tahu bahwa hanya cinta yang ku punya.

Sedih deh sama Doni....
Penasaran kelanjutannya??? Penasaran dengan Yonathan?
Don't miss it guys....

Ditunggu vote dan commentnya

Enjoy reading
GB

Hanya Ini Yang KuPunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang