Chapter 13 : Darah emas

1.2K 88 6
                                    

"Ibu akan menjelaskan tentang, Golden War dan Silver War"

Kenapa pelajaran nya tentang Golden War dan Silver war melulu sih Batinku.

"..." Bu Laura menjelaskan apa itu Golden War dan Silver War, yang menarik menurutku adalah saat ibu Laura mengatakan 'Pemilik itu adalah seorang Manusia setengah vampire dan pure Werewolf' begitu kurasa yang aku simak.

Bu Laura sedang menjelaskan, bosan dengan cerita dongeng nya itu, aku menggambar lukisan saja di buku kosong ku. Aku melihat ke arah kanan, Angel sedang serius memperhatikan bu Laura, dan aku melihat ke kiri, terkejutnya aku dalam hati ketika melihat Luke sedang menopang dagu yang melihat ke arah ku dengan senyuman tipis.

Sedang apa dia? Batinku.

Lalu aku kembali menghadapkan badan ku ke depan.

*-*

*-*

Berada di bawah pohon yang rindang, yang dibawah nya terdapat bangku taman, menenangkan pikiran ku, dengan duduk di bangku itu, lalu menutup mata.

5 detik
10 detik.

"Hei" Seseorang mengejutkan ku, dia datang dari arah samping kanan, duduk dengan kasar sehingga pundak nya bertumburan dengan pundakku.

Aku membuka mataku.

"10 detik" kataku.

"10 detik apanya?"

"10 detik Luke, aku hanya bisa menenangkan diriku dalam waktu 10 detik, lalu kamu menggangguku" jawabku sambil menyilangkan tanganku.

"Iya, iya maaf" Luke pun terdiam. "Hei?!"

"Apa?"

"Kau terlihat cantik" katanya lalu menggelengkan kepala.

"Terima kasih" jawab ku sambil tersenyum sebentar, lalu kembali murung.

"Terima kasih saja?!, tidak yang lain gituh, seperti kamu memuji ketampanan ku ini juga?" seru Luke, kemudian tangan nya menaikan kerah baju nya.

"Apasih?!" jawab ku sambil menaikan satu alisku.

"Sudahlah abaikan, pergi yuk"

"Ke-" Luke langsung menyergap tangan ku lalu menariknya berdiri, lalu jalan dengan santai. "Mau kemana lagi?"

"Kemana saja"

*-*

*-*

Luke membawaku jalan jalan dibawah pohon yang menjulang tinggi, serta dedaunan yang turun berguguran. Juga angin yang sepai-sepoi mengibas rambutku juga Luke. Disini sepi hanya satu atau dua orang berjalan santai, tempat seperti ini kan seharusnya yang menjadi tempat untuk refreshing.

"Ini musim gugur ya?" Seruku.

"Mungkin"

Lalu kami melanjutkan jalan santai kami, ini benar benar menenangkan, kesunyian disini sangat dibutuhkan oleh orang seperti ku. Hanya suara angin yang menerpa daun sehingga membuat daun itu jatuh.

Tiba tiba, langkah kaki terdengar dari arah belakang terdengar suaranya dia sedang lari, aku dan Luke menghadapkan badan ke belakang, kak Michael.

"Kak Michael?"

"Michael?"

Aku dan Luke bersamaan. Lalu kak Michael menghampiriku.

"Lio, sedang apa kau disini? dan sedang apa kau bersama dia?" Seru kak Michael sambil mengatur nafas nya.

"K-ka-"

"Memangnya kenapa kalau saya mengajaknya berjalan jalan?" kata Luke menantang.

"Setidakanya ka-"

"Sudahlah, ada apa kak Michael" seruku sebelum pertengkaran terjadi.

"Kau harus ikut saya, kau dipanggil oleh Raja Robert" peritahnya.

"Yasudah sebentar lagi aku akan kesana, kau duluan saja?!" Kataku, dia pun mengangguk dan tersenyum lalu meninggalkan kami berdua.

Setelah jejak kaki kak Michael sudah tidak terdengar, semua nya ikut hening, aku berhadapan dengan Luke, melihatnya yang terlihat kesal, dia memasukan tangannya ke dalam saku celananya, dan melihat lihat ke segala arah, kecuali ke arah ku.

Ada apa dengan dia? kataku dalam hati.

"Hei Luke ada apa dengan mu kau terlihat kesal"

"..."

"Emm kenapa sih?"

"..."

Melihat sikapnya ini, aku merasa geli.

"Ahahaha" aku pun tertawa tebahak bahak, Luke hanya memandangku aneh, mungkin dia menganggapku gila.

"Okey apa kau punya hubungan dengan nya? ada apa antara kalian?"

"Kenapa kau mempertanyakan kak Michael, Luke?" Jeda "O-o-oh apa kau cemburu lagi? dan tandanya ... Oh Luke apa kau sudah mulai jatuh cinta padaku?" Jawabku, entah apa yang ada dipikiranku, aku ingin sekali memberikan pertanyaan itu padanya, mungkin ini memang terlihat lucu, tapi dari sikapnya itu, mungkin memang harusnya seperti itu.

"A ... emm ... T-ti-"

"Ah" teriakku, sakit, ini sakit, seperti ada yang menancap di tubuhku, tepat di pinggang sebelah kanan, tiba tiba saja seperti itu. Wajah Luke mulai panik melihat ku seperti ini.

"Lio ... Liora" dia pun melihat pinggangku. "Liora kamu dipanah"

Dan ya, aku terpanah. Mendadak semua gelap total, terakhir aku melihat wajah Luke.

Luke POV

"Lio ... Liora" aku pun melihat pinggangnya yang tertancap panah. "Liora kamu dipanah"

Dia pun jatuh tepat di pangkuanku, aku mulai melihat ke kanan, tidak ada apa apa, namun saat aku melihat ke arah kiri, sesosok manusia memakai jubah hitam, dan tudung dikepalanya sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya, membawa busur di genggamnya dan panah yang di kalungkan kebelakang, hanya satu yang dapat terlihat jelas terdapat garis merah di belakang jubahnya.

Aku pun fokus ke Liora lagi, yang sudah terkapar pingsan, dengan pelan aku mencabut panahnya dari pinggang Liora, aku sebenarnya tidak tega, namun kalau misalkan di dalam panah itu terdapat racun, jika tidak di cabut akan menyebar nanti nya.

Anehnya tidak ada darah yang keluar, hanya saja, waktu aku mencabut panahnya, hanya kilauan emas yang keluar, itu seperti darah, kental, namun berwarna emas.

"Apa ... ini?"

------

Update nya sekarang ga harus sebulan 2 part lagi, sesuai mood nulis sama sesuai kuota. Terimakasih readers.

Salam lope lope♡♡.

A Secret✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang