Suara pintu diketuk oleh Luke. Luke sedang berada di pintu kamar Liora. Luke tadi sempat melihat Liora sedang lari dengan perasaan amarah menuju ke kamarnya. Tadinya Luke tidak ingin ikut campur tapi karna dia ingin tahu, dan juga ingin menenangkan Liora.
"Masuk" Lalu Luke memasuki ruang kamar Liora. Liora tidak terlihat dimana-mana, dan kamarnya sangat berantakan, seperti badai baru saja datang. Namun suara isakan tangis yang menjadi tujuan Luke, suara isakan tangis seseorang yang berada di samping ranjang kasur. Liora yang menangis disana, Liora menangis dengan tersedu-sedu, Liora menekuk lutunya, lalu memeluknya erat, dan menenggelam-kan wajahnya.
Luke menghampirinya, tanpa kata Luke duduk disamping Liora, sama dengan hal nya Liora yang mendekapkan lututnya, Luke meniru gaya Liora saat ini. Lalu Luke mendorong ke samping badan Liora yang membuat Liora tersentak sedikit ke samping. Benar saja, Liora langsung mendirikan kepalanya, lalu menatap dalam Luke. Luke berlaga seperti anak polos, Luke hanya membalas tatapan Liora.
Keadaan Liora memang benar-benar buruk. Setelah beberpa detik saling menatap. Liora tiba-tiba menangis kembali, tapi Liora menjatuhkan kepalanya dipundak Luke. Lalu Luke mengelus pelan rambut Liora, Luke memang tidak tau tentang apa yang membuat Liora seperti ini, tetapi Luke tau seorang teman harus membantu teman yang lainnya yang sedang merasa sedih.
Liora sangat nyaman dengan posisi seperti ini, Liora sangat suka Luke yang penyayang seperti ini. Liora suka berada dalam pelukan Luke.
*-*
Sekarang seluruh murid asrama, sedang dikumpulkan untuk pesta yang diadakan untuk murid murid asrama. Sekitar 30 murid sudah memakai gaun pesta, dan sudah terlihat siap untuk pergi ke pasta tersebut.
Pesta ini diadakan untuk bertemu dengan para orang tua dari siswanya. "Kita akan ke negri MearLock" Sahut sang pemimpin asrama.
Negri MearLock adalah negri yang penduduknya adalah sekumpulan peri, namun bukan peri yang selama ini dibayangkan, peri di negri MearLock adalah peri yang aneh, peri yang sangat menyukai warna merah seperti darah, peri yang cahaya nya sangat terang, indah memang, tapi peri itu transparan, cahaya yang mengelilingi tubuh sang peri tersebut, menjadikan peri tersebut seperti tembus pandang. Seperti hal nya seorang peri, peri itu juga mempunyai sayap yang sangat indah, yang membuat semua orang ingin menatap terus menerus sayapnya, rupa nya pun sangat menawan, peri wanita maupun lelaki, namun itulah trik peri-peri disana untuk menjadikan seorang 'pendatang' baru untuk dijadikan seperti mereka. Peri sama sekali bukanlah sosok impian di negri MearLock ini.
Setelah penyampaian dari sang kepala asrama, para siswa berpasangan menaiki kuda yang telah disiapkan menuju ke negri MearLock. Sebenarnya tak butuh waktu lama untuk sampai ke negri itu, hanya tinggal membuka imortal yang menuju jalan nya, dan berjalan menunggangi kuda melewati hutan saja paling cuma sampai 10-15 menit.
Sampai lah seluruh siswa di negri MearLock. Setelah turun dari Kuda masing-masing, mereka disambut dengan red carpet dan hiasan pohon-pohon di sepanjang jalannya, dan para peri penjaga yang terbang bersinar di pintu gerbangnya.
"Luke apa kau tau tentang negri MearLock?" tanya seseorang gadis manis, yang berada di sebelah lelaki tampan dan tinggi.
"Tentu saja saya ayah-ku berkerabat dengan pemimpin di negri MearLock ini, jadi setiap ayah saya pergi ke sini pasti saya ikut" jawab Luke.
"Memang nya ayah kamu siapa?" tanya lagi sang wanita cantik tersebut.
"Ayah ku itu ..." Luke menjeda sebentar. Sebelum Luke berbicara melanjutkan pertanyaan nya, tiba tiba perempuan yang ada di sebelah-nya mencengkram kuat tangan kiri Luke, suhu dingin terasa saat wanita itu memegang tangan Luke. Dia terlihat gugup, entah apa yang dilihatnya sampai dia berkeringat dingin seperti itu.
"Ya tuhan ..."
*-*
Para orang tua sudah ada dalam ruangan, para murid melepas rindu dengan memeluk orang tua-nya. Tapi pada siapa Liora memeluk orang tua-nya?. Orang tua angkat atau orang tua kandung nya benar benar tidak ada disini, bahkan mungkin orang tua kandung maupun angkat tidak ada yang mau kehadiran Liora disini. Liora benar benar kesepian, bahkan Luke yang sedari menemani-nya sedang bertemu dengan orang tua, juga teman-temanya. Liora hanya menyilangkan tangan, dan melihat terus menerus ke arah pintu, Liora berharap orang tua nya ada disini.
Benar saja, ibunda Renata Griffin dan ayah Edward Griffin datang dari arah pintu masuk. Ayahnya Edward segera menghampiri Liora setelah melihat Liora yang berdiri disana.
Liora pun sangat senang dengan kehadiran ayah dan ibu angkat nya itu. Spontan Liora berlari ke arah ayahnya, dan langsung memeluk ayah angkatnya itu yang selama ini Liora sayangi. Namun saat Liora ingin memeluk ibu nya, ibu nya berpaling dari Liora, ibunya malah menghampiri teman nya.
"Ibu ..?" Liora melihat kearah ayahnya sambil menahan tetesan air mata. "Ayah, ibu masih marah pada Lio?"
"Tidak sayang" Ayahnya mengelus lembut rambut anaknya. Liora menggeleng sedikit, kini air matanya tidak mampu ia tahan.
"Ayah, aku ingin me-"
"Pemimpin dari kerajaan Vampire tiba" Salah satu pengurus acara menyampaikan nya dengan keras. Raja Robert dan Ratu Vanessa segera memasuki ruangan dan berjalan menuju singgasana mereka yang sudah disiapkan. Raja Robert adalah pendiri asrama ini, yang dimana para murid nya semua rata rata berketurunan Vampire, bahkan 98% adalah Vampire karna untuk perang yang mungkin akan terjadi dua tahun lagi Raja Robert yang angkuh itu menginginkan tujuan nya tercapai.
Acara pun kembali berjalan. Namun ditengah tengah itu, muncul asap merah campuran hitam yang datang dari tengah tengah ruangan. Lalu asap itu berubah menjadi seseorang berjubah hitam dan dibelakan nya terdapat garis merah. Seseorang itu melayang diatas.
"Mau apa kau raja Demonture?!" Tanya sang Raja Robert sambil mengangkat telunjuknya kearah 'seseorang' itu.
Dia menyeringai sinis, "Kau tidak tahu?" tanya sang demonture itu, raja Robert hanya mengangkat lehernya kecil seolah dalam gerakan itu ada kata 'apa?'. "Bahkan anak mu yang kau banggakan itu ada disini? dan kau tidak tau?"
"Siapa?" jawab sekaligus menanyakan kembali. Lalu setelah itu demonture mengangkat tangan nya kearah Liora, seketika di pinggang Liora muncul cahaya merah, orang orang yang ada disekeliling nya segera menjauh beberapa meter darinya. Demonture itu mengangkat tangan nya keatas, begitu juga Liora yang terangkat keatas.
Liora bingung bukan kepalang, Liora sebenarnya tahu kalau dia ini anak seorang penguasa Vampire. Para hadirin yang menyaksikan kejadian ini pun tercengang sekaligus bingung.
Dalam benak Liora, dua hal yang terfikir. Yang pertama setelah kedatangan ini Luke akan tahu bahwa sebenarnya Liora adalah Vampire?. Yang kedua sekarang ayahnya tahu kalau 'orang kepercayaa' nya adalah anaknya sendiri.Tidak?! Mereka semua tahu. Benak Liora berkata.
¤¤
Maaf ya readers aku jarang update masalahnya aku punya karya baru yang mungkin aku lebih tertarik untuk tulis cerita nya. Dan juga update nya sekarang gak mau yang pendek pendek, jadi itu lah faktor usianya eh salah faktor utamanya. Hehe :').
Dan juga untuk pembacaku yang setia.. Aku bakal HIATUS dulu... Bukan karna yang baca/vote segitu... Melainkan untuk ide cerita ini butuh berpikir panjang dan biar berkesan.. Mungkin update lagi kalo udah nulis sampe akhir part, biar ga usah mikir lagi tinggal pencet publish... Oke see youu..
#salamlopelope
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret✅
Vampire"Aku tidak akan mengampuninya, mereka semua penghianat, semuanya bohong, aku berjanji aku akan memusnahkan alam ini"-Liora Athanasia Cultur "Aku tidak akan mencintainya, karna itu hanya membuat dia ikut serta dalam kutukan ini"-Luke Carlyn Padahal h...