Chapter 4 : Pertarungan sengit

1.5K 112 2
                                    

Dikelas..

"Angel, kamu kenal dengan dengan kakak tadi?" kataku yang sedang duduk disampingnya.

"Hah siapa? kak Michael sama Kak Josh, oh kenal lah, siapa sih yang ga kenal Kak Michel yang terkenal dengan kegantengannya itu.." kata Angel yang mengeluarkan 8 oktav mungkin.

"Eissh biasa aja Ngel, emm kalo Lio liat liat, Angel suka ya sama Kak Michel?" Kataku yang menggoda Angel.

"Hah kok Lio bisa tau.....oops" katanya keceplosan.

"Hahahaha, tuhkan suka, cie cie, nanti gue bantuin deh"

"Bantuin apa?"

Kring...kring...

Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran dimulai, dan hari ini adalah pertandingan kelasku, melawan monster bubby.

"Eh Lio ayok, ini kan pertandingan kelas kita, kita harus menang melawan kelas lain"

"Tapii Ngel, Lio kan gapunya elemen apapun itu..."Kataku gugup.

"Halah, liat dulu nanti"

Angel pun menarik tangan ku untuk datang ke lapangan pertandingan, setelah sampai disana semuanya telah duduk rapih dan bersorak sorai.

Beberapa saat kemudian datang para Raja dan Ratu 'itu', katanya sih disetiap pertandingan pasti ada pemilihan yang dipilih oleh para sang pemimpin ke asrama para petangguh untuk bersaing menjadi ketua devisi eksekusi sekaligus pemimpin dalam perang bedanya pelatihan ini dilakukan langsung di kastil para pemimpin itu. Tapi yang mendapat gelar itu adalah orang yang kejam, sangar, dan sangat tidak punya hati.

Pertandingan berlangsung, satu persatu anak dikelasku maju, ada yang berhasil dan ada yang tidak bahkan sampai terluka parah, dan beberapa pingsan. Sekarang giliran Angel yang maju aku menyaksikan nya dibangku penonton.

Angel memakai baju serba hitam rambutnya yang merah serta matanya juga yang berwarna merah membuat dia nampak seperti iblis yang kejam. Monster bubby itu keluar, dia sangat besar, dan dalam hitungan detik monster itu mengeluarkan senjatanya, tak mau kalah Angel mengeluarkan pedangnya juga. Beberapa detik kemudian Angel melesat, dan tiba tiba dia menebas kepala monster itu sehingga kepalanya terpisah dari tubuhnya, darah yang dikeluarkan dari monster itu pun membuat baju yang ia pakai hampir menjadi warna merah.

Penonton pun bersorak sorai, dan Raja Charlies pun berbicara.

"Dia kupilih menjadi anggota asrama para petangguh" katanya.

Tepuk tangan para penonton pun mulai memberisikan stadion ini. Sekarang giliranku, dan aku sudah pesimis sebelum melawan, karna aku ini tidak punya bakat apapun, menggunakan pedang saja tidak pernah, apa lagi membunuh.

Sekarang aku ada di depan monster itu, kami berhadap hadapan, dengan mukaku yang mulai memerah karna gugup, keringat yang bercucuran itu membuat aku sangat takut.

Kini aku memegang pedang ku dengan gemetar.

"Uuuuuu" kata para penonton, aku hanya menatap mereka semua dengan tatapan membunuh, Monster itu dengan tiba tiba mengeluarkan bola api dari tangannya, dan dengan sempurna mengenai tubuhku hingga aku terjatuh, ini sakit tapi dalam hitungan detik sakit itu hilang, kini monster itu berjalan mendekati ku membawa senjata yaitu tombak, yang siap menancap ditubuhku, kurasa ini sadis.

Aku masih terjatuh, sampai tiba monster itu menancapkan tombak itu ke arahku dan aku menghindar dengan cara melesat, entah mengapa aku bisa melesat ini keajaiban menurut ku, aku berada tepat dibelakang monster itu sekarang, dia segera berbalik menyadari aku yang sudah melesat dengan cepat.

Monster itu sekarang mengeluarkan gigi gigi tajam nya itu sambil mengeluarkan senjata lain, dengan segera aku mengambil dua pedang, dan aku terbang ke atas berada di kepala monster itu, dan aku segera menancapkan pedang itu kekepalanya, tepat dikepalanya. Dia pun jatuh dan mati.

"Apa itu, lihat matanya berubah menjadi hitam, dia nampak seperti malaikat maut sekarang"
"Dia sangat kejam"

Kata para penonton.

Aku menghiraukan nya, aku pun turun, dan aku berniat untuk menyelamatkan monster itu.

Sembuhkan dia batinku. Tiba tiba dengan tidak sadar tangan ku mengarahkan ke monster yang sudah mati itu dan membuat cahaya hijau disekelilingnya, dan mata dan rambutku juga berubah jadi hijau saat itu juga.

"Kenapa dia melakukan itu?" kata salah satu dari penonton.

Setelah aku menyembuhkan nya, dia pun terbangun dan bertanya,

"Kenapa kau menghidupkan dan menyembuhkan ku kembali, setelah kau membunuhku?" katanya.

"Kau pasti punya keluarga, dan kau pasti juga ingin hidup, jadi itulah sebabnya" kataku bijak.

"Tapi aku ini memang hanya ditakdirkan untuk menjadi monster pembunuh dan juga monster yang patut dibunuh"

"Tidak, aku tidak seperti mereka yang kejam"

Lalu monster mengangguk kemudian  menunduk, bak pelayan yang patuh pada majikan nya. Lalu Angel dan teman yang lain nya pun datang menghampiriku, juga Luke yang sedari melihatku dari tadi.

"Lio kamu hebat"
"Lio kamu itu baik sekali"
"Lio kan gapernah bunuh, kenapa jadi sangar gitu sekarang"
"Kamu gapapa?"

Mereka semua bertanya seperti wartawan, dan saat itu juga Raja Charlies bilang bahwa aku juga diterima di asrama para petangguh.

"Dia sangat hebat, sopan, dan baik itulah yang aku inginkan sebagai pemimpin, kau diterima" katanya.

Aku tersenyum tipis, tubuhku mulai bergemetar, perasaanku mulai tidak enak, dan mataku ingin terpejam, tiba tiba tubuhku jatuh, dan semuanya kembali gelap total.

-----

Sorry kalo updatenya lama, yoooo, karna mau nyelesaiin cerita satu lagi, oh ya aku update nya pas 17-an, aku ngucapin selamat ulang tahun Republik Indonesia, 'Merdeka!!' oy oy.

Sekalian mau promo nih, cerita sahabat tercintehh 'Life?' by amandasafina, dan 'Vampire?' by anggunyusticia, wajib baca, wkwkw.

Salam lope lope ♡♡

A Secret✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang