clara timothy

1.6K 57 3
                                    

"Ta...kau baik baik saja?"tanya bu Rena khawatir.

"Entah lah bu...perutku sakit sekali dan kepala ini terasa pusing. Mungkin ke capek an".jawabku.

"Tidak bisa ini ta, kau harus periksa kandunganmu. Biar mama dan papa serta yonathan yang menunggu suster Ana. Kalau kau tak mau menurut, ibu akan bilang ke Yonathan dan mamamu"ancam bu Rena.

"Baiklah bu...aku akan memeriksakan kandunganku. Tapi ibu jangan bilang siapa siapa ya!"tukasku.

Bu Rena memganggukkan kepala sambil melihat aku berjalan ke arah bagian kandungan.

"Bu...ibu lihat Regita?"tanya Yonathan.

"Eeuummmbbb...tadi Regita...Regita ke kantornya"ucap bu Rena bohong.

"Ibu jangan bohong deh...Regita ke mana?"tanya Yonathan.

"Dia ke dokter kandungan than. Tadi dia merasa perutnya sakit sekali dan kepala nya pusing. Ibu suruh dia ke dokter kandungan. Mungkin baru mengantri. Tadi dia tidak mau than, takut membuat khawatir katanya"jawab Bu Rena.

"Ya ampun Regita....terimakasih bu...aku ke tempat Regita dulu"ucapku sambil berlari.

Di Poli kandungan sudah ramai orang berkerumun. Kata mereka ada wanita pingsan. Yonathan khawatir itu adalah Regita karena banyak karyawan yang mengerumuninya. Yonathan menyeruak masuk ke kerumunan itu dan....

Benar...

Wanita pingsan itu adalah Regita. Wajahnya terlihat pucat sekali. Yonathan segera mengangkat Regita dan membawanya langsung ke UGD. Beberapa karyawan memanggil dr. Andini dan pak Robert. Sebagai orang tua Regita, mereka juga harus tahu keadaannya.

"Permisi pak...ada yang mau saya bicarakan"ucap salah seorang karyawan pada pak robert.

"Iya ada apa?"tanya pak Robert.

"Ibu Regita jatuh pingsan di depan poli kandungan pak. Tapi sekarang sudah di bawa ke UGD oleh suaminya"jawab karyawan tersebut.

Orang tua Regita beserta bu Rena segera berlari menuju UGD. Anak mereka pasti terlalu lelah sampai lupa makan dan mengkonsumsi vitamin. Kandungan Regita memang tak pernah rewel. Bahkan Regita rajin sekali mengkonsumsi susu dan vitamin lainnya.

"Ta...bangun hon...jangan kayak gini lagi ta!"ucap Yonathan khawatir.

"Permisi pak, kami akan memeriksa Regita dulu"ucap dr. Bobby.

Yonathan segera menyingkir dari dokter yang akan memeriksa. Dia lupa memberi tahu orang tua Regita, tapi mereka sudah ada di UGD.

"Bagaimana keadaannya than?"tanya mama.

"Aku tidak tahu mom, sepertinya pagi ini dia belum makan dan belum minum vitaminnya. Maaf ya mom"ucap Yonathan menyesal.

"Tidak apa apa than. Kau sudah menjaganya dengan baik. Mungkin kondisinya memang sedang kecapekan"ucap mama.

Yonathan, dr. Andini, pak Robert dan bu Rena menunggu hasil diagnosa dokter. Walaupun dr. Andini juga seorang dokter, tapi dia tak bisa jika yang dihadapi adalah anaknya. Dia tak sanggup.

Dr. Bobby dan dr. Paul segera menemui keluarga Regita. Sambil berjalan mereka menerangkan bahwa, "kondisi Regita lemah sekali. Tekanan darahnya rendah sekali. Mungkin seharian ini belum ada asupan makanan yang masuk dalam tubuhnya dan pasti dia capek sekali."

"Lalu bagaimana dengan anak saya dok?"tanya Yonathan.

"Tadi sudah kami USG dan lihat denyut jantungnya. Memang sedikit melemah pak. Mungkin karena ibunya belum makan apapun, tapi semuanya sudah membaik. Kami ingin Regita beristirahat dulu dan kita lihat kondisinya"ucap dr. Paul.

Hanya Ini Yang KuPunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang