Taerin menggeliat tak nyaman saat merasakan hidungnya menyentuh sesuatu yang keras tetapi lunak. Ia mengernyit ketika merasakan bantal tidurnya terasa kenyal dan lengan kekar melingkar di pinggangnya. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyadari terbuat dari apa bantal tidurnya dan lengan siapa yang dengan seenak jidat memeluk pinggangnya.
Ini pasti ulah Cho Kyuhyun. Siapa lagi memangnya yang bisa berbuat seenaknya pada tubuhnya jika bukan pria yang terlewat tampan itu?
"Lepaskan." Gumamanya serak dengan mata terpejam.
Kyuhyun tersenyum tipis, mengecup kening Taerin dan mengeratkan pelukannya, tak peduli erangan Taerin yang memprotes dirinya.
"Aku tidak bisa bernafas, bodoh!"
"Diam. Kau menikmatinya 'kan?" Kyuhyun bergumam dengan mata terpejam.
"Tidak!"
"Jangan berbohong, sayang. Aku pastikan kau akan benar-benar tidak bisa berjalan dan terus berada di bawahku." Ancaman Kyuhyun membuat Taerin melotot tak percaya. Bisa-bisanya pria itu berkata vulgar, seolah lupa dengan apa yang telah diperbuatnya tadi malam.
Tunggu...
Tadi malam?
Taerin mengintip selimut yang menutupi tubuhnya. Keningnya berkerut ketika mendapati tubuhnya dalam balutan kemeja putih kebesaran, milik Kyuhyun. Bukankah semalam Kyuhyun mengerjainya habis-habisan? Dan sekarang dia memakai kemeja Kyuhyun? Jangan katakan jika Kyuhyun.....
"Ya. Aku yang memakaikannya." Kyuhyun bergumam santai, seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Taerin.
Taerin mendengus, menatap Kyuhyun yang masih memejamkan mata. "Kau kurang ajar!" Semburnya ketus.
Kyuhyun terkekeh. "Well, kau benar. Seharusnya, kau berterima kasih padaku." Kyuhyun menatap Taerin yang tengah mengerutkan kening, tak mengerti. "Jika kau tidur dalam keadaan telanjang, aku tidak menjamin kau bisa tidur nyenyak." Kyuhyun lantas memejamkan matanya lagi. Tak terpengaruh pada Taerin yang tengah melotot padanya.
"Aku benci kau!"
"Dan aku mencintamui." Taerin mendengus, mendengar pernyataan Kyuhyun. Dengan kasar, dilepasnya lengan yang memeluk pinggangnya.
"Pergi kau dari sini, Cho!"
Kyuhyun menatap Taerin dengan sebelah mata yang terbuka. "Pergi kemana?"
"Dari kamar ini, tentu saja. Kenapa kau tidur disini?!" Taerin tak menutupi nada kesal dalam ucapannya.
"Karena kau, istriku."
"Bukan. Dan tidak akan pernah!" Mendengar kalimat itu meluncur dari bibir Taerin, Kyuhyun membuka kedua matanya, menatap lekat paras cantik yang kini menunjukkan raut kesal padanya. "Kau yakin?"
"Ya. Yakin seratus persen bahkan lebih!"
"Jika kau hamil?" Pertanyaan Kyuhyun sukses membuat Taerin mendongakkan kepala, menatapnya. "Aku tidak tahu." Gumam Taerin lirih, membuang tatapannya agar tak menatap mata Kyuhyun.
Kyuhyun terkekeh mendengar jawaban Taerin. Kenapa gadis itu tidak menjawab; kau harus menikahiku!
Oh... tentu saja tidak akan pernah ada jawaban seperti itu. Taerin terlalu keras kepala untuk mengatakannya.
"Yah! Aku bilang keluar dari sini, Cho!"
Hah.. gadis ini belum sadar juga ternyata.
"Buka matamu lebar-lebar, sayang." Kyuhyun berbisik tepat di telinga Taerin. "Dan.. lihat sekelilingmu." Kyuhyun membaringkan tubuhnya dengan mata terpejam. Tak peduli pada Taerin yang tengah kebingungan, mencoba memahami perkataannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE | Cho Kyuhyun & Oh Taerin
Fanfiction{ENDING🏁} ♡♡♡ "Kesalahanku adalah tidak mengatakan kebenarannya sejak awal." - Cho Kyuhyun DO NOT COPY MY STORY❎ ===== ===== ===== ===== ==== ===== ===== MINE ©2016, Flaming Teeth Rich