Chapter 8 : Dewa Astotereon

1.3K 94 1
                                    

Goodbye Liora's sweet.
Welcome Liora's mean.

"Argh" Rasa pusing melanda diriku aku pun mulai jatuh terduduk, aku menunduk entah apa yang aku rasakan, ini sungguh tidak nyaman berada dalam diriku, aku ingin melepaskannya, kebencian ini akan menjadi mala petaka. "Tolong lepaskan aku" kataku yang menangis sekarang. Aku benar benar tidak tertahan, aku ingin melepaskan semuanya, tolonglah. Mendadak semuanya mulai gelap.

*-*

*-*

"Liora" bisik seseorang, aku mencari cari sumber arah suara itu, tapi kini yang aku lihat hanya ruangan serba putih.

"Liora" kembali aku mendengar suara itu. Aku membalikan badan ke kiri, ke kanan tapi tak ada satu pun orang, aku mulai melangkahkan kakiku, dan tiba tiba sebuah cahaya hitam dan hijau muncul dan mulai berwujud seperti manusia.

"Siapa kalian?"

"Aku Dewa Astotereon dan Dewi Mad Ivar, kami ini adalah dewa dewi pelindungmu, sebagai kekuatanmu, sebagai pengendali dirimu"

"Tapi mengapa harus aku? aku tidak bisa!"

"Kau bahkan bisa menjadi yang terkuat diantara yang lain Liora, ayolah kehidupan barumu telah dimulai, kehidupan mu di alam Volture ini, dan hidupmu sekarang mempunyai sebuah tujuan, MEMUSNAHKAN ALAM INI" kata Dewi itu.

"Ini salah kami, kami yang menciptakan masalah ini, dan kalian harus mengakhirinya"

"Kalian?"

Dewa dan dewi itu pun menghilang, mataku terpejam, sampai aku membuka mataku kembali, aku sedang berbaring diranjang kamarku. Tidak ada siapa pun dikamarku, sunyi, yang ada aku hanya memikirkan siapa orang yang dimaksud kalian, oleh dewa itu?.

Aku pun keluar, aku berusaha memanggil ibuku dari dalam tapi ibu sama sekali tidak menyaut.

"Ibu?" aku pun turun dari lantai atas menuju ruang tengah, terkejutnya aku melihat ka Daniel sudah ada dalam peti mati. "K-kak Daniel?, ibu apa yang terjadi dengan kak Daniel? mengapa dia kaku dan tubuhnya juga dingin"

"INI SEMUA KARNA KAMU!!"

"Karna a-aku?" aku mulai menangis, tidak mungkin aku yang melakukan nya "Ibu, ibu bohong kan?" kataku.

"JANGAN PANGGIL AKU IBU, KARNA KAMU SUDAH BERANI MEMBUNUH, MEMBUNUH KAKAKMU"

"Tapi bu..."

Plak

"IBU TIDAK SUDI LAGI MELIHAT WAJAHMU LIO!!!"

Ibu menamparku, ibu benar benar menamparku, apa ini ibu? ibu tidak pernah sekejam dan semarah ini. Ibu apa ibu semarah itu kepadaku batinku, aku memegang pipi ku yang sudah merah bekas tamparan ibu. Ini sakit, bukan karna tamparan nya tapi karna baru kali ibu marah padaku, baru kali ini.

"Renata kau tidak seharusnya seperti ini pada anakmu sendiri, wajarkan saja, kita sudah membohonginya selama ini, selama 22 tahun kita menyembunyikan jati dirinya, lagi pula..." kata ayah yang membelaku.

"CUKUP!!! TAPI TAK SEHARUSNYA DIA MEMBUNUH KAKAK NYA SENDIRI BUKAN?"

Cukup diam, aku hanya diam mendengarkan, ibu yang marah padaku dan ayah yang mencoba membelaku.

"Lagi pula dia hanya dipengaruhi, kau tahu!!"

Dipengaruhi? batinku, tapi aku tetap diam dan menangis. Dalam hati kecil ku bertanya tanya apa maksudnya dipengaruhi? apa ... Dewa Astotereon? ya tadi dia bilang, mereka berdualah yang menguasaiku, berarti aku membunuh kakak ku sendiri dengan bantuan dewa itu? dengan pengendalian nya, dan dengan tanganku sendiri aku membunuh kakak ku?

"Renata!!! cepat taruh Daniel di penyimpanan peti mati, ayo!!" kata ayahku.

Ibuku hanya memandangku dengan tatapan membunuh, tatapan itu ... yang belum pernah ada sebelumnya, menakutkan, kumohon bu ... maafkan aku batinku sekali lagi bicara, namun aku tetap diam, tubuhku mulai jatuh terduduk dilantai, dan menangis sejadi jadinya, hanya satu kalimat yang aku ucapkan ...

"Ibu ... kak Daniel maafkan aku"

----

Selesai ughaaa part ini, part yang bikin author ini baper uuuuu. Okey update nya lama yak? lagi males soalnya, lagi pula nunggu cerita ini banyak yang baca ugha sih, oke gituh aja dari author ini, sekian terima kasih.

Salam lope lope ♡♡.

A Secret✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang